Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

upaya masyarakat dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu agama Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Remaja adalah sebuah generasi yang memegang pengaruh  besar terhadap sebuah kinerja sistem kehidupan. Pemuda adalah sebuah perjalanan hidup, harapan masa depan, sosok yang didambakan kehadirannya, karena ditangan pemuda letak sebuah kejayaan dan kemajuan suatu negeri.
Pada diri seorang remaja berhimpun potensi untuk mewujudkan sebuah kejayaan. remaja merupakan generasi yang ideal bagi sebuah kemajuan, karena itu pemanfaatan dan pemberdayaan generasi muda harus mendapatkan porsi yang besar dan prioritas yang utama. Usia remaja merupakan usia yang dinamis, penuh gejolak, dan labil. Manusia yang berusia seperti ini akan dengan mudah mengikuti arus yang kuat menerpanya, apakah itu kebaikan maupun keburukan. Oleh karena itu mereka butuh bimbingan dan binaan yang dapat mengarahkan mereka pada kebaikan dan keidealisan, dimana hanya remaja yang kenal jati diri dan mampu mengembangkan idealisnya dan akan mampu memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya.
          Peran pendidikan sebagai alat untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia kepada derajat yang lebih tinggi adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Peningkatan mutu sumber daya manusia dalam bidang pendidikan merupakan langkah kunci mencapai keunggulan.[1]Semua komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, baik secara internal maupun eksternal hendaknya memiliki standar kompetensi.
          Pendidikan sebagai usaha meningkatkan kualitas budaya manusia sebagai bangsa yang bermartabat, senantiasa penuh dengan nilai-nilai, termasuk nilai  idiologi, budaya dan agama[2].Ketiga format nilai ini menyatu dalam aplikasi pendidikan, maka akan tercapailah cita-cita pendidikan yakni melahirkan pribadi yang memiliki pengetahuan serta memiliki moral (akhlak). Realisasi proses pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut bukan saja terletak pada kurikulum (materi ajar) dan proses pendidikan, tetapi juga kepemimpinan kalau di dalam masyarakat termasuk didalamnya geuchik, iman dan tuha peut serta peran orang tua.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa islam sangatlah mengutaakan pendidkan terhadap umatnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Ini dapat kita lihat dari pemaparan Al-qur�an tentang pentingnya pendidikan. Firman allah dalam Al-qur�an suratAli � imran ayat 164:
??? ?? ???? ??? ???????? ?? ??? ???? ????? ?? ?????? ???? ????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ??? ????? ?? ??? ??? ???? ???? )?? ?????:???(
Artinya: Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata                             (Qs. Ali Imran : 164)

               Dalam ayat yang lain surat Al � mujadilah ayat 11 di sebutkan:

... ???? ???? ????? ????? ???? ?????? ????? ????? ????? ????? ??? ?????? ???? )????????:??(
Artinya: �niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
 (Qs. Al-mujadilah :11)

Kemudian juga Umat Islam sudah lama mengidealkan pendidikan Islam.          Mereka kemudian membangun madrasah sejak tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah dan bahkan sampai tingkat perguruan tinggi. Sedemikian tinggi kepercayaan mereka bahwa lembaga pendidikan Islam mampu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang ideal, yakni menjadi orang beriman, beramal saleh serta berakhlakul karimah.
Untuk membangun lembaga pendidikan, karena tingginya semangat yang mereka miliki, tidak peduli dengan keterbatasan tenaga, sarana dan juga dana yang digunakan untuk menyangga program yang dikembangkan itu. Akibatnya, tidak sedikit lembaga pendidikan yang dirintis dan dikelola masyarakat kondisinya sangat memprihatinkan.
Proses pendidikan kemudian berjalan apa adanya. Mereka rupanya kepercayaan bahwa kegiatan pendidikan yang sebatas berlabel Islam itu agar mampu melahirkan lulusan yang lebih baik bilamana dibandingkan dengan lembaga pendidikan selain itu. Kualitas, seolah-olah hanya diukur dari label yang disandang, dan bukan menyangkut isi yang berhasil dikembangkan.[3]
Sebagaimana fungsinya bahwa lembaga pendidikan merupakan agen untuk perubahan maka sudah seharusnya berorientasi pada perubahan konsturktif pada diri peserta didik. Namun di sisi lain lingkungan pendidikan (keluarga dan masyarakat) harus bersatu arah gerak dalam rangka menciptakan lingkungan edukatif. Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanya ketimpangan antara pendidikan nilai dengan pendidikan keilmuan dan ketrampilan. Akibatnya muncul beberapa fenomena sosial yang memprihatinkan seperti prilaku menyimpang, tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan norma-norma sebagai warga negara yang baik dan taat pada aturan agama.
Oleh karena itu setiap masyarakat berkewajiban untuk mewariskan / internalisasi nilai-nilai agama (yang di dalam proposal skripsi ini lebih menekankan pada ilmu agama) kepada generasi penerusnya. Di dalam hal ini para tokoh masyarakat memegang peran yang sangat penting mewariskan ilmu agama kepada generasi-generasi muda sebagai penerus gerak pendidikan masa depan.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana upaya masyarakat dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu agama Islam di Kecamatan Juli.       
B.    Rumusan Masalah
Adapun  yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan proposal skripsi  ini adalah sebagai berikut : 
1.     Apa saja upaya � upaya masyarakat di Kecamatan Juli dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu pengetahuan agama Islam?
2.     Usaha-usaha apa saja yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Juli terhadap pembinaan para remaja muslim?
3.     Apa saja yang menjadi hambatan bagi masyarakat di Kecamatan Juli dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu pengetahuan agama Islam?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan proposal skripsi  ini adalah sebagai berikut :
1.     Untuk mengetahui apa saja upaya � upaya masyarakat di Kecamatan Juli dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu pengetahuan agama Islam.
2.     Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Juli terhadap pembinaan para remaja muslim.
3.     Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hambatan bagi masyarakat di Kecamatan Juli dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu pengetahuan agama Islam.
D.    Kegunaan Penelitian
               Adapun yang menjadi kegunaan penelitian dalam penulisan proposal skripsi ini adalah :
               Secara teoritis pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai � upaya masyarakat dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu agama Islam di Kecamatan Juli�. Selain itu  hasil pembahasan ini dapat di jadikan bahan kajian bidang study pendidikan.
               Sedangkan secara praktis, hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan niliai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan � upaya masyarakat dalam mendorong para remaja muslim untuk belajar ilmu agama Islam di Kecamatan Juli� ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.
E.    Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan pembaca dalam memahami judul proposal skripsi ini penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul. Dengan penjelasan ini diharapkan adanya kesamaan makna dan pemahaman antara penulis dan pembaca dalam memahami topik-topik selanjutnya.
Istilah-istilah yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut upaya � upaya, masyarakat, mendorong, remaja muslim, belajar dan ilmu agama:
1.     Upaya
Dessy Anwar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan upaya adalah usaha, syarat untuk menyampaikan sesuatu maksud, usaha, akal, ikhtiar, daya upaya:supaya � upaya: sedapat � dapatnya.[4]
Jadi upaya yang penulis maksudkan adalah  fungsi masyarakat yang dapat mewariskan ilmu agama kepada para remaja muslim.
2.     Masyarakat
Masyarakat merupakan jaringan kelompok-kelompok  manusia yang memangku kebudayaan. Menurut J.L. Gillin dan S.P Gillin �Masyarakat adalah kesatuan hidup dari manusia-manusia yang terikat oleh satu sistem adat istiadat tertentu.[5]
Jadi masyarakat yang penulis maksud dalam proposal skripsi ini adalah masyarakat sebagai orang-orang yang memiliki wewenang dalam mewariskan ilmu agama pada remaja muslim sebagai penerus perjuangan pendidikan masa depan.
3.     Remaja
Menurut Hariyadi Sugeng remaja merupakan masa dimana anak mencari identitasnya atau jati diri. Usia remaja juga merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.[6]
Sedangkan menurut penulis remaja yang penulis maksud adalah generasi penerus yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
4.     Belajar
Menurut Slameto belajar adalah Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[7]
Sedangkan belajar yang penulis maksud dalam proposal skripsi ini adalah suatu usaha para remaja muslim untuk menimba ilmu pengetahuan agama Islam.
5.     Ilmu Agama Islam
Dessy Anwar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang di susun secara bersistem menurut metode � metode tertentu, yang dapat di gunakan untuk menerangkan gejala � gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.[8]
Sedangkan agama adalah adalah sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dan kewajiban - kewajiban yang telah bertalian dengan kepercayaan itu.[9]
Sedangkan menurut penulis, ilmu agama adalah ilmu tentang keislaman atau ilmu agama islam.
F. Sistematika Penulisan
            Proposal skripsi ini disusun secara sistematika sebagai berikut: Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,penjelasan istilah, dan sistematika penulisan.



DAFTAR PUSTAKA


Al- Qur�an dan Terjemahnya Departemen Agama RI

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: RIneka Cipta. 2006.

Damin, Sudarwan. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1995.

Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Cet.I, Surabaya: Karya Abditama 2001.

Gunarsa. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: PT Gunung Mulia. 1992.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 1998.

Harlock. EB. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. 1995.

Mudhoffar. Prinsip-Prinsip Pengelalaan Sumber Belajar. Bandung:
Rosdakarya. 1992.

Muhroji, dkk. Manajemen Pendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiah Surakarta. 2004.

Sutrisno Hadi, Bimbingan Menulis Skripsi Thesis. Yogyakarta : Andi, 2000.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, cet. I,  Jakarta : Bina Aksara, 1988
Purwanto Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.  Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Winarno Surachmad, Dasar dan Tehnik Resech, Bandung:Tarsito, 2000.







[1]Husni Rahmi, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Logis, 2001), hal. Xiii.
[2] Muhroji, dkk. Manajemen Pendidikan. ( Surakarta: Universitas Muhammadiah Surakarta. 2004 ), hal. 59.
               [3]Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), hlm. 11
[4] Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Cet.I, Surabaya: Karya Abditama 2001.hal. 578
[5] T. Syamsuddin, Diklat Antropolog.  Budaya. (Banda Aceh, Unsyiah, 1984), hal. 61.
[6]Hariyadi, Sugeng. Dkk. Psikologi Perkembangan. (Semarang: UPT UNNES Press. 2003 ), hal. 45 .
[7] Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. ( Jakarta: Rineka Cipta. 2002 ), hal. 2.
[8]Dessy Anwar, Kamus......., hal . 178
[9]Dessy Anwar, Kamus......., hal . 18