Media dan Sarana Pendidikan Islam
A. Media dan Sarana Pendidikan Islam
Selain penggunaan metode yang
efektif, media dan sarana juga berperan dalam menentukan keberhasilan
pendidikan Islam. Karena itu perlu juga ditentukan penggunaan media yang tepat
dalam kegiatan pendidikan Islam.
Media yang populer dipakai dalam pendidikan Islam antara
lain media lisan, media tulisan, media audio visual dan media lukisan atau
gambar.
1.
Media
Lisan
Media lisan adalah media
penyampaian pesan pendidikan yang berbentuk ucapan secara langsung, misalnya
pendidikan melalui ceramah, khutbah, pidato, nasehat-nasehat dan lain-lain.
Sedangkan media tulisan merupakan media penyampaian pesan pendidikan Islam
melalui perantaraan tulisan. Misalnya melalui surat , majalah, buku-buku dan lain-lain.
Media audio visual adalah media yang dapat merangsang indera penglihatan dan
pendengaran sekaligus. Misalnya televisi, film dan lain-lain. Selain media
lisan, tulisan dan audio visual, dalam aktivitas dakwah juga dipakai media
pendidikan Islam melalui perantara gambar atau lukisan sebagai ungkapan yang
mengandung nilai-nilai komunikasi.
Media lisan menyampaikan pendidikan Islam baik secara
langsung atau mempergunakan bermacam alat komunikasi massa , antara lain : radio, televisi dan
film.
Radio, yaitu sebagai alat komunikasi yang paling ampuh
dipergunakan dalam pendidikan Islam, dan juga besar pengaruhnya bila
dibandingkan dengan media tulisan, karena radio tidak mengenal batas sehingga
pesan dakwah sampai ke desa-desa bukan saja di kalangan orang desa. TA. Lathief
Rousydiy menyebutkan radio mempunyai 4 fungsi, yaitu hiburan, penerangan,
pendidikan dan alat propaganda.25
Televisi juga dapat dimanfaatkan sebagai media
pendidikan Islam dengan cara menyelipkan atau menyajikan materi pendidikan Islam
melalui paket siaran. Penggunaan televisi di dalam aktivitas pendidikan besar
sekali manfaatnya karena media ini mengandung kelebihan dan efektif digunakan.
Di antaranya Oemar Hamalik menyebutkan : “televisi bersifat langsung dan nyata,
televisi dapat menciptakan kembali semua peristiwa masa lampau dan televisi
menarik minat baik terhadap anak didik maupun orang dewasa”.26
Kedua media ini bisa dilihat dan didengar yang merupakan
penyampaian ide atau maksud oleh karena itu fungsi televisi tidak dapat ditinggalkan
begitu saja dalam kegiatan pendidikan, kedua media ini tidak kalah pentingnya
bila dibandingkan dengan radio, meskipun pemanfaatannya tidak sama, namun dapat
menembus tembok-tembok rumah tampil dengan suara dan gambarnya.
2.
Media
Tulisan
Media tulisan yaitu menyampaikan maksud/ide itu melalui
tulisan baik ia merupakan lukisan, buku, majalah, surat
kabar, surat khusus dan lain-lain serupa
dengannya, yang dapat dilihat oleh mata dan dapat dimanfaatkan oleh setiap massa atau masyarakat.
Media gambar juga dapat digolongkan kedalam media tulisan. Adapun yang dimaksud
dengan media gambar adalah salah satu jenis bahasa yang diekspresi lewat tanda
simbol27.
Aktivitas pendidikan Islam melalui media ini
mengakibatkan mudah tersebarnya (ajaran Islam) dimana masyarakat mudah untuk
memilikinya, karena harganya relatif rendah, apabila dibandingkan dengan media
audio visual dan bahasanyapun mudah dimengerti oleh masyarakat biasa.
Menentukan sistem belajar, teknis serta alat pendidikan
merupakan langkah awal dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, terlebih-lebih
dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam sangat perlu dibenahi sejak dini,
karena mutu pendidikan Islam masih rendah dan jauh ketinggalan bila dibandingkan
dengan mutu pendidikan pengetahuan umum.
Sistem, teknis serta alat pendidikan yang telah
dirancang tidak ada manfaatnya apabila tidak diterapkan dan tidak dikembangkan
sebaik-baiknya. Penerapan dan pemanfaatan haruslah semaksimal mungkin sehingga
memperoleh hasil yang baik.
Fred Percival dan Henry Ellington menjelaskan salah satu
contoh dari hasil penerapan teknologi pendidikan adalah siaran televisi
terbatas (Closed Circuit Television)
disingkat CCTV. Penggunaan CCTV ini adalah untuk mencoba untuk meningkatkan
efesiensi pendidikan dan latihan, seperti penerapan CCTV di Universitas yang
mempunyai jumlah mahasiswa/kelas yang banyak. Caranya adalah mengulangi
isi/materi kuliah yang sama pada kelas yang berbeda melalui siaran televisi TV28. penggunaan alat ini juga merupakan
salah satu kebijakan dalam menilai tolak ukur keberhasilan kegiatan pendidikan
yang dilaksanakan sesuai dengan derap globalisasi.
25TA. Lathief Rousdiy, Dasar-Dasar
Rhetorica Komunikasi dan Informasi, (Medan: Firma Rombow, t.t.), hal. 166.
26Oemar Hamalik, Media Pendidikan Dalam
Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru
(P3G) Departemen P dan K, 1982), hal. 120.
27Andre
Rianto, Peran Audio Visual Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Yayasan
Kanisius, 1982), hal. 22.
28Fred Percival dan Henry Ellington, Teknologi
Pendidikan Terjemahan: Sadjarwo, Stratification, (Jakarta: Erlangga, 1984),
hal. 12.