Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengawasan Orang Tua Terhadap Tontonan TV Dan Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Santri Balai Pengajian


A.    Latar Belakang Masalah
Pengawasan Orang Tua Terhadap Tontonan TV Dan Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Santri Balai Pengajian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat terkait dengan pengaruh kebudayaan asing diberbagai lapisan masyarakat sehingga pendidikan menjurus kepada pola kebudayaan Barat. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Budaya adalah hasil cipta, karsa dan upaya manusia dalam mencapai kepuasan, kebahagiaan dan kesenangan hidupnya.”[1] Negara-negara Barat telah banyak memberi pengaruh yang kurang baik terhadap kebudayaan setempat di mana masyarakat akan lebih cenderung menerima kebudayaan itu dengan cara perlahan-lahan, tanpa dirasa dan pertimbangan yang jeli sehingga nilai-nilai badaya barat itu menyusup dan merubah budaya daerah dengan perlahan-lahan.
Setiap orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannya, oeh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu juga mengenai hal media elektromik ini, yang sudah nyata dampak negatifnya, sudah sepatutnya setiap orang tua mempersiapkan senjata untuk mengantisipasinya[2].
Secara umum, stasiun televisi terdiri atas televisi generalis dan televisi spesialis. Televisi generalis menyajikan program atau acara yang beragam, mulaisinetron, musik, film, acara anak-anak, hingga berita. Untuk televisi nasional yang termasuk dalam kategori televisi generalis adalah RCTI, SCTV, TPI, Indosiar, Antv, Trans 7, termasuk TVRI. Televisi spesialis menitikberatkan pada program tertentu. Metro TV dan TVOne adalah TV khusus yang cenderung atau menspesialiskan diri pada program berita. Akan tetapi, sebagaimana kita saksikan selama ini, televisi generalis maupun televisi berita, semuanya menyajikan program berita, semuanya menyajikan program berita. Televisi yang sebelumnya cenderung dipandang sebagai media hiburan, kini juga harus dipandang sebagai media informasi. Berita televisi sekarang bisa disebut telah menjadi kebutuhan utama masyarakat[3].
Azhar Arsyad mengatakan bahwa, “salah satu fungsi media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi dengan cara sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim kondisi dan lingkungan belajar yang ditata yang diciptakan oleh guru”[4].
Dalam fenomena ini, bisa saja terjadi lantaran banyak tersedianya televisi yang mudah dijangkau oleh kalayak terutama kepada anak-anak. Jadi tidaklah mengherankan apabila di dunia media massa zaman sekarang, kasus menyibukkan anak-anak dengan media khususnya (televisi). Media televisi pada anak-anak terutama di Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb memang mengalami peningkatan, apalagi dengan semakin menambahnya program-program televisi untuk anak-anak, hal itu memicu mereka menjadi semakin senang menonton televisi. Media yang sering dikonsumsi adalah televisi, yang dapat mereka konsumsi dengan bebas kapanpun mereka mau, mereka akan lebih sering duduk di depan televisi saat jamjam acara anak-anak, bahkan acara lain.
Berdasarkan hasil observasi penulis di Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb sebagian santri Balai Pengajian belum ada minat dalam belajar, sebagian waktu mereka dihabiskan dengan cara menonton televisi dan bermain sama teman-teman. Santri kurang sadar dampak televisi bagi minat belajar.  Meskipun menonton televisi dapat menambah pengetahuan santri, tetapi akan berdampak buruk terhadap minat belajar.  Santri yang terlalu sering menonton televisi akan melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaiu “Belajar”. Akibatnya prestasi mereka makin merosot drastis. Dari latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengawasan Orang Tua Terhadap Tontonan TV Dan Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb.”
B.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.     Bagaimana pengawasan orang tua terhadap tontonan TV santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb?
2.     Bagaimana pengaruh tontonan TV terhadap minat belajar santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb?
3.     Bagaimana upaya yang ditempuh untuk mengatasi pengaruh tontonan TV santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb?

C.    Penjelasan Istilah
Istilah yang terdapat dalam judul proposal skripsi ini yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:
1.     Pengawasan
Menurut Murdick pengawasan “merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun luas dan rumitnya suatu organisasi”[5]. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengawasan adalah “orang yang bertugas dalam memimpin para guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru yang merevisi tujuan pendidikan ataupun bahan-bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi pendidikan”.[6]
            Jadi pengawasan yang penulis maksud di sini yaitu pengawasan orang tua terhadap tontonan TV dan pengaruhnya terhadap minat belajar santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb.
2.     Orang Tua
Orang tua adalah ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli dan sebagainya), orang yang dihormati (disegani) di kampung, tertua.[7] Orang tua diartikan sebagai “orang yang telah lanjut usianya, ayah dan ibu dari anak-anaknya”.[8] Orang tua menurut Amir Dien Indrakusuma adalah: orang yang utama dan pertama yang wajib bertanggungjawab terhadap pendidikan anaknya.[9] Sedangkan menurut Zakiah Daradjat orang tua adalah orang yang membina pribadi  yang pertama dalam hidup anak.[10]
Orang tua yang dimaksud dalam judul proposal skripsi ini adalah ayah atau ibu dari seorang atau beberapa orang anak berdasarkan dari suatu perkawainan yang sah.
3.     Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah “penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio”[11]. Televisi adalah pesawat system penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan sebagainya[12]. Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel .Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
4.     Pengaruh
Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengaruh artinya “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang”.[13] Menurut penulis, pengaruh adalah dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan atau perbuatan.
5.     Minat Belajar
Minat dalam bahasa Inggrisnya interest,[14] dalam bahasa Arabnya ihtimaam”.[15] Dapat diartikan sebagai suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam bahasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subyek, ada usaha untuk mendekati, mengetahui, memiliki, menguasai, atau berhubungan dari subyek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari obyek.[16]
Belajar menurut bahasa adalah menuntut ilmu, berguna, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah, Muhibbin Syah mendefinisikan, “belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh  seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya”[17].  Belajar adalah usaha untuk memahami suatu ilmu pengetahuan dengan jalan mendengar, membaca, dan melihat.[18] Namun demikian, Zuhairini dkk. memberikan pengertian belajar ialah “usaha untuk mengetahui suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan pengamatan dan pengalaman”.[19]
Minat belajar yang penulis maksud adalah kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima atau melakukan suatu aktivitas belajar.
6.     Santri
          Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, santri adalah “orang yang mendalami agama Islam atau orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh, orang yang shaleh”.[20] Menurut Amin Haedari, santri adalah “siswa atau murid yang belajar di pesantren”.[21]
          Sedangkan santri yang  dimaksud adalah orang-orang yang belajar di pesantren dan menetap di tempat selama masih belajar.


D.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui pengawasan orang tua terhadap tontonan TV santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb.
2.     Untuk mengetahui pengaruh tontonan TV terhadap minat belajar santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb.
3.     Untuk mengetahui upaya yang ditempuh untuk mengatasi pengaruh tontonan TV santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb.
E.    Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagi berikut:
a.      Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:
1.      Dapat memberikan konstribusi dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu kependidikan.
2.      Untuk peningkatan mutu belajar santri Balai Pengajian.
3.      Untuk mempermudah proses pembelajaran dalam kelas setelah terjadinya peningkatan mutu belajar.
4.      Untuk memiliki sikap belajar tinggi yang dapat meningkatkan mutu belajar secara keseluruhan.

b. Kegunaan Praktis
Dan kegunaan praktis penelitian ini antara lain adalah:
1.      Dapat memberi masukan terhadap pihak terkait dan berhubungan dengan penelitian ini sehingga dapat dijadikan tolak ukur dengan kondisi yang diharapkan.
2.      Sebagai pengembangan ilmu bagi peneliti sesuai dengan disiplin ilmu peneliti.
F.     Landasan Teori
Televisi merupakan media yang sudah tidak asing lagi, hampir di setiap rumah menengah ke atas di Indonesia memiliki televisi. Berbagai acara disediakan untuk menghibur masyarakat walaupun tidak semua tayangan yang ditawarkan bersifat mendidik. Televisi memiliki daya tarik tersendiri, karena menggabungkan dua unsur audio dan visual. Karena menampilkan gambar hidup dan berwarna, membuat televisi menarik  perhatian anak-anak usia sekolah dasar dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menonton. Media televisi dapat membuat anak-anak duduk pasif selama berjam- jam setiap hari televisi bisa menjadi babby sitter  bagi anak-anak. Televisi juga bisa membuat mata anak kelelahan karena kurang istirahat akibat terus-menerus digunakan untuk menonton. Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV.
Menonton televisi membuat pelajar menjadi pasif dan sulit berkonsentrasi dalam  belajar. Berdasarkan penelitian Owens J dkk, menyebutkan bahwa kebiasaan menonton televisi berhubungan secara signifikan dengan gangguan tidur akibat meningktnya waktu menonton televisi pada malam hari. Anak yang menonton televisi terus-menerus akan mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk melakukan aktivitas lain. Terutama belajar, Karena anak terlalu lelah sehabis menonton televisi, minat anak untuk belajar pun  berkurang.
Televisi memiliki berbagai kelebihan, baik dari sisi programatis maupun teknologis. Dengan kelebihan dan kekuatannya televisi dapat memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan anak, baik yang sifatnya positif ataupun negatif. “Salah satu sisi dampak positifnya adalah televisi dapat memberikan hiburan (rasa senang, kesegaran dan kebahagiaan), informasi dan nilai-nilai pendidikan bagi anak”[22]. Namun di sisi lain televisi kadang dapat berdampak negatif terhadap anak; seperti tidak memberikan rasa senang dan kebahagiaan, perilaku menyimpang, pengikisan nilai-nilai dan kecanduan terhadap acara-acara tertentu yang dapat mengganggu minat anak terhadap aktifitas lain yang lebih penting. Oleh karena itu, “keluarga (utamanya orangtua) memiliki peran penting untuk senantiasa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari datangnya media televisi terhadap anak-anak di rumah. Televisi dapat berdampak positif atau negatif terhadap anak tergantung pada bagaimana keluarga (orangtua) mempergunakan televisi”[23]. Tanpa adanya keterlibatan aktif dari keluarga untuk mengarahkan dan membimbing anak dalam penggunaan televisi, maka dimungkinkan televisi akan berdampak negatif terhadap anak.

G.   Kajian Terdahulu
Nama: Sufiyani  Nim: A. 284451/3401 (Sekolah Tinggi Agama Islam) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011 dengan judul skripsi Plays Station dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar di MIN Cot Batee Kabupaten Bireuen metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode penelitian lapangan (field research) yang bersifat kuantitatif dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.     Setting  Plays Station siswa MIN Cot Batee Kabupaten Bireuen bahwa sebagian murid MIN Cot Batee Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen senang bermain Plays Station hal ini dikarenakan bahwa Plays Station merupakan permainan yang mengasyikkan bagi murid .
2.     Plays Station tidak berpengaruh  terhadap prestasi belajar di MIN Cot Batee Kabupaten Bireuen. Berdasarkan hasil penelitian bahwa permainan Plays Station tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar murid.
3.     Usaha yang ditempuh untuk mengantisipasi dampak Plays Station di MIN Cot Batee Kabupaten Bireuen adalah orang tua mengantarkan anaknya ketempat pengajian dan guru membuat les disekolah.
Penulis sangat menarik terhadap penelitian diatas mengenai Plays Station dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar, akan tetapi penelitian tersebut belum menjelaskan secara detail tentang pengaruh Plays Station terhadap minat belajar, sehingga terlihat belum lengkap dalam sebuah penelitian. Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah, dalam penelitian ini penulis mendiskripsikan pengawasan orang tua terhadap tontonan TV dan pengaruhnya terhadap minat belajar santri Balai Pengajian Nurul Iman.
H.    Metodologi Penelitian
1.     Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb sedangkan permasalahan yang diteliti adalah Pengawasan Orang Tua Terhadap Tontonan TV Dan Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Santri.
2.     Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara penulis terjun langsung  ke lokasi (objek) penelitian yaitu Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb untuk mendapatkan data yang penulis perlukan yaitu data tentang pengawasan orang tua terhadap tontonan TV dan pengaruhnya terhadap minat belajar santri.
3.     Metode Penelitian
Adapun metode yang penulis digunakan dalam penulisan ini adalah  penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif serta menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang diarahkan dalam memahami fenomena sosial dari perpektif partisipan, serta menggunakan strategi multi metode, dengan metode utama interview, observasi, dan studi dokumenter, dalam pelaksanaan penelitian peneliti menyatu dengan situasi yang di teliti.[24]  Penelitan kualitatif berlangsung secara natural, data yang di kumpulkan dari orang-orang yang terlibat dalam tingkah laku alamiah, hasil penelitian kulitatif berupa deskripsi analisis.
4.     Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah pembahasan mengenai kerangka penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto bahwa: “Ruang Lingkup Penelitian adalah bagian teori dari penelitian yang menjelaskan tentang alasan atau argumentasi bagi rumusan masalah”[25] Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
No
Ruang Lingkup
Hasil Yang Diharapkan
1
Pengawasan orang tua terhadap tontonan TV santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb
a)     Melakukan pendampingan saat menonton televise
b)     Mencari bentuk kegiatan lain
c)     Memberikan tayangan seperti TV pendidikan
2
Pengaruh tontonan TV terhadap minat belajar santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb
a)     Malas Belajar
b)     Sibuk dengan tontonan
3
Upaya yang ditempuh untuk mengatasi pengaruh tontonan TV santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb
a)      Memberikan bimbingan
b)     Memberikan keteladanan

5.     Objek Penelitian
Menurut Sugiyono pengertian “Objek penelitian adalah sarana ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaa tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal.”[26] Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian  adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk  mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Pimpinan Balai Pengajian, Teungku Balai Pengajian dan Santri Balai Pengajian.
6.     Sumber Data
1)     Data primer adalah sumber data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data dan penyelidik untuk tujuan penelitian.[27]. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah:
a)     Pimpinan Balai Pengajian
b)     Teungku Balai Pengajian
c)     Santri Balai Pengajian
2)     Data skunder yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer tersebut yaitu buku:
a)      Chen Milton, Mendampingi Anak Menonton Televisi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
b)     Widayatun, Mencari Siswa yang Berprestasi, Bandung: Remaja Rosdakarya,1999.
c)      Yahya, dkk., Mendidik Anak yang Berprestasi, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
d)     Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta : Prenada Media, 2004.
e)      Muhibbin Syah, Psikologi Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Resdakarya 1995.
f)      Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
7.     Tehnik Pengumpulan Data
Nazir menjelaskan bahwa pengumpulan data adalah “prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.[28] Karena penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu langsung terjun ke lokasi penelitian, sesuai dengan pendapat tersebut untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini, dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik, yaitu field research (penelitian lapangan) merupakan suatu metode pengumpulan data dengan menggunakan penelitian langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi dan data-data dari objek penelitian, melalui penelitian ini akan dilaksanakan sebaik mungkin untuk memperoleh data yang valid.
Dalam pelaksanaan penelitian ini juga dikumpulkan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.[29] Metode observasi menggunakan lembar pengamatan ketrampilan proses peserta didik untuk mengamati kegiatan peserta didik yang diharapkan muncul dalam pembelajaran.
Observasi digunakan untuk menilai masing-masing individu meliputi persiapan, kerjasama, prakarsa atau ide dan hasil pembelajaran. Metode pengamatan (observasi), cara pengumpulan datanya terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti.[30]
Observasi yang penulis maksud adalah penelitian yang mengadakan pengamatan secara lagsung melibatkan dari dalam kegiatan yang dijadikan sebagai subjek penelitian.
a.  Interview (wawancara)
Wawancara adalah “mengajukan berbagai pertanyaan kepada siswa dengan berbagai cara, lalu pertanyaan yang diajaukan dijawab oleh siswa secara lisan. Wawancara bisa kontak langsung sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara bebas dan mendalam”[31].
Wawancara yang penulis maksud adalah ialah dengan cara berkomunikasi langsung dengan orang-orang yang dijadikan objek penelitian.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen, untuk melengkapi data yang akan diperlukan melalui observasi, dan wawancara. Dokumen merupakan kesimpulan variabel yang berbentuk tulisan maupun foto dan sebagainya.[32]
Dokumentasi yang penulis maksudkan adalah memperoleh data-data tentang keadaan Teungku dan Santri Balai Pengajian.          .
8.     Teknik Analisa Data
Untuk menganalisis data dan menginterpretasikan data tersebut menurut Nasution dapat dilakukan 3 tahapan yaitu:
1.     Tahap Reduksi
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perha- tian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-catatan lapangan[33]. Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menelaah seluruh data yang telah terhimpun dari lapangan, sehingga dapat ditemukan hal-hal pokok dari objek yang diteliti. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulka data atau informasi dari catatan hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi untuk mencari nilai inti atau pokok-pokok yang dianggap penting dari setiap aspek yang diteliti.
2.     Tahap Display
Tahap ini dilakukan adalah untuk merangkul data temuan data temuan dalam penelitian ini yang di susun secara sistematis untuk mengetahui tentang hal yang diteliti di lapangan, sehingga melalui display data dapat memudahkan bagi peneliti untuk menginterpretasikan terhadap data yang terkumpul.
3.     Tahap Verifikasi
Nasution mengemukakan: “tahap ini dilakukan untuk mengadakan pengkajian terhadap kesimpulan yang telah diambil dengan data perbandingan dari teori yang relevan. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisa, sehingga melahirkan kesimpulan yang dapat dipercaya”[34].
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan: “Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif”[35]. Penelitian kualitatif  memberikan interpretasi deskriptif , verifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi juga bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain. Semua data yang terkumpul dari responden diolah dalam bentuk uraian-uraian tentang apa yang didapatkan di lokasi penelitian.
Adapun tehnik penulisan dalam skripsi ini penulis berpedoman pada Buku Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Almuslim Peusangan Bireuen Aceh tahun 2014. Mengenai terjemahan ayat Al-Qur’an, penulis mengambil Buku Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’an Kementrian agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Perkata, penerbit CV. Kalim, Jakarta Tahun 2010.

I.      Garis Besar Isi Skripsi
Adapun yang menjadi garis besar isi skripsi  ini adalah sebagai berikut :
SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN PEMBIMBING
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
PEDOMAN TRANSLITERATUR ARAB LATIN
DAFTAR ISI 
DAFTAR TABEL     
BAB    I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.    Rumusan Masalah       
C.    Tujuan Penelitian        
D.    Penjelasan Istilah
E.     Kegunaan Penelitian   
F.     Kajian Terdahulu
BAB II : LANDASAN TEORITIS TENTANG PENGAWASAN ORANG TUA TERHADAP TONTONAN TV DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR
A.      Pengertian Televise
B.       Manfaat Dan Mudarat Televise
C.       Pengaruh Televise Terhadap Minat Belajar Anak
D.      Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Dampak Negative
       Media Televise
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A.      Lokasi Penelitian
B.Jenis Penelitian 
C.Metode Penelitian
D.      Ruang Lingkup Penelitian     
E.     Objek Penelitian
F.     Sumber Data  
G.      Tehnik Pengumpulan Data    
H.      Tehnik Analisa Data
BAB IV: TEMUAN PENELITIAN 
A.    Temuan Umum Penelitian
1.     Gambaran Umum Balai Pengajian Nurul Iman
2.     Visi dan Misi Balai Pengajian Nurul Iman
3.     Organisasi dan Kepemimpinan Balai Pengajian Nurul Iman
4.     Keadaan Guru dan Murid Balai Pengajian Nurul Iman
5.     Sarana dan Prasarana Balai Pengajian Nurul Iman

                       
B.    Temuan Khusus Penelitian      
1.     Pengawasan Orang Tua Terhadap Tontonan TV Santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb
2.     Pengaruh Tontonan TV Terhadap Minat Belajar Santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb
3.     Upaya Yang Ditempuh Untuk Mengatasi Pengaruh Tontonan TV Santri Balai Pengajian Nurul Iman Desa Matang Nibong Kecamatan Jeunieb.

BAB V  : PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.    Saran-saran                 

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP


           












DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009.

Amir Dien Indrakusuma, Membina Rumah Tangga Bahagia, Bandung: Al-Ma’Arif, 1986.

Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta : Prenada Media, 2004.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke-III, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II, Cet. 7, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2005.

Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2000.

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1991.

Kamus Internasional Populer, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Lukman Hakim Nainggolan, Kekerasan terhadap anak remaja, (on–line) (http://www.repository.com) diakses tanggal 18 September 2010.

Lexy J. .Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya, 2005.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Muhibbin Syah, Psikologi Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Resdakarya 1995.

M. Kasir Ibrahim, Kamus Arab, Surabaya: Apollo, t.th.

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1988.

Nasution, Teknologi Pendidikan, Cet. III, Bandung: Jemmars, 2000

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Nazir, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Rajawali Press, 1999.

Nana Syoadih Sukmadita, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Jakarta: Alfabeta, 2010.

Usman, Television News Reporting dan Writing, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.

Winarmo Surachmad,. Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah,             Bandung: Angkasa, 1987.

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Cet IV, Jakarta: Bulan Bintang, 2003.

Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.












[1] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal. 54
               [2]Lukman Hakim Nainggolan, Kekerasan terhadap anak remaja, (on–line) (http://www.repository.com) diakses tanggal 18 September 2010.
               [3] Usman, Television News Reporting dan Writing, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), hal. 2-3.
               [4] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hal. 15.
[5]Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 101.
[6]Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke-III, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal. 771.
[7]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II, Cet. 7 (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), hal. 706.
[8]Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hal. 456.
[9] Amir Dien Indrakusuma, Membina Rumah Tangga Bahagia, (Bandung: Al-Ma’Arif, 1986), hal. 25.
 [10] Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Cet IV, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), hal. 126.
               [11] Kamus Internasional Populer, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), hal.196.
               [12] Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), hal. 919.
[13] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal. 64.
               [14] Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2000), hal. 327.
               [15] M. Kasir Ibrahim, Kamus Arab, (Surabaya: Apollo, t.th), hal. 581.
               [16] Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta : Prenada Media, 2004), hal. 263.
[17] Muhibbin Syah, Psikologi Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Resdakarya 1995), hal. 32.
[18]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 78.
[19]Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 56.
[20]Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar…, hal. 99.
[21]Amin Haedari, Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Kompleksitas Global, Cet. 1, (Jakarta: IRD Press, 2004), hal. 196.
               [22] Darwanto,S.S, Televisi Sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal. 26.
               [23] Ibid., hal. 27.
[24] Lexy J. .Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2005), hal. 6.
[25] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 76.
               [26] Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2010), hal. 13.
[27] Winarmo Surachmad,. Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah,             (Bandung: Angkasa, 1987), hal. 163.
[28] Nazir, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hal. 127.
               [29] M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1988), hal. 193.
               [30] Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 158.
               [31]Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 68.
               [32]Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1991), hal. 129.
               [33] Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 76.
[34] Nasution, Teknologi Pendidikan, Cet. III, (Bandung: Jemmars, 2000), hal. 190.
[35]Nana Syoadih Sukmadita, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 8.