A. Faktor-Faktor Penghambat Masyarakat Islam
Melakukan sesuatu
pekerjaan tentu saja ada rintangan dan halangan yang harus dihadapi. Demikian
pula dengan penyelenggaraan pendidikan di desa Lampulo Banda Aceh yang
mengalami berbagai kendala yang harus dihadapi oleh pihak masyarakat. Hal ini
sesuai pernyataan salah tokoh masyarakat yang menukilkan bahwa dalam memberikan
pendidikan agama kepada anak-anak di desa Lampulo banyak mengalami hambatan.[1]
Namun untuk melihat
lebih jelas tentang ada tidaknya hambatan dalam memberikan pendidikan agama dapat
dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4. 12. Hambatan dalam memberikan pendidikan
agama kepada anak-anak
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekwensi
|
Persen
|
a
b
c
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
|
60
-
-
|
100
-
-
|
Jumlah
Total
|
60
|
100 %
|
Berdasarkan
keterangan tabel di atas, maka dapat dipahami bahwa dalam memberikan pendidikan
agama kepada anak-anak sering mengalami kendala. Hal ini terbukti dari jawaban
responden yang menyatakan secara penuh bahwa dalam memberikan pendidikan agama
kepada anak-anak sering mengalami hambatan yang harus diatasi.
Pemberian pendidikan yang dilakukan di desa Lampulo Banda Aceh, tidak jauh
berbeda dengan pemberian pendidikan agama yang diselenggarakan di desa lain,
terutama dalam hal memberikan pengajaran tentang berbuat baik kepada kedua
orang dan masyarakat. Namun demikian, hambatan tersebut terjadi dalam berbagai
bentuknya. Adapun bentuk kendala yang paling berat dihadapi dapat dilihat pada
tabel ini:
Tabel 4. 13. Kendala yang paling berat dihadapi
masyarakat nelayan Lampulo
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekwensi
|
Persen
|
a
b
c
d
|
Keterbatasan ilmu pengetahuan
Keterbatasan ekonomi
Anak-anak malas belajar
A dan B yang dipilih
|
16
15
19
10
|
26.66
25
36.66
16.66
|
Jumlah
Total
|
60
|
100 %
|
Dari keterangan
tabel di atas, maka dapat difahami bahwa kendala yang
paling berat dihadapi masyarakat nelayan Lampulo sangat beragam. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan responden melalui
angket yang penulis sebarkan bahwa yang menyatakan keterbatasan ilmu
pengetahuan sebanyak 16 orang atau 26.66 %,
responden menyatakan keterbatasan ekonomi sebanyak 15 orang atau 25 %,
responden yang menjawab anak-anak malas belajar sebanyak 19 orang atau 36. 66 %
dan responden yang menyatakan A dan B yang dipilih sebanyak 10 orang atau 16.
66 %. Ini membuktikan bahwa bentuk hambatan yang dihadapi sangat beragam,
sehingga para orang kesulitan dalam mengatasi kendala tersebut.
Namun jika hambatan
yang dihadapi hanya sekedar keterbatasan ekonomi, para nelayan akan lebih mudah
mengatasinya. Untuk lebih jelasnya mengenai cara mengatasi hambatan disebabkan
keterbatasan ekonomi dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Tabel 4. 14 Cara
mengatasi kendala karena keterbatasan ekonomi
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekwensi
|
Persen
|
A
b
c
|
Membuat usaha sampingan
Mengutang ke tetangga
Tawakkal kepada Allah
|
37
3
20
|
61.66
5
33.33
|
Jumlah
Total
|
60
|
100 %
|
Berdasarkan
keterangan tabel tersebut, maka dapat diketahui bahwa cara mengatasi kendala
karena keterbatasan ekonomi dapat dilakukan dengan membuat usaha sampingan. Hal
ini sesuai dengan jawaban responden yang menjawab membuat usaha sampingan
sebanyak 37 orang atau 61.66 %, responden yang menjawab mengutang ke tetangga
sebanyak 3 orang atau 5 %, dan responden yang menjawab tawakkal kepada Allah sebanyak
20 orang atau 33.33 %. Ini membuktikan
bahwa cara mengatasi kendala sangat beragam, sehingga hambatan-hambatan yang
dihadapi tersebut dapat diatasi dengan cepat.
0 Comments
Post a Comment