Memahami Kedudukan Guru Honor Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MIN


A.    Kedudukan Guru Honor Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
di MIN 


Guru merupakan pelaksana langsung dilapangan dalam kegiatan belajar-mengajar. Demikian juga pada MIN Sekecamatan Madat. Secara keseluruhan jumlah guru honor daerah yang mengajar di MIN-MIN Sekecamatan Madat sebanyak 19 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru honor daerah yang mengajar di MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen sudah banyak walaupun masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar yang ada di sekolah tersebut. Diantara 9 orang yang mengajar di MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen diantaranya telah memiliki pengalaman mengajar selama bertahun-tahun sehingga kadang-kadang kemampuan mereka mungkin melebihi dari kemampuan guru yang berstatus pegawai negeri.
            Bila dilihat dari kualifikasi ijazah yang dipunyai oleh guru honor daerah sebagai pengajar tersebut telah memenuhi syarat untuk mengajar ditingkat MIN. Ini berarti bahwa guru honor daerah telah mempunyai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kelayakan dan kecocokan ijazah dengan pelajaran yang diajarinya. Apalagi bila hal tersebut ditunjang oleh pengalaman mengajar yang sudah matang.[1]
Dari lamanya waktu guru honor daerah mengajar di MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen didukung dengan kesesuaian ijazah yang mereka miliki, maka dapat dikatakan bahwa mereka telah layak untuk melaksanakan proses belajar-mengajar di MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen tersebut.  
Sebagai modal pertama yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam mengajar adalah minat untuk mendidik siswa, seandainya minat seorang guru tidak ada maka kompetensi lainnya tidak akan pernah muncul.
            Minat yang dimiliki oleh guru dapat dibuktikan pada tingkat penguasaan materi pelajaran yang mereka ajarkan. Berdasarkan pada wawancara dengan kepala madrasah di MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen Ibu Hj. Milam, S.Ag mengatakan bahwa guru honor daerah sangat menguasai materi yang hendak diajarkan pada siswa, ini dilihat pada kelengkapan silabus, rencana pembelajaran dan cara mengajar yang telah dipantau melalui supervisi tanpa sepengetahuan guru tersebut.[2]
            Dalam mengajar yang telah dipraktekkan oleh guru honor daerah di MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen telah berusaha untuk menerangkan berbagai materi yang harus diajarkan secara maksimal mungkin. Bila dalam pembelajaran siswa menghadapi kesulitan untuk menguasai suatu materi, guru akan berusaha dengan mengubah metode penyampaiannya. Karena setiap guru harus memahami bahwa tidak semua siswa dapat dipaksakan dengan penggunaan metode pengajaran yang sama.
            Berdasarkan pada observasi yang penulis lakukan dilapangan, guru honor daerah dalam melaksanakan tugas mengajar sangatlah menarik, simpatik dan penuh tanggung jawab. Bila seorang siswa menghadapi kesulitan dalam belajar atau memahami materi, guru berusaha untuk membimbingnya sehingga diharapkan tidak ada siswa yang tertinggal dari temannya.
            Cara guru honor daerah mengatasi kesulitan belajar siswa cukup beragam, tergantung pada bentuk kesulitan belajar yang ditemui oleh siswa dilapangan. Hal ini disebabkan karena para guru honor daerah yang mengajar pada MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen ingin supaya siswanya dapat dibimbing pada ketiga aspek pengajaran yang diharapkan, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.[3]
            Adanya perhatian guru honor daerah dalam proses belajar-mengajar dapat memotivasi siswa untuk terus mengejar dan mengikuti pelajaran, karena mereka tidak merasakan bahwa pelajaran atau guru yang mengajar menjadi momok yang menakutkan. Ini adalah peran yang ingin difungsikan oleh para guru honor daerah dalam kegiatan belajar-mengajar di madrasah.[4]
            Dari hasil observasi penulis di lapangan guru honor daerah berusaha membangun hubungan yang akrab dengan siswa-siswa MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen. Dalam membina hubungan ini tidak hanya pada saat tatap muka pemberian materi pelajaran, tetapi guru juga meluangkan waktu untuk membimbing siswa-siswa diluar kelas. Para guru honor daerah tidak memandang tempat dalam membimbing siswa, baik itu di kelas, kantor, kantin maupun tempat lainnya.
            Dalam memberikan tugas kepada siswa, guru honor daerah berusaha memberikan cara pemberian tugas yang terbaik dan sesuai dengan perencanaan silabus. Ini terlihat pada saat pemberian materi pelajaran, guru memberikan tugas langsung untuk dikerjakan disaat itu dan juga memberikan tugas dalam bentuk pekerjaan rumah kepada siswa. Ini bertujuan supaya siswa mengulang pelajaran atau materi yang telah diberikan disekolah.[5]


[1]Wawancara penulis dengan Maryati, A.Ma (guru honor pada MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen) Tanggal 08 Juli 2011.

[2]Wawancara dengan Ibu Hj. Nilam, S.Ag, Kepala MIN  Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen tanggal 09 Juli 2011.

[3]Wawancara penulis dengan Novita, A.Ma (guru honor pada MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen) Tanggal 07 Juli 2011.

[4]Wawancara penulis dengan Rosdiana, A.Ma (guru honor daerah pada MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen) Tanggal 07 Juli 2011.

[5]Wawancara dengan Nurhasanah (guru honor daerah pada MIN Nomor 1 Peudada Kabupaten Bireuen) Tanggal 10 Juli 2011.


0 Comments