Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengembangan RPP PAI di SDN


Pengembangan RPP PAI di SDN 3 Jeunieb


Bagi guru pemula bahkan mungkin mahasiswa keguruan, menyusun silabus adalah hal baru yang sangat sulit untuk dibayangkan wujudnya. Pada materi kuliah untuk pengembangan kurikulum, pastilah diberi materi tentang menyusun silabus. Akan tetapi, tidak sedikit yang mengalami kesulitan pada waktu menyusunnya agar sesuai dengan kebutuhan kurikulum sekarang ini, yaitu kurikulum KTSP atau kurikulum 2006. Dengan kata lain, sebuah silabus memberikan fokus mengenai apa yang harus dipelajari, serta penjelasan mengenai bagaimana konten harus dipilih dan disusun.
Jadi apabila seorang pengajar akan memberikan materi pembelajaran atau melaksanakan kegiatan belajar mengajar, maka harus mempersiapkan silabus agar dapat memberikan alur yang  jelas dan pasti bagi peserta didik tentang materi yang diberikan beserta kemampuan yang harus dicapai. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses menyatakan bahwa silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi pembelajaran/tema pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Perkembangan silabus yang baru, harus memasukkan unsur pendidikan karakter di dalamnya, serta direncanakan untuk dimasukkan sebagai nilai-nilai perilaku yang harus ditanamkan kepada siswa. Mengapa nilai-nilai perilaku? Karena karakter sendiri berarti nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Marliati, A.Ma guru Pendidikan Agama Islam pada SD Negeri 3 Jeunieb bahwa Langkah-langkah menyusun silabus adalah sebagai berikut:
1.     Petakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
2.     Pilihlah dan tentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dengan mengacu atau  menggunakan sumber belajar
3.     Merancang kegiatan pembelajaran dengan mengggunakan metode pembelajaran yang sudah banyak digunakan. Buatlah kegiatan pembelajaran tersebut semenarik mungkin dan dapat memotivasi siswa untuk siap belajar.
4.     Tentukan indikator pencapaian agar lebih mudah merancang penilaiannya.
5.     Susunlah penilaian dengan menyertakan teknik yang digunakan, bentuk instrumen, dan berikan contoh soal.
6.     Alokasikan waktu kegiatan pembelajaran. Sesuaikan dengan materi yang akan diberikan.
7.     Masukkan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku yang digunakan, CD, kaset, atau website.
8.     Dan terakhir tentukan nilai karakter apa yang harus ditanamkan melalui materi yang diberikan tersebut[1].





[1] Hasil Wawancara Penulis dengan Ibu Marliati, A.Ma, guru Pendidikan Agama Islam pada SD Negeri 3 Jeunieb, Tanggal 21 Juli 2011