Shalat Mendidik Manusia Hidup Disiplin


A.    Shalat Mendidik Manusia Hidup Disiplin          


Disiplin merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam kehidupan. Oleh karena itu, sejak dini, kita sudah harus mulai belajar mengajarkan disiplin kepada anak agar saat besar dia benar-benar menjadi orang yang disegani karena kedisiplinannya. Namun seringkali kita jumpai orang tua mengajarkan anak berdisiplin, tapi dengan cara yang sebenarnya perlu dihindari, yakni dengan cara yang keras dan kasar. Seharusnya, kita bisa mendidik anak agar disiplin dengan cara menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi penulis di Gampong Meunasah Krueng Peudada bahwa orangtua di Gampong Meunasah Krueng Peudada menanamkan kepada anak bahwa shalat dapat mendidik kita untuk hidup disiplin.[1]
Berdasarkan wawancara penulis denga Ibu Kusmiati, Masyarakat Gampong Meunasah Krueng Peudada menurut beliau:
Orang tua di Gampong Meunasah Krueng Peudada yang mendidik anaknya dengan shalat, maka anak akan memilik pola tingkah laku yang sesuai dengan ajaran Islam, yaitu akhlak yang mulia. Hal ini karena, shalat tesebut dapat menghindarkan anak dari sifat-sifat tercela, seperti mengejek dan segala yang lahir dari buruknya moral. Akan tetapi dengan shalat tersebut orang tua yang mendidik dan melatih anaknya melakukan shalat tersebut, ia telah melatih dan mendidik anaknya untuk melakukan tindakan-tindakan moral, diantaranya: orang tua Gampong Meunasah Krueng Peudada dapat membiasakan anaknya untuk hidup selalu dalam keadaan bersih baik badan, pakaian maupun tempat tinggalnya, mengajarkan kepada anaknya untuk hidup tertib dan teratur dengan pola hidup disiplin, mengajarkan kepada anaknya untuk tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan hidup dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah dengan diiringi berbagai ikhtiyar dan usaha, mengajarkan kepada anaknya untuk bertutur kata yang baik dan sopan sebagaimana ucapan yang lembut pada waktu menghadap Allah.[2]    

Sikap disiplin adalah salah satu sikap yang penting dan perlu dibina serta dipupuk. Karena dengan sikap ini manusia dapat mencapai apa yang dicita-citakannya. Hal ini disebabkan mereka senantiasa mentaati dan mematuhi aturan yang ada sehingga mereka akan hidup teratur. Akan tetapi sikap disiplin itu tidak mungkin dapat timbul dan tumbuh dengan sendirinya, sikap tersebut harus dipupuk dan dibina. Pembinaan sikap disiplin ini juga perlu ditanamkan kepada anak. Karena bila ketika kecilnya anak telah dibina untuk hidup disiplin, maka kelak ketika dewasa sikap disiplinnya akan menjadi sikap pribadinya.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Nuraini, Ketua PKK Gampong Meunasah Krueng Peudada bahwa:
Sebagai orang muslim untuk memupuk dan membina sikap disiplin tersebut adalah dengan melakukan shalat rawatib. Karena dengan melakukan shalat tersebut seseorang dapat melatih dan mendidik dirinya dan anaknya untuk mematuhi dan mentaati aturan yang telah ditentukan. Dengan shalat tersebut seseorang dapat memiliki sikap disiplin secara lahir maupun batin. Karena shalat tersebut mencakup sikap disiplin, hidup bersih dan suci baik lahir maupun batin, disiplin mentaati Allah dan Rasul-Nya serta disiplin mentaati dan menepati waktu. Shalat tersebut juga dapat memantapkan pendirian dalam mengerjakan suatu kebajikan sehingga akan memelihara aturan-aturan serta disiplin. Sehingga mereka akan memilik sikap pribadi yang tegar dann mantap.[3]

Oleh karena itu apabila shalat tersebut diajarkan kepada anak maka akan sangat membantu dalam membentuk sikap disiplin tersebut pada diri anak. Mereka akan terlatih dan terbiasa untuk mematuhi dan mentaati aturan-aturan tertentu seperti dalam shalat tersebut. Mereka akan senantiasa untuk hidup bersih dan suci, baik lahir maupun batin, mentaati Allah dan Rasul-Nya.
Selanjutnya menurut Bapak Zakaria Abdullah, Keuchik Gampong Meunasah Krueng Peudada:
Banyak efek positif shalat yang berguna untuk pengembangan kepribadian, salah satunya adalah kedisiplinan atau keteraturan. Dari serangkaian nilai-nilai atau hikmah shalat dapat penulis simpulkan bahwa nilai-nilai shalat sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan sehingga mampu mencegah dari perbuatan fahsya dan mungkar, memperoleh ketenangan hati, terhindar dari keluh kesah, mendapat keseimbangan hidup, mampu menyesuaikan diri, terhindar dari konflik batin, dan mengembangkan kepribadian yang berdisiplin.[4]

Orang tua harus terus-menerus memperhatikan, memantau gerak-gerik dan perilaku anak agar anak tidak salah jalan dalam hidupnya. Jangan sampai anak tumbuh dan berkembang tanpa ada yang membimbingnya. Oleh karena itu orang tua tidak boleh menyepelekan kebutuhan-kebutuhan anak, seperti kasih sayang, perlindungan, memperhatikan pendidikan anak, dan mengarahkan anak agar terbentuknya akhlak mulia yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah Swt. Salah satunya adalah ibadah shalat. Shalat merupakan tiang agama, shalat juga adalah amalan pertama yang akan dihisab setelah kita meninggalkan dunia ini dan menuju dunia abadi yaitu akhirat.


               [1] Hasil Observasi Penulis di Gampong Meunasah Krueng Peudada, Wawanacara di Meunasah Krueng, 09 September 2015.
               [2] Kusmiati, Masyarakat Gampong Meunasah Krueng Peudada, Wawanacara di Meunasah Krueng, 09 September 2015.
               [3] Nuraini, Ketua PKK Gampong Meunasah Krueng Peudada, Wawanacara di Meunasah Krueng,  09 September 2015.
               [4] Zakaria Abdullah, Keuchik Gampong Meunasah Krueng Peudada, Wawanacara di Meunasah Krueng,  09 September 2015.

0 Comments