1. Strategi Implementasi Metode Mastery Learning dalam
Pembelajaran Fiqih di SD Negeri 4 Kuala Kabupaten Bireuen
Dalam proses pembelajaran Fiqih seorang guru
haruslah aktif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa terjalin dengan
baik, sehingga dengan mudah seorang guru memberi pelajaran pada anak didik,
dengan demikian suasana bisa kondusif, dikarenakan guru aktif dan mampu
mengelola siswa yang mencapai 30-35 siswa dalam sitiap ruang.
Menurut Bapak Usman, A.Ma, salah seorang tenaga pengajar Pendidikan
Agama di sekolah tersebut, seorang guru (subjek) haruslah menjalin komunikasi
dan keakraban dengan baik terhadap siswa
(objek) karena sangat mempengaruhi daya
minat belajar dan ingin tahu anak terhadap materi yang kita berikan.
Kalaulah hubungan tersebut tidak di jaga, siswa akan merasa jenuh terhadap kita
(sang guru). Jadi dengan tegas, guru yang berlatar belakang pendidikannya di
IAIN Ar-Raniry itu menegaskan bahwasanya kita seorang guru haruslah ulet dan
bijaksana dalam mengelola anak didik, karena yang kita didik ini manusia,
dimana manusia mempunyai beragam watak dan sifat, yang harus mampu kita (guru)
menguasainya. Hal ini beliau terapkan pada mata pelajaran yang beliau pegang
yakni Pendidikan Agama, dan beliau berharap hal ini tidak hanya berlaku di
pelajaran beliau saja,
akan tetapi semua guru mau menerapkan sistem yang demikian pada
pelajaran-pelajaran lain. Karena cara ini dipandang sangat efektif dalam upaya pendekan
yang di lakukan guru terhadap anak didik, dalam rangka menarik minat peserta
didik untuk lebih giat belajar[1].
Berdasarkan wawancara penulis dengan
Bapak Usman, A. Ma, bahwa implementasi metode mastery learning dalam
pembelajaran fiqih di SD Negeri 4 Kuala Kabupaten Bireuen belum dapat
terimplementasi sepenuhnya, hal ini dikarenakan kurangnya sarana pendukung
dalam proses pembelajaran disekolah. Disamping daripada itu proses pembelajaran fiqih di SD Negeri 4 Kuala Kabupaten Bireuen
masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab[2].
[1] Hasil Wawancara dengan Bapak Usman, A.Ma, guru Pendidikan Agama Islam pada SD Negeri 4
Kuala Kabupaten Bireuen Tanggal 15 Juli 2011.
[2] Hasil Wawancara dengan Bapak Usman, A.Ma, guru Pendidikan Agama Islam pada SD Negeri 4 Kuala Kabupaten Bireuen Tanggal 16 Juli 2011.
0 Comments
Post a Comment