Konsep Islam Liberal Mustafa Kamal at-Taturk
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada awal permulaan perkembangan Islam, seluruh kerajaan Islam
dilambangkan dalam bentuk khalifah. Akan tetapi, pada saat kemajuan Islam
memuncak, ide-ide untuk menghancurkan khalifah mulai bermunculan, pada umumnya
kaum pemikir ketika itu tidak menginginkan adanya persatuan antara agama dan
politik.[1]
Hal tersebut disebabkan oleh adanya persekongkolan kaum Barat untuk
menghancurkan Islam. Mereka berupaya sekuat tenaga untuk melakukan intervensi
terhadap masyarakat Islam dengan cara melakukan adu domba antara sesama
masyarakat Islam, dengan cara bekerja sama dengan kerajaan yang telah
berkembang peradabannya seperti kerajaan Turki Utsmani.
Melihat gelagat yang demikian rupa, maka salah seorang pemikir Islam
memberanikan diri untuk mengusir missionaris Barat dari dunia Islam. Pengusiran
tidak dilakukan dengan melakukan pemberontakan-pemberontakan antar sesama
masyarakat Islam yang tidak sealiran dengan tokoh pemikir tersebut.
Liberalisme adalah salah satu faham yang sangat radikal di kalangan
Barat. Golongan ini berusaha untuk memecah belah umat Islam dengan cara
menghancurkan sistem kekhalifahan di kalangan dunia Islam. Upaya ini dilakukan
karena kaum Barat tersebut melihat adanya peluang untuk memecah belah umat Islam
saat itu.
Melihat gelagat tersebut, maka muncullah seorang tokoh pemikir Islam
yang sangat radikal dalam memperjuangkan kejayaan Islam adalah Mustafa Kamal
at-Taturk, yang merupakan gelar yang diberikan oleh pengikutnya bahwa dia
adalah benar-benar seorang pejuang Turki dalam rangka mengembalikan kejayaan
peradaban Turki.
Usaha yang dilakukan oleh Mustafa Kamal dengan membangkitkan semangat
kebanggaan terhadap bangsa sendiri dan nasionalisme dengan mengobarkan semangat
perjuangan di kalangan umat Islam. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
tercapainya tujuan ini. Di antara propaganda nasionalisme Turanian, yang
kemudian diikuti oleh politik Turkisme, guna untuk memisahkan Turki dari dunia
Arab. Mereka juga menyerukan pada nasionalisme Arab seperti menyeru pada kaum
nasionalisme Barat.[2]
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
penelitian lebih lanjut tentang permasalahan ini dalam bentuk skripsi yang
berjudul “Konsep Islam Liberal Mustafa Kamal at-Taturk”, sehingga dengan adanya
pembahasan ini diharapkan dapat mengembangkan khazanah keilmuan perpustakaan di
masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka ditetapkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana
konsep Islam libral menurut Mustafa Kamal at-Taturk?
2.
Bagaimana
pengaruh pemikiran Mustafa Kamal at-Taturk terhadap perkembangan pemikiran
Islam modern di Turki?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui bagaimana konsep Islam liberal menurut Mustafa Kamal at-Taturk.
2.
Untuk
melihat pengaruh pemikiran Mustafa Kamal at-Taturk terhadap perkembangan pemikiran
Islam modern di Turki.
D. Tinjuan Pustaka
Liberalisme merupakan salah satu faham yang berkembang di dunia Barat
untuk memisahkan antara agama dan gereja. Namun perkembangan pemikiran tersebut
juga diintervensikan ke dalam pemikiran umat Islam dengan berusaha memisahkan
agama dan Negara. Upaya ini dilakukan sebagai usaha untuk menghindari terjadi
kesalahfahaman dalam mengartikan kesatuan politik dengan agama. Dalam hal ini
Harun Nasution menggambarkan bahwa ide pemisahan antara agama dan Negara
dikumandangkan oleh At-Taturk.[3]
E. Metode Penelitian
Melihat persoalan yang dibahas menyangkut dengan sosial dalam pemikiran
menjurus ke filsafat, maka metode yang dipakai adalah metode deskriptif
historis yaitu suatu metode yang pemecahan masalahnya dengan cara menggambarkan
sejarah pada masa lalu baik tentang pemikiran, sejarah hidup dan lain
sebagainya.[4]
Kemudian metode ini dielaborasikan dengan analisis kritis yang meliputi:
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengkaji buku-buku dan
bahan-bahan lain yang berhubungan dengan topik penelitian, baik bersifat primer
dan sekunder. Dimaksud sumber data primer dalam konteks ini adalah karya-karya
ilmiah yang ditulis khusus mengenai masyarakat sosial gaya Ali Syari’ati. Sedangkan sumber data
sekunder adalah tulisan lepas yang membahas tentang perkembangan masyarakat
sosial secara umum.
b. Analisis Data
Menurut Nasution analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat
ditafsirkan, yang berarti menggolongkan dalam suatu pola tertentu, kemudian
diinterpretasikan dalam arti memberi makna, dan mencari hubungan berbagai
konsep yang telah dikumpulkan.[5]
Analisa data merupakan upaya untuk menelaah dan menata secara
sistematis data-data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian yang berasal
dari perpustakaan. Dalam tahap-tahap ini data yang telah dikumpulkan
diorganisir, kemudian dianalisa dan dicari korelasinya, sehingga menjadi satu
kesatuan yang harmonis dan logis. Pada tahap selanjutnya, hasil analisa
tersebut diformulasikan sedemikian rupa sehingga menjadi konsep yang jelas
untuk kemudian disusun menjadi karya tulis yang dapat dipahami.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam membaca skripsi ini, maka penulis
menentukan pembahasan skripsi ini dalam lima
bab yaitu:
Bab satu merupakan bab pendahuluan yang di dalamnya dibahas tentang
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
Dalam bab dua penulis akan menguraikan sekilas tentang biografi Mustafa
Kamal at-Taturk yang meliputi riwayat hidup dan pendidikannya, karya-karya dan
pemikirannya dan pengaruh pemikiran Mustafa Kamal at-Taturk terhadap dunia
Islam.
Bab tiga membicarakan tentang Libralisme Dan Pengaruhnya Terhadap Islam
yang meliputi pengertian liberalisme, liberalisme dalam Islam, dan pengaruh
liberalisme terhadap Islam.
Bab empat merupakan bab inti dalam pembahasan skripsi ini yang di
dalamnya dibahas tentang konsep Islam liberal Mustafa Kamal yang meliputi
gagasan liberal Mustafa Kamal At-Taturk yang terdiri dari bidang agama, bidang
pendidikan dan bidang kebudayaan, revolusi Islam Turki Masa Mustafa Kamal
at-Taturk, dampak revolusi Islam Turki Pasca Mustafa Kamal at-Taturk dan Analisa
Penulis
Bab lima
merupakan bab penutup yang di dalamnya akan menarik beberapa kesimpulan dari
bab-bab terdahulu. Dalam bab ini pula penulis akan mengajukan beberapa saran
yang berkaitan langsung dengan pembahasan masalah ini.
[1]H. A. R. Gibb, Aliran-Aliran
Moderen dalam Islam, Terj. H. Hamidy, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993),
hal. 88.
[2]Ismail al-Killany, Sekularisme;
Upaya Memisahkan Agama dan Negara, Terj. Kathur Suhardi, (Jakarta: Pustaka
al-Kautsar, 1993), hal. 181.
[3]Harun Nasution, Islam
Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta :
UI Press, 1985, hlm. 65
[4]Winarno Surachmad, Pengantar
Metode Penelitian, Bandung :
Tarsito, 1972, hlm. 72
[5]Nasution S., Metode
Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung :
Tarsito, 1992, hlm. 126-130