Bentuk-bentuk
Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
Prilaku kepala
sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru. Prilaku merupakan sikap
(tingkah) yang ditunjukkan oleh setiap individu dan kepala sekolah pada
khususnya. Konsep di atas diperkuat oleh pendapat Sondang Siagian (2003:30)
prilaku adalah cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, dalam kehidupan
organisasi.
Kemudian Poerwadarminta (1990:564) mengatakan bahwa
prilaku adalah sifat dan sikap yang ditunjukkan oleh seseorang melalui
perkataan, perbuatan dan dukungan karya orang lain.
Tabel 1
Cara Kepala Sekolah Memberikan Tugas Kepada Para Guru (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Menuntut
Dengan menunjuk
Acuh tak acuh
Mengarahkan
|
33
9
-
-
|
78,58%
21,42%
-
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dari tabel
1 dapat dinyatakan bahwa 78,58% kepala sekolah memberikan tugas kepada guru
dengan cara menuntut, dan 21,42% dengan cara menunjuk.
Dengan demikian hal di atas dapat diartikan bahwa kepala
sekolah bersikap otoriter dalam memberi tugas kepada guru, karena kepala
sekolah tidak menyingkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan tujuan
dan kepentingan pribadi bawahan.
Tabel 2
Kepala Sekolah Menuntut Ketaatan Penuh Dari Para Guru (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
32
-
10
|
76,20%
-
23,80%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 2 di atas dapat
dinyatakan bahwa 76,20% responden menyatakan bahwa kepala sekolah menuntut
ketaatan penuh dari para guru dan hanya 23,80% yang menyatakan bahwa kepala
sekolah tidak menuntut ketaatan penuh dari para guru.
Artinya kepala sekolah menunjukkan sikap otoriter,
karena kepala sekolah dalam hal ini menerjemahkan disiplin kerja yang tinggi
yang ditunjukkan oleh bawahannya, hal ini sesuai dengan pendapat Sondang
Siagian (2003:32) yang menyatakan bahwa seorang pemimpin yang otokratik dalam
praktek akan menggunakan gaya kepemimpinan yang menuntut ketaatan yang penuh
dari para bawahannya.
Tabel 3
Kepala Sekolah Memberikan Peringatan/Instruksi Kepada Para Guru (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Bernada lembut
Bernada keras
Kadang lembut kadang
keras
..........
|
15
1
26
|
35,71%
2,39
%
61,90%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 3 di atas dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (61,90%) responden menyatakan kepala sekolah
memberikan instruksi kepada para guru dengan nada kadang lembut kadang keras,
sebagian kecil (32,71%) yang menyatakan bernada lembut, dan hanya (2,39%) yang
menyatakan bernada keras.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
juga menunjukkan sikap demokrasi, walaupun pada saat memberikan instruksi
kepada para bawahannya kadang-kadang juga dengan nada keras seperti yang
dikatakan oleh Burhanuddin (1994:100) kepemimpinan yang efektif sebenarnya tergantung
pada situasi, seperti dalam situasi terpaksa pemimpin boleh bersikap otoriter,
misalnya dalam suatu rapat sekolah terjadi keributan karena perbedaan
pendapat/perselisihan faham yang tidak terkendali, maka kepala sekolah sebagai
pemimpin rapat dapat menetralkan secara otoriter, tanpa harus mendengar saran
dari orang lain.
Tabel
4
Kepala
sekolah Mengharapkan Hasil Yang Positif Dari Bapak/Ibu Tanpa Membimbing (N =
42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
2
32
8
-
|
4,76%
76,19%
19,05%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 4 dapat
dinyatakan bahwa 76,19% responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak
mengharapkan hasil yang positif dari para guru tanpa bimbingan terlebih dahulu
dan 19.5% responden menyatakan bahwa kepala sekolah kadang-kadang mengharapkan
hasil yang positif dari para guru tanpa bimbingan terlebih dahulu, kemudian
hanya sedikit sekali (4,76%) responden menyatakan bahwa ya kepala sekolah
mengharapkan hasil yang positif dari para guru tanpa membimbing terlebih dahulu.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kepala sekolah
tidak mengharapkan hasil yang positif dari para guru tanpa bimbingan terlebih
dahulu.
Tabel 5
Sikap Kepala
Sekolah Pada Saat Bapak/Ibu Memberikan Saran (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Menerima
Menolak
Pasif
Kadang-kadang
|
40
-
1
1
|
95,24%
-
2,38%
2,38%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 5 di atas
dapat dinyatakan bahwa seluruh responden (95,24%) menyatakan kepala sekolah
bersikap menerima pada saat guru memberikan saran dan sebagian kecil (6,76%)
responden menyatakan bahwa kepala sekolah kadang menerima dan kadang pasif.
Dengan demikian kepala sekolah dapat diartikan
berprilaku demokrastis terhadap saran yang diberikan guru.
Tabel 6
Pada Saat Rapat, Apakah Kepala Sekolah Selalu
Mempertahankan Pendapatnya (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
5
30
7
-
|
11,90%
71,43%
16,67%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 6 dapat dinyatakan
bahwa 71,43% responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak selalu
mempertahankan pendapatnya dan 16,67% yang menyatakan bahwa kadang-kadang
kepala sekolah mempertahankan pendapatnya, dan yang menyatakan ya cuma 11,90%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah menerima
pendapat ataupun saran dari para guru. Dengan demikian kepala sekolah
mengutamakan kerja sama. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalin Purwanto (2005:52)
yaitu pemimpin yang demokratis mengutamakan kerja sama dalam mencapai tujuan.
Tabel 7
Kepala Sekolah
Menerima Kritik dan Saran (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
Kurang menerima
|
35
1
5
1
|
83,33%
2,38%
11,90%
2,38%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 7 dapat dinyatakan
bahwa sebagian besar (83,33%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah
menerima kritik dan saran dari para guru dan (11,90%) yang menyatakan
kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan tidak dan kurang menerima
masing-masing 2,38%.
Tabel 8
Jika ”ya” Sikap
yang Bagaimana Ditunjukkannya (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Menerima dengan baik
Memperhatikan
Mempertimbangkan
..........
|
10
1
31
-
|
23,81%
2,38%
73,81%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 8 di atas dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (73,81%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah mempertimbangkan kritik dan saran yang guru berikan dan hanya sebagian
kecil (23,81%) responden menyatakan kepala sekolah mau menerima kritik dan
saran dari para guru, sedangkan yang menyatakan kepala sekolah memperhatikan
hanya 2,38%.
Dengan demikian dari pernyataan
tabel 7 dan 8 (lampiran 2) dapat diartikan bahwa kepala sekolah berprilaku
demokratis, karena ialah mau menerima kritik dan saran dari para anggotanya
sebagai umpan balik dan dijadikan pertimbangan dalam tindakan-tindakan
berikutnya.
Tabel 9
Saat yang Bagaimana Kepala Sekolah Menerima
Kritikan
dan Saran Dari Bapak/Ibu (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Kapan saja
Saat-saat
tertentu
Apabila ada
kesempatan
Tidak menerima
|
30
9
2
1
|
71,43%
21,43%
4,76%
2,38%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 9 dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (71,43%), responden menyatakan bahwa kepala
sekolah mau menerima kritik dan saran dari guru kapan saja, dan 21,43% yang
menyatakan kepala sekolah mau menerima kritik dan saran pada saat tertentu
kemudian hanya sedikit sekali (4,76%) yang menyatakan bahwa mau menerima kritik
dan saran dari para guru bila ada kesempatan, sedangkan responden yang
menyatakan tidak menerima hanya 2,38%.
Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kepala sekolah
bersikap demokratis, sebab mau menerima kritik dan saran kapan saja, dan
mementingkan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi.
Tabel 10
Kepala
Sekolah Selalu Hadir Tepat Waktu (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
35
-
7
|
83,33%
-
16,67%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 10 di atas dapat
dinyatakan bahwa pada umumnya (83,33%) menyatakan ya, bahwa kepala sekolah
selalu hadir tepat waktu dan hanya sebagian kecil (16,67%) yang menyatakan
kadang-kadang.
Dengan demikian berdasarkan pernyataan di atas (tabel 9
dan 10) dapat diartikan bahwa kepala sekolah berprilaku demokratis, hal ini
ditunjukkan oleh sikapnya yang tidak mementingkan diri sendiri. Sebagaimana
yang dikatakan oleh Ngalin Purwanto (2005:52) bahwa pemimpin demokratis selalu
berusaha menyingkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan
dan tujuan pribadi bawahan.
Tabel 11
Kepala Sekolah Mencari Kesalahan Dan Meneliti Guru
Yang
Tidak Taat Dan Tidak Percaya Padanya (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Sering
Tidak pernah
Kadang-kadang
..........
|
-
22
20
|
-
52,38%
47,62%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 11 dapat
dinyatakan bahwa lebih dari setengah (52,38%) responden menyatakan bahwa tidak
pernah kepala sekolah suka mencari kesalahan dan meneliti para guru yang tidak
taat dan tidak percaya pada pribadinya, dan kurang dari setengah (47,62%) yang
menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mencari kesalahan dan meneliti para
guru yang tidak taat dan percaya pada pribadinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini
kepala sekolah bersikap bijaksana dengan tidak menunjukkan sikap suka mencari
kesalahan dan meneliti para guru yang tidak taat dan percaya pada pribadinya,
sifat ini merupakan hal yang sangat ideal oleh seorang pemimpin di lingkungan
pendidikan.
Tabel 12
Apa yang Dilakukan Kepala Sekolah, Jika Ada Guru
Yang Tidak Taat Pada Peraturan (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Membiarkan
Membimbing
Menegur
..........
|
-
22
20
|
-
52,38%
47,62%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 12 di atas dapat
dinyatakan lebih dari setengah (52,38%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah membimbing jika ada guru yang tidak taat peraturan, dan (47,62%) yang
menyatakan bahwa kepala sekolah hanya menegur guru yang tidak taat pada
peraturan.
Tabel 13
Apa
yang Dilakukan Kepala Sekolah Jika Bapak/Ibu
Membuat
Kesalahan (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Menegur
Membiarkan
Menasehati
..........
|
15
-
27
-
|
35,71%
-
64,29%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 13 di atas dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (64,29%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah menasehati jika ada guru yang membuat kesalahan dan 35,71 responden
menyatakan bahwa menegur.
Dari data pada tabel 12 dan 13 di atas dapat diartikan
bahwa kepala sekolah lebih menunjukkan prilaku demokratis dan merupakan sikap
yang layak terutama untuk pemimpin dalam pendidikan.
Tabel 14
Kepala
Sekolah Selalu Mengadakan Konsultasi Dengan Bapak/Ibu Guru Mengenai
Tindakan-Tindakan Dan Keputusan-Keputusan
Yang
Akan Diambil (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
25
-
17
|
59,52%
-
40,48%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 14 di atas dapat
dinyatakan bahwa lebih dari setengah (59,52%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah mengadakan konsultasi dengan para guru mengenai tindakan-tindakan dan
keputusan yang akan diambil dan kurang dari setengah (40,48%) responden
menyatakan ya.
Hal ini jelas bahwa kepala sekolah bersikap demokratis
terhadap para bawahannya. Seperti yang diungkapkan oleh Burhanuddin (1994:99)
yaitu pemimpin yang demokratis mengadakan konsultasi dengan para bawahannya
mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan/dikehendaki
serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua
keputusan dan kegiatan yang telah ditetapkan itu.
Tabel 15
Tindakan dan Keputusan Yang Ditetapkan Kepala
Sekolah
Tidak Dapat Diganggu Gugat (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
2
30
10
|
4,76%
71,43%
23,81%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 15 di atas dapat
dinyatakan bahwa lebih dari setengah (71,43%) responden menyatakan bahwa tidak
semua keputusan dan tindakan yang ditetapkan oleh kepala sekolah tidak dapat
diganggu gugat, namun sebagian kecil (23,81%) responden menyatakan
kadang-kadang semua tindakan dan keputusan yang ditetapkan oleh kepala sekolah
tidak dapat diganggu gugat, dan sedikit sekali (4,76%) responden menyatakan
bahwa semua tindakan dan keputusan kepala sekolah tidak dapat diganggu gugat.
Dengan demikian dapat diartikan guru diberi kesempatan
untuk merespon terhadap keputusan yang ditetapkan oleh kepala sekolah. Namun
kepala sekolah boleh bertindak otoriter manakala merasa punya jawaban
tersendiri terhadap segala persoalan yang tidak dapat dipecahkan melalui
musyawarah, (Burhanuddin, 1994:100).
Tabel 16
Kepala Sekolah Selalu Memberikan Dukungan Kepada
Setiap Rencana
Dan Program Yang Akan Guru Lakukan (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
34
-
8
|
80,95%
-
19,05%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 16 dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (80,95%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah memberikan dukungan pada setiap rencana yang akan dilakukan dan hanya
sebagian kecil (19,05%) responden yang menyatakan kadang-kadang.
Tabel 17
Sikap yang Bagaimana Dilakukan Kepala Sekolah
Pada Saat Mengambil Keputusan (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Tegas
Bimbang
Kurang tegas
..........
|
42
-
-
|
100%
-
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 17 di atas dapat
dinyatakan bahwa semua (100%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah
bersikap tegas pada pengambilan keputusan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
bersikap demokratis, hal ini ditunjukkan sikap tegas pada saat mengambil
keputusan yang telah disepakati.
Tabel 18
Kepala Sekolah Selalu Memotivasi Guru Dalam
Mengemukakan Ide-Ide Dan Pendapat-pendapat (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
35
-
7
-
|
83,33%
-
16,67%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 18 di atas dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (83,33%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah memotivasi guru dalam mengemukakan ide dan pendapat-pendapat dan 16,67%
responden yang menyatakan kadang-kadang. Dari tabel 16 dan 18 dapat disimpulkan
bahwa kepala sekolah menunjukkan prilaku demokratis, yaitu mendukung setiap
rencana yang akan dilakukan guru dan memotivasi guru dalam mengemukakan ide-ide
dan pendapatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalin Purwanto (2005:48)
pimpinan yang demokratis dalam kehidupan yang organisasi, prilakunya mendorong
para bawahan menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreatifitasnya.
Tabel 19
Kepala Sekolah Menerima Dengan Baik Saran/Ide Yang
Guru Sampaikan Tanpa Mempertimbangkan Baik Buruknya (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
4
35
3
|
9,53%
83,33%
7,14%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 19 dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (83,33%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah tidak langsung menerima ide/saran yang guru sampaikan tanpa
mempertimbangkan baik buruknya. Artinya kepala sekolah menunjukkan sikap
menerima terhadap ide/saran yang disampaikan guru, akan tetapi mempertimbangkan
baik buruknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalin Purwanto (2205:5)
pemimpin yang demokratis, mau menerima saran, pendapat serta kritik bawahan dan
memberi kebebasan dalam bertindak dan membimbingnya.
Tabel 20
Kepala
Sekolah Selalu Membimbing Pada Saat Guru
Tidak
Memahami Tugas (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
37
-
5
-
|
88,10%
-
11,90%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 20 dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (88,1%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah selalu membimbing pada saat guru tidak memahami tugas yang diajukan dan
sebagian kecil(11,90%) responden menyatakan ya.
Tabel 21
Kepala Sekolah Selalu Mengontrol Dan Membimbing
Pada Saat Guru Sedang Melakukan Tugas (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
35
-
7
|
83,33%
-
16,67%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 21 dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar responden (83,33%) menyatakan bahwa kepala
sekolah selalu mengontrol dan membimbing pada saat guru sedang melaksanakan
tugas, dan sedikit sekali (16,67%) responden menyatakan bahwa kadang-kadang
kepala sekolah mengontrol dan membimbing.
Dengan demikian data tabel 20 dan 21 dapat diartikan
bahwa kepala sekolah mengontrol dan membimbing pada saat sedang melaksanakan
tugas dan membimbing jika guru kurang memahaminya. Hal ini merupakan prilaku
yang demokratis dan dianggap paling baik di lingkungan pendidikan.
Tabel 22
Kepala Sekolah Selalu Memberikan Kesempatan Pada
Guru Dalam Bertindak (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
25
5
12
|
59,52%
11,91%
28,57%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 22 di atas dapat
dinyatakan bahwa lebih dari setengah (59,52%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah memberikan kesempatan kepada guru dalam bertindak dan hanya sebagian
kecil (28,57%) responden yang menyatakan kadang-kadang kepala sekolah
memberikan kesempatan kepada guru dalam bertindak dan sedikit sekali (11,91%)
responden yang menyatakan tidak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
bersikap demokratis terhadap guru, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian
yang menyatakan kepala sekolah memberi kesempatan kepada para guru untuk
bertindak.
Tabel 23
Sikap Kepala
Sekolah Dalam Menanggapi Pendapat Dari Guru (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Menerima
Merespon
Menunda
..........
|
30
12
-
|
71,43%
28,57%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 23 dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (71,43%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah menunjukkan sikap menerima dalam menanggapi pendapat dari para guru dan
hanya sebagian kecil (28,57%) responden yang menyatakan kepala sekolah
menunjukkan sikap merespon.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kepala sekolah
bersikap demokratis, hal ini dapat dilihat dari prilakunya yang menunjukkan
sikap menerima dan merespon dalam menanggapi pendapat dari para guru.
Tabel 24
Pengawasan yang Dilakukan Kepala Sekolah
Terhadap Kegiatan Sekolah (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Teratur dan
terencana
Terarah
Simpang siur
..........
|
35
7
-
|
83,33%
16,67%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Kemudian berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 24 di
atas dapat dinyatakan bahwa dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (83,33%)
responden menyatakan bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap
kegiatan sekolah secara teratur dan terarah, dan sebagian kecil (16,67%)
responden yang menyatakan terarah.
Tabel 25
Kepala Sekolah Melimpahkan Semua Tugas Sekolah
Tanpa Memberikan Petunjuk/Arahan (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
-
42
-
|
-
100%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 25 dapat
dinyatakan bahwa semua (100%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak
melimpahkan semua tugas sekolah tanpa memberi petunjuk dan arahan terlebih
dahulu. Berdasarkan pembahasan pada tabel 24 dan 25 dapat dinyatakan
kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan prilaku yang demokratis, sesuai dengan
pendapat Veithzal (2003:55) kepemimpinan yang demokratis adalah kepemimpinan
yang aktif, dinamis dan terarah.
Tabel 26
Kepala Sekolah Mengadakan Rapat Dengan Guru
Tanpa Memberitahukan Terlebih Dahulu (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
-
38
4
-
|
-
90,48%
9,52%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 26 di atas dapat
dinyatakan bahwa pada umumnya (90,48%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah tidak mengadakan rapat tanpa memberitahu terlebih dahulu, dan sedikit
sekali (9,52%) responden yang menyatakan bahwa kadang-kadang kepala sekolah
mengadakan rapat tanpa memberitahukan terlebih dahulu.
Artinya kepala sekolah memberitahu terlebih dahulu
setiap rencana yang akan dilaksanakan, namun tidak langsung melakukannya
terutama dalam hal mengadakan rapat dengan bawahannya (guru). Namun kepala
sekolah pernah mengadakan rapat tanpa pemberitahuan (tiba-tiba).
Tabel 27
Kepala Sekolah Ikut Serta Dalam Menyelesaikan
Tugas-Tugas Administrasi (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
|
30
2
10
|
71,43%
4,76%
23,81%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 27 dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (71,43%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah ikut serta dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi, dan sebagian
kecil responden menyatakan kadang-kadang (23,81%) dan sangat sedikit yang menyatakan
tidak (4,76%), artinya kepala sekolah sangat membantu dalam menyelesaikan
tugas-tugas administrasi.
Tabel 28
Reaksi Kepala Sekolah Terhadap Guru Yang Tidak
Membuat Rencana Pengajaran (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Menegur
Tidak pernah
memeriksa
Memberi saran
agar guru membuatnya
...........
|
20
1
21
-
|
47,62%
2,38%
50,0%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 28 di atas dapat
dinyatakan bahwa setengah (50%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah
menyarankan agar guru membuat rencana pengajaran, kurang dari setengah (47,62%)
responden menyatakan bahwa kepala sekolah hanya menegur guru yang tidak membuat
rencana pengajaran dan hanya sedikit (2,38%) responden yang menyatakan kepala
sekolah tidak pernah memeriksa.
Tabel
29
Pada
saat Membuat Satuan Pelajaran Jika Guru Mendapat Kesulitan, Kepala Sekolah
Selalu Membantu (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak
Kadang-kadang
Sering
|
25
-
7
10
|
59,52%
-
16,67%
23,81%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 29 di atas dapat
dinyatakan bahwa lebih dari setengah (59,52%) responden menyatakan dirinya
dibantu oleh kepala sekolah jika mendapat kesulitan pada saat membuat satuan
pelajaran, 23,81% responden yang menyatakan sering dan sangat sedikit yang
menyatakan kadang-kadang (16,67%) dibantu kepala sekolah jika mendapat
kesulitan dalam membuat satuan pelajaran.
Artinya kepala sekolah menunjukkan sikap demokratis, hal
ini ditunjukkan melalui sikap mau membantu para guru serta membimbingnya.
Tabel
30
Kepala
Sekolah Selalu Memeriksa Satuan Pembelajaran
Yang
Telah Dibuat Guru (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak pernah
Kadang-kadang
..........
|
42
-
-
|
100%
-
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 30 di atas dapat
dinyatakan bahwa keseluruhan (100%) responden
menyatakan bahwa kepala sekolah memeriksa satuan pelajaran yang dibuat
guru setiap awal tahun ajaran, pertengahan dan evaluasi akhir pada akhir tahun
ajaran.
Artinya kepala sekolah selalu mengontrol hasil dari
tugas yang dilakukan oleh para guru dengan sebaik mungkin.
Tabel 31
Kepala Sekolah Sangat Memperhatikan Media Yang Guru Peragakan (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Tidak pernah
Kadang-kadang
Kurang
perhatian
|
32
-
10
|
76,19%
-
23,81%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 31 di atas dapat
dinyatakan bahwa sebagian besar (76,19%) responden yang menyatakan bahwa kepala
sekolah memperhatikan pada media ya guru peragakan dan hanya sebagian kecil
(23,81%) responden yang menyatakan bahwa kepala sekolah kadang-kadang memperhatikan
media yang guru peragakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
selalu memperhatikan media yang guru peragakan, namun tidak dilakukannya setiap
saat.
Tabel 32
Guru Dianjurkan
Untuk Menggunakan Media Dalam Mengajar (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Ya
Kadang-kadang
Mewajibkan
..........
|
29
8
3
|
69,05%
19,05%
11,90%
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 32 di atas dapat
dinyatakan bahwa lebih dari setengah (69,5%) responden mengatakan bahwa kepala
sekolah sangat menganjurkan para guru untuk menggunakan media dalam mengajar,
hanya sebagian kecil (19,05%) responden yang menyatakan kadang-kadang dan
sedikit sekali (11,90%) responden yang menyatakan kepala sekolah mewajibkan
guru menggunakan media.
Dengan demikian kepala sekolah sangat menganjurkan
kepada para guru untuk menggunakan media. Hal ini dapat diartikan kepala
sekolah sangat mengharapkan kinerja guru.
Tabel 33
Sikap Kepala
Sekolah Terhadap Guru Yang Tidak Mampu
Mengendalikan
Siswa (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Menegur
Memberi pelatihan
Tidak mengetahui
..........
|
11
31
-
-
|
26,19%
73,81%
-
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 33 di atas
dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (73,81%) responden menyatakan bahwa
kepala sekolah memberi pelatihan kepada guru yang tidak mampu mengendalikan
siswa, dan hanya sebagian kecil (26,19%) responden yang menyatakan bahwa kepala
sekolah menegur guru yang tidak dapat mengendalikan siswa.
Berdasarkan data tabel 31 dan 32 dapat diartikan bahwa
kepala sekolah berprilaku demokratis yaitu dengan mengontrol tugas para guru
dan menganjurkannya bagi yang belum melaksanakan dengan cara memberitahu dan
membimbingnya, serta menegur para guru yang kurang mampu mengendalikan siswa.
Tabel 34
Kepala Sekolah
Mengkoordinir Penataan Ruang Kelas (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Tidak pernah
Hanya memantau
Mengkoreksi
..........
|
-
38
4
-
|
-
90,48%
9,52%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 34 di atas dapat
dinyatakan bahwa pada umumnya (90,48%) responden menyatakan bahwa kepala
sekolah selalu mengkoordinir penataan ruang kelas dengan cara memantau dan
sedikit sekali (9,52%) responden yang menyatakan bahwa kepala sekolah
mengkoordinir penataan ruang kelas dengan cara mengkoreksi.
Hal ini dapat diartikan bahwa kepala sekolah menunjukkan
sifat demokratis, yaitu selalu mengkoordinir/melakukan pengawasan terhadap
penataan ruang kelas yang telah dilakukan oleh para guru.
Tabel 35
Sikap Kepala
Sekolah Ketika Guru Melakukan Pengelolaan Kelas (N = 42)
No.
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
Jawaban
|
Persentase
Jawaban
|
a.
b.
c.
d.
|
Setuju
Kurang memperhatikan
Biasa saja
..........
|
37
2
3
-
|
88,10%
4,76%
7,14%
-
|
42
|
100%
|
Data Diolah: 2007
Selanjutnya Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 35
dapat dinyatakan bahwa pada umumnya (88,10%) menyatakan bahwa kepala sekolah setuju
dengan pengelolaan kelas yang dilakukannya, hanya sebagian kecil (7,14%)
responden menyatakan kepala sekolah menunjukkan sikap biasa saja, dan sedikit
sekali yang menyatakan kepala sekolah kurang memperhatikan (4,76%). Artinya
kepala sekolah menunjukkan sikap demokratis terhadap prilaku guru, yang sesuai
dengan kinerja yang diharapkan.
0 Comments
Post a Comment