Memahami bentuk Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah


Bentuk-bentuk Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

            Prilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru. Prilaku merupakan sikap (tingkah) yang ditunjukkan oleh setiap individu dan kepala sekolah pada khususnya. Konsep di atas diperkuat oleh pendapat Sondang Siagian (2003:30) prilaku adalah cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, dalam kehidupan organisasi.
Kemudian Poerwadarminta (1990:564) mengatakan bahwa prilaku adalah sifat dan sikap yang ditunjukkan oleh seseorang melalui perkataan, perbuatan dan dukungan karya orang lain.
Tabel 1
Cara Kepala Sekolah Memberikan Tugas Kepada Para Guru (N = 42)
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Menuntut
Dengan menunjuk
Acuh tak acuh
Mengarahkan
33
9
-
-
78,58%
21,42%
-
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dari tabel 1 dapat dinyatakan bahwa 78,58% kepala sekolah memberikan tugas kepada guru dengan cara menuntut, dan 21,42% dengan cara menunjuk.
Dengan demikian hal di atas dapat diartikan bahwa kepala sekolah bersikap otoriter dalam memberi tugas kepada guru, karena kepala sekolah tidak menyingkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan tujuan dan kepentingan pribadi bawahan.

Tabel 2
Kepala Sekolah Menuntut Ketaatan Penuh Dari Para Guru (N = 42)
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
32
-
10

76,20%
-
23,80%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 2 di atas dapat dinyatakan bahwa 76,20% responden menyatakan bahwa kepala sekolah menuntut ketaatan penuh dari para guru dan hanya 23,80% yang menyatakan bahwa kepala sekolah tidak menuntut ketaatan penuh dari para guru.
Artinya kepala sekolah menunjukkan sikap otoriter, karena kepala sekolah dalam hal ini menerjemahkan disiplin kerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh bawahannya, hal ini sesuai dengan pendapat Sondang Siagian (2003:32) yang menyatakan bahwa seorang pemimpin yang otokratik dalam praktek akan menggunakan gaya kepemimpinan yang menuntut ketaatan yang penuh dari para bawahannya.

Tabel 3
Kepala Sekolah Memberikan Peringatan/Instruksi Kepada Para Guru (N = 42)
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Bernada lembut
Bernada keras
Kadang lembut kadang keras
..........
15
1
26

35,71%
2,39 %
61,90%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 3 di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (61,90%) responden menyatakan kepala sekolah memberikan instruksi kepada para guru dengan nada kadang lembut kadang keras, sebagian kecil (32,71%) yang menyatakan bernada lembut, dan hanya (2,39%) yang menyatakan bernada keras.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah juga menunjukkan sikap demokrasi, walaupun pada saat memberikan instruksi kepada para bawahannya kadang-kadang juga dengan nada keras seperti yang dikatakan oleh Burhanuddin (1994:100) kepemimpinan yang efektif sebenarnya tergantung pada situasi, seperti dalam situasi terpaksa pemimpin boleh bersikap otoriter, misalnya dalam suatu rapat sekolah terjadi keributan karena perbedaan pendapat/perselisihan faham yang tidak terkendali, maka kepala sekolah sebagai pemimpin rapat dapat menetralkan secara otoriter, tanpa harus mendengar saran dari orang lain.

Tabel 4
Kepala sekolah Mengharapkan Hasil Yang Positif Dari Bapak/Ibu Tanpa Membimbing (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
2
32
8
-
4,76%
76,19%
19,05%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 4 dapat dinyatakan bahwa 76,19% responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak mengharapkan hasil yang positif dari para guru tanpa bimbingan terlebih dahulu dan 19.5% responden menyatakan bahwa kepala sekolah kadang-kadang mengharapkan hasil yang positif dari para guru tanpa bimbingan terlebih dahulu, kemudian hanya sedikit sekali (4,76%) responden menyatakan bahwa ya kepala sekolah mengharapkan hasil yang positif dari para guru tanpa membimbing terlebih dahulu.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kepala sekolah tidak mengharapkan hasil yang positif dari para guru tanpa bimbingan terlebih dahulu.






Tabel 5
Sikap Kepala Sekolah Pada Saat Bapak/Ibu Memberikan Saran (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Menerima
Menolak
Pasif
Kadang-kadang
40
-
1
1
95,24%
-
2,38%
2,38%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 5 di atas dapat dinyatakan bahwa seluruh responden (95,24%) menyatakan kepala sekolah bersikap menerima pada saat guru memberikan saran dan sebagian kecil (6,76%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah kadang menerima dan kadang pasif.
Dengan demikian kepala sekolah dapat diartikan berprilaku demokrastis terhadap saran yang diberikan guru.
                                              Tabel 6
Pada Saat Rapat, Apakah Kepala Sekolah Selalu
Mempertahankan Pendapatnya (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
5
30
7
-
11,90%
71,43%
16,67%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 6 dapat dinyatakan bahwa 71,43% responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak selalu mempertahankan pendapatnya dan 16,67% yang menyatakan bahwa kadang-kadang kepala sekolah mempertahankan pendapatnya, dan yang menyatakan ya cuma 11,90%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah menerima pendapat ataupun saran dari para guru. Dengan demikian kepala sekolah mengutamakan kerja sama. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalin Purwanto (2005:52) yaitu pemimpin yang demokratis mengutamakan kerja sama dalam mencapai tujuan.
Tabel 7
Kepala Sekolah Menerima Kritik dan Saran (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
Kurang menerima
35
1
5
1
83,33%
2,38%
11,90%
2,38%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 7 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (83,33%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah menerima kritik dan saran dari para guru dan (11,90%) yang menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan tidak dan kurang menerima masing-masing 2,38%.
Tabel 8
Jika ”ya” Sikap yang Bagaimana Ditunjukkannya (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Menerima dengan baik
Memperhatikan
Mempertimbangkan 
..........
10
1
31
-
23,81%
2,38%
73,81%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 8 di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (73,81%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah mempertimbangkan kritik dan saran yang guru berikan dan hanya sebagian kecil (23,81%) responden menyatakan kepala sekolah mau menerima kritik dan saran dari para guru, sedangkan yang menyatakan kepala sekolah memperhatikan hanya 2,38%.
Dengan demikian dari pernyataan tabel 7 dan 8 (lampiran 2) dapat diartikan bahwa kepala sekolah berprilaku demokratis, karena ialah mau menerima kritik dan saran dari para anggotanya sebagai umpan balik dan dijadikan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya.
Tabel 9
Saat yang Bagaimana Kepala Sekolah Menerima Kritikan
dan Saran Dari Bapak/Ibu (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Kapan saja
Saat-saat tertentu
Apabila ada kesempatan
Tidak menerima
30
9
2
1
71,43%
21,43%
4,76%
2,38%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 9 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (71,43%), responden menyatakan bahwa kepala sekolah mau menerima kritik dan saran dari guru kapan saja, dan 21,43% yang menyatakan kepala sekolah mau menerima kritik dan saran pada saat tertentu kemudian hanya sedikit sekali (4,76%) yang menyatakan bahwa mau menerima kritik dan saran dari para guru bila ada kesempatan, sedangkan responden yang menyatakan tidak menerima hanya 2,38%.
Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kepala sekolah bersikap demokratis, sebab mau menerima kritik dan saran kapan saja, dan mementingkan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi.
Tabel 10
Kepala Sekolah Selalu Hadir Tepat Waktu (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
35
-
7
83,33%
-
16,67%


42
100%
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 10 di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya (83,33%) menyatakan ya, bahwa kepala sekolah selalu hadir tepat waktu dan hanya sebagian kecil (16,67%) yang menyatakan kadang-kadang.
Dengan demikian berdasarkan pernyataan di atas (tabel 9 dan 10) dapat diartikan bahwa kepala sekolah berprilaku demokratis, hal ini ditunjukkan oleh sikapnya yang tidak mementingkan diri sendiri. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ngalin Purwanto (2005:52) bahwa pemimpin demokratis selalu berusaha menyingkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi bawahan.
Tabel 11
Kepala Sekolah Mencari Kesalahan Dan Meneliti Guru Yang
Tidak Taat Dan Tidak Percaya Padanya (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Sering
Tidak pernah
Kadang-kadang
..........
-
22
20
-
52,38%
47,62%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 11 dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (52,38%) responden menyatakan bahwa tidak pernah kepala sekolah suka mencari kesalahan dan meneliti para guru yang tidak taat dan tidak percaya pada pribadinya, dan kurang dari setengah (47,62%) yang menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mencari kesalahan dan meneliti para guru yang tidak taat dan percaya pada pribadinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini kepala sekolah bersikap bijaksana dengan tidak menunjukkan sikap suka mencari kesalahan dan meneliti para guru yang tidak taat dan percaya pada pribadinya, sifat ini merupakan hal yang sangat ideal oleh seorang pemimpin di lingkungan pendidikan.
Tabel 12
Apa yang Dilakukan Kepala Sekolah, Jika Ada Guru
Yang Tidak Taat Pada Peraturan (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Membiarkan
Membimbing
Menegur 
..........
-
22
20

-
52,38%
47,62%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 12 di atas dapat dinyatakan lebih dari setengah (52,38%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah membimbing jika ada guru yang tidak taat peraturan, dan (47,62%) yang menyatakan bahwa kepala sekolah hanya menegur guru yang tidak taat pada peraturan.









Tabel 13
Apa yang Dilakukan Kepala Sekolah Jika Bapak/Ibu
Membuat Kesalahan   (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Menegur
Membiarkan
Menasehati
..........
15
-
27
-
35,71%
-
64,29%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 13 di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (64,29%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah menasehati jika ada guru yang membuat kesalahan dan 35,71 responden menyatakan bahwa menegur.
Dari data pada tabel 12 dan 13 di atas dapat diartikan bahwa kepala sekolah lebih menunjukkan prilaku demokratis dan merupakan sikap yang layak terutama untuk pemimpin dalam pendidikan.
Tabel 14
Kepala Sekolah Selalu Mengadakan Konsultasi Dengan Bapak/Ibu Guru Mengenai Tindakan-Tindakan Dan Keputusan-Keputusan
Yang Akan Diambil (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
25
-
17

59,52%
-
40,48%



42
100%
Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 14 di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (59,52%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah mengadakan konsultasi dengan para guru mengenai tindakan-tindakan dan keputusan yang akan diambil dan kurang dari setengah (40,48%) responden menyatakan ya.
Hal ini jelas bahwa kepala sekolah bersikap demokratis terhadap para bawahannya. Seperti yang diungkapkan oleh Burhanuddin (1994:99) yaitu pemimpin yang demokratis mengadakan konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan/dikehendaki serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan kegiatan yang telah ditetapkan itu.
Tabel 15
Tindakan dan Keputusan Yang Ditetapkan Kepala Sekolah
Tidak Dapat Diganggu Gugat (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
2
30
10

4,76%
71,43%
23,81%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 15 di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (71,43%) responden menyatakan bahwa tidak semua keputusan dan tindakan yang ditetapkan oleh kepala sekolah tidak dapat diganggu gugat, namun sebagian kecil (23,81%) responden menyatakan kadang-kadang semua tindakan dan keputusan yang ditetapkan oleh kepala sekolah tidak dapat diganggu gugat, dan sedikit sekali (4,76%) responden menyatakan bahwa semua tindakan dan keputusan kepala sekolah tidak dapat diganggu gugat.
Dengan demikian dapat diartikan guru diberi kesempatan untuk merespon terhadap keputusan yang ditetapkan oleh kepala sekolah. Namun kepala sekolah boleh bertindak otoriter manakala merasa punya jawaban tersendiri terhadap segala persoalan yang tidak dapat dipecahkan melalui musyawarah, (Burhanuddin, 1994:100).
Tabel 16
Kepala Sekolah Selalu Memberikan Dukungan Kepada Setiap Rencana
Dan Program Yang Akan Guru Lakukan (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
34
-
8

80,95%
-
19,05%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 16 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (80,95%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah memberikan dukungan pada setiap rencana yang akan dilakukan dan hanya sebagian kecil (19,05%) responden yang menyatakan kadang-kadang.
Tabel 17
Sikap yang Bagaimana Dilakukan Kepala Sekolah
Pada Saat Mengambil Keputusan (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Tegas
Bimbang
Kurang tegas
..........
42
-
-

100%
-
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 17 di atas dapat dinyatakan bahwa semua (100%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah bersikap tegas pada pengambilan keputusan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah bersikap demokratis, hal ini ditunjukkan sikap tegas pada saat mengambil keputusan yang telah disepakati.
Tabel 18
Kepala Sekolah Selalu Memotivasi Guru Dalam Mengemukakan Ide-Ide Dan Pendapat-pendapat (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
35
-
7
-
83,33%
-
16,67%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 18 di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (83,33%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah memotivasi guru dalam mengemukakan ide dan pendapat-pendapat dan 16,67% responden yang menyatakan kadang-kadang. Dari tabel 16 dan 18 dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah menunjukkan prilaku demokratis, yaitu mendukung setiap rencana yang akan dilakukan guru dan memotivasi guru dalam mengemukakan ide-ide dan pendapatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalin Purwanto (2005:48) pimpinan yang demokratis dalam kehidupan yang organisasi, prilakunya mendorong para bawahan menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreatifitasnya.









Tabel 19
Kepala Sekolah Menerima Dengan Baik Saran/Ide Yang Guru Sampaikan Tanpa Mempertimbangkan Baik Buruknya (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
4
35
3

9,53%
83,33%
7,14%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 19 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (83,33%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak langsung menerima ide/saran yang guru sampaikan tanpa mempertimbangkan baik buruknya. Artinya kepala sekolah menunjukkan sikap menerima terhadap ide/saran yang disampaikan guru, akan tetapi mempertimbangkan baik buruknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalin Purwanto (2205:5) pemimpin yang demokratis, mau menerima saran, pendapat serta kritik bawahan dan memberi kebebasan dalam bertindak dan membimbingnya.

Tabel 20
Kepala Sekolah Selalu Membimbing Pada Saat Guru
Tidak Memahami Tugas (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
37
-
5
-
88,10%
-
11,90%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 20 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (88,1%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah selalu membimbing pada saat guru tidak memahami tugas yang diajukan dan sebagian kecil(11,90%) responden menyatakan ya.
Tabel 21
Kepala Sekolah Selalu Mengontrol Dan Membimbing
Pada Saat Guru Sedang Melakukan Tugas (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
35
-
7

83,33%
-
16,67%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 21 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar responden (83,33%) menyatakan bahwa kepala sekolah selalu mengontrol dan membimbing pada saat guru sedang melaksanakan tugas, dan sedikit sekali (16,67%) responden menyatakan bahwa kadang-kadang kepala sekolah mengontrol dan membimbing.
Dengan demikian data tabel 20 dan 21 dapat diartikan bahwa kepala sekolah mengontrol dan membimbing pada saat sedang melaksanakan tugas dan membimbing jika guru kurang memahaminya. Hal ini merupakan prilaku yang demokratis dan dianggap paling baik di lingkungan pendidikan.







Tabel 22
Kepala Sekolah Selalu Memberikan Kesempatan Pada Guru Dalam Bertindak (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
25
5
12
59,52%
11,91%
28,57%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 22 di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (59,52%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru dalam bertindak dan hanya sebagian kecil (28,57%) responden yang menyatakan kadang-kadang kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru dalam bertindak dan sedikit sekali (11,91%) responden yang menyatakan tidak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah bersikap demokratis terhadap guru, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan kepala sekolah memberi kesempatan kepada para guru untuk bertindak.

Tabel 23
Sikap Kepala Sekolah Dalam Menanggapi Pendapat Dari Guru (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Menerima
Merespon
Menunda 
..........
30
12
-

71,43%
28,57%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 23 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (71,43%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah menunjukkan sikap menerima dalam menanggapi pendapat dari para guru dan hanya sebagian kecil (28,57%) responden yang menyatakan kepala sekolah menunjukkan sikap merespon.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kepala sekolah bersikap demokratis, hal ini dapat dilihat dari prilakunya yang menunjukkan sikap menerima dan merespon dalam menanggapi pendapat dari para guru.
Tabel 24
Pengawasan yang Dilakukan Kepala Sekolah
Terhadap Kegiatan Sekolah     (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Teratur dan terencana
Terarah
Simpang siur
..........
35
7
-
83,33%
16,67%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Kemudian berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 24 di atas dapat dinyatakan bahwa dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (83,33%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap kegiatan sekolah secara teratur dan terarah, dan sebagian kecil (16,67%) responden yang menyatakan terarah.









Tabel 25
Kepala Sekolah Melimpahkan Semua Tugas Sekolah
Tanpa Memberikan Petunjuk/Arahan (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
-
42
-

-
100%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 25 dapat dinyatakan bahwa semua (100%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak melimpahkan semua tugas sekolah tanpa memberi petunjuk dan arahan terlebih dahulu. Berdasarkan pembahasan pada tabel 24 dan 25 dapat dinyatakan kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan prilaku yang demokratis, sesuai dengan pendapat Veithzal (2003:55) kepemimpinan yang demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah.
Tabel 26
Kepala Sekolah Mengadakan Rapat Dengan Guru
Tanpa Memberitahukan Terlebih Dahulu (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
-
38
4
-
-
90,48%
9,52%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 26 di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya (90,48%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah tidak mengadakan rapat tanpa memberitahu terlebih dahulu, dan sedikit sekali (9,52%) responden yang menyatakan bahwa kadang-kadang kepala sekolah mengadakan rapat tanpa memberitahukan terlebih dahulu.
Artinya kepala sekolah memberitahu terlebih dahulu setiap rencana yang akan dilaksanakan, namun tidak langsung melakukannya terutama dalam hal mengadakan rapat dengan bawahannya (guru). Namun kepala sekolah pernah mengadakan rapat tanpa pemberitahuan (tiba-tiba).
Tabel 27
Kepala Sekolah Ikut Serta Dalam Menyelesaikan
Tugas-Tugas Administrasi (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
..........
30
2
10

71,43%
4,76%
23,81%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 27 dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (71,43%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah ikut serta dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi, dan sebagian kecil responden menyatakan kadang-kadang (23,81%) dan sangat sedikit yang menyatakan tidak (4,76%), artinya kepala sekolah sangat membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi.


Tabel 28
Reaksi Kepala Sekolah Terhadap Guru Yang Tidak Membuat Rencana Pengajaran (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.

d.
Menegur
Tidak pernah memeriksa
Memberi saran agar guru membuatnya
...........
20
1

21
-
47,62%
2,38%

50,0%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 28 di atas dapat dinyatakan bahwa setengah (50%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah menyarankan agar guru membuat rencana pengajaran, kurang dari setengah (47,62%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah hanya menegur guru yang tidak membuat rencana pengajaran dan hanya sedikit (2,38%) responden yang menyatakan kepala sekolah tidak pernah memeriksa.

Tabel 29
Pada saat Membuat Satuan Pelajaran Jika Guru Mendapat Kesulitan, Kepala Sekolah Selalu Membantu (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak
Kadang-kadang
Sering
25
-
7
10
59,52%
-
16,67%
23,81%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 29 di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (59,52%) responden menyatakan dirinya dibantu oleh kepala sekolah jika mendapat kesulitan pada saat membuat satuan pelajaran, 23,81% responden yang menyatakan sering dan sangat sedikit yang menyatakan kadang-kadang (16,67%) dibantu kepala sekolah jika mendapat kesulitan dalam membuat satuan pelajaran.
Artinya kepala sekolah menunjukkan sikap demokratis, hal ini ditunjukkan melalui sikap mau membantu para guru serta membimbingnya.
Tabel 30
Kepala Sekolah Selalu Memeriksa Satuan Pembelajaran
Yang Telah Dibuat Guru (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak pernah
Kadang-kadang
..........
42
-
-

100%
-
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 30 di atas dapat dinyatakan bahwa keseluruhan (100%) responden  menyatakan bahwa kepala sekolah memeriksa satuan pelajaran yang dibuat guru setiap awal tahun ajaran, pertengahan dan evaluasi akhir pada akhir tahun ajaran.
Artinya kepala sekolah selalu mengontrol hasil dari tugas yang dilakukan oleh para guru dengan sebaik mungkin.
Tabel 31
Kepala Sekolah Sangat Memperhatikan Media Yang Guru Peragakan (N = 42)
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Tidak pernah
Kadang-kadang
Kurang perhatian
32
-
10

76,19%
-
23,81%



42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 31 di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (76,19%) responden yang menyatakan bahwa kepala sekolah memperhatikan pada media ya guru peragakan dan hanya sebagian kecil (23,81%) responden yang menyatakan bahwa kepala sekolah kadang-kadang memperhatikan media yang guru peragakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu memperhatikan media yang guru peragakan, namun tidak dilakukannya setiap saat.
Tabel 32
Guru Dianjurkan Untuk Menggunakan Media Dalam Mengajar (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Ya
Kadang-kadang
Mewajibkan
..........
29
8
3
69,05%
19,05%
11,90%


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 32 di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (69,5%) responden mengatakan bahwa kepala sekolah sangat menganjurkan para guru untuk menggunakan media dalam mengajar, hanya sebagian kecil (19,05%) responden yang menyatakan kadang-kadang dan sedikit sekali (11,90%) responden yang menyatakan kepala sekolah mewajibkan guru menggunakan media.
Dengan demikian kepala sekolah sangat menganjurkan kepada para guru untuk menggunakan media. Hal ini dapat diartikan kepala sekolah sangat mengharapkan kinerja guru.

Tabel 33
Sikap Kepala Sekolah Terhadap Guru Yang Tidak Mampu
Mengendalikan Siswa (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Menegur
Memberi pelatihan
Tidak mengetahui
..........
11
31
-
-
26,19%
73,81%
-
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 33 di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengah (73,81%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah memberi pelatihan kepada guru yang tidak mampu mengendalikan siswa, dan hanya sebagian kecil (26,19%) responden yang menyatakan bahwa kepala sekolah menegur guru yang tidak dapat mengendalikan siswa.
Berdasarkan data tabel 31 dan 32 dapat diartikan bahwa kepala sekolah berprilaku demokratis yaitu dengan mengontrol tugas para guru dan menganjurkannya bagi yang belum melaksanakan dengan cara memberitahu dan membimbingnya, serta menegur para guru yang kurang mampu mengendalikan siswa.
Tabel 34
Kepala Sekolah Mengkoordinir Penataan Ruang Kelas (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Tidak pernah
Hanya memantau
Mengkoreksi
..........
-
38
4
-
-
90,48%
9,52%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 34 di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya (90,48%) responden menyatakan bahwa kepala sekolah selalu mengkoordinir penataan ruang kelas dengan cara memantau dan sedikit sekali (9,52%) responden yang menyatakan bahwa kepala sekolah mengkoordinir penataan ruang kelas dengan cara mengkoreksi.
Hal ini dapat diartikan bahwa kepala sekolah menunjukkan sifat demokratis, yaitu selalu mengkoordinir/melakukan pengawasan terhadap penataan ruang kelas yang telah dilakukan oleh para guru.

Tabel 35
Sikap Kepala Sekolah Ketika Guru Melakukan Pengelolaan Kelas (N = 42)

No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi Jawaban
Persentase Jawaban
a.
b.
c.
d.
Setuju
Kurang memperhatikan
Biasa saja
..........
37
2
3
-
88,10%
4,76%
7,14%
-


42
100%

Data Diolah: 2007
Selanjutnya Berdasarkan jawaban pertanyaan dari tabel 35 dapat dinyatakan bahwa pada umumnya (88,10%) menyatakan bahwa kepala sekolah setuju dengan pengelolaan kelas yang dilakukannya, hanya sebagian kecil (7,14%) responden menyatakan kepala sekolah menunjukkan sikap biasa saja, dan sedikit sekali yang menyatakan kepala sekolah kurang memperhatikan (4,76%). Artinya kepala sekolah menunjukkan sikap demokratis terhadap prilaku guru, yang sesuai dengan kinerja yang diharapkan.


0 Comments