Bentuk-bentuk Motivasi
Belajar
Untuk melihat jenis-jenis motivasi belajar mari kita lihat
definisi menurut para pakar, kata jenis berarti penggolongan atau perbedaan,
contohnya laki-laki
dan
perempuan
tentunya berbeda jenis
kelamin Sardiman
menyebutkan
ada dua
bentuk
motivasi belajar yaitu:[1]
1) Motivasi intrinsik
Motivasi
intrinsik merupakan
motif-motif
yang menjadi
aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap
individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Contohnya seseorang yang senang membaca tidak usah disuruh atau mendorongnya, ia
sudah rajin membaca buku-buku untuk dibacanya.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang
aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari
luar. Contohnya seseorang itu belajar, karena tahu besok pagi ada ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, atau agar mendapatkan hadiah. Jadi
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan
yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu.
Dilihat dari kedua bentuk tersebut motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik memilki perbedaan, perbedaan tersebut bisa
dilihat dari keaktifan siswa
yang
timbul dari
rangsangan dalam
diri siswa
itu sendiri sedangkan motivasi ekstrinsik bisa
dilihat dari motivasi yang rangsangannya tidak dimiliki siswa itu
sendiri melainkan dari luar diri siswa.
Gejala kurang motivasi belajar akan dimanifestasikan, baik
secara
langsung maupun tidak langsung
dalam tingkah laku. Beberapa ciri tingkah laku yang berhubungan
dengan rendahnya motivasi belajar :
1) Malas melakukan tugas kegiatan belajar, seperti malas mengerjakan
PR, malas dalam membaca, dan lain-lain.
2) Bersikap acuh tak acuh, menentang dan sebagainya.
3) Menunjukkan
hasil belajar
yang rendah
dibawah
nilai rata-rata
yang dicapai kelompoknya atau kelas.
4) Menunjukkkan tingkah laku sering membolos, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan sebagainya.
5) Menunjukkan gejala emosional yang tidak wajar seperti pemarah, mudah tersinggung
Menurut Syaiful
Bahri
Djamarah yang tergolong bentuk motivasi belajar ekstrinsik antara lain:[2]
1) Belajar demi memenuhi kewajiban.
2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancam.
3) Belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan.
4) Belajar demi meningkatkan gengsi sosial.
5) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjang.
6)
Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting.
Motivasi merupakan determinan penting dalam proses pembelajaran, seseorang siswa tidak
mempunyai motivasi untuk belajar, maka tidak akan mungkin aktifitas belajar
terlaksana dengan baik.
Sedangkan
yang dimaksud
dengan motivasi
intrinsik adalah bentuk motivasi
yang
di
dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Yang tergolong dalam motivasi intrinsik adalah:
1) Belajar karena ingin mengetahui seluk-beluk masalah selengkap-lengkapnya
2) Belajar karena ingin menjadi orang terdidik atau menjadi ahli bidang studi pada penghayatan kebutuhan dan siswa
berdaya
upaya melui
kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi dengan belajar giat.
Berdasarkan
uraian tersebut
dapat di simpulkan motivasi
sangat penting untuk mencapai
keberhasilan siswa
dalam belajar. Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan
siswa untuk melibatkan diri.
Motivasi yang kuat akan membuat siswa sanggup bekerja keras untuk mencapai
sesuatu yang menjadi tujuannya, dan motivasi itu muncul karena dorongan adanya kebutuhan.
1) Kebutuhan
fisiologis,
seperti lapar,
haus,
kebutuhan untuk istirahat dan sebagainya.
2) Kebutuhan akan keamanan,
yakni rasa aman bebas dari rasa takut dan kecemasan.
3) Kebutuhan akan cinta kasih, rasa
diterima dalam suatu
masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok).
4) Kebutuhan
untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan
bakat
dengan usaha mencapai
hasil
dalam bidang pengetahuan, sosial dan pembentukan pribadi.
Dari berbagai macam kebutuhan tersebut, ada cara untuk merangsang
motivasi belajar
siswa yang merupakan dorongan intrinsik yaitu dari dalam diri siswa itu sendiri.
Sardiman menyebutkan
ada sebelas cara untuk
menumbuhkan motivasi belajar di
sekolah :[4]
1) Memberikan angka sebagai
simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
2) Hadiah
3) Persaingan / kompetisi baik individu maupun kelompok.
4) Ego-invoicement,
sebagai tantangan
untuk
mempertaruhkan harga diri.
5) Memberi ulangan
6) Mengetahui hasil
7) Pujian
8) Hukuman
9) Hasrat untuk belajar
10) Minat
11) Tujuan yang diakui
Bedasarkan uraian yang dikemukakan oleh
sardiman tentang cara menumbuhkan
motiv asi belajar siswa, yang menarik
bagi peneliti adalah menumbuhkan motivasi belajar
dengan
cara
memberikan hadiah, hal ini terlihat biasanya anak didik
apabila diberi
sesuatu seperti
hadiah tentunya
semangat belajar
yang
diemban
oleh siswa
akan meningkat, hal ini
sudah banyak dilakukan oleh orang tua guna menumbuhkan semangat belajar anak didik
[1]
Sardiman,
A.M, Interaksi
dan
Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rajawali Press, 2010), h. 88-90.
[2]
Djamarah, Syaiful Bahri,
Prestasi
Belajar Dan Kompetensi Guru (Surabaya : Usaha Nasional, 2000), h. 117.
0 Comments
Post a Comment