Indikator Motivasi Belajar
Indikator Motivasi Belajar
1) Cita-cita
Cita-cita adalah sesuatu target yang
ingin dicapai. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan
dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Munculnya cita-cita
seseorang disertai
dengan perkembangan akar, moral kemauan,
bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang juga
menimbulkan adanya perkembangan kepribadian.
2) Kemampuan belajar.
Setiap siswa memiliki
kemampuan belajar
yang berbeda. Hal ini diukur melalui taraf perkembangan
berpikir siswa,
dimana siswa yang
taraf perkembangan berpikirnya konkrit
tidak sama dengan siswa
yang sudah sampai pada taraf perkembangan berpikir rasional.
Siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan
yang
ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa dapat diketahui dari
kondisi fisik dan kondisi psikologis,
karena siswa adalah makluk
yang
terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripada kondisi
psikologis. Hal ini dikarenakan kondisi fisik
lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis.
4) Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar
dapat menyenangkan
dan membuat siswa merasa nyaman
untuk
belajar. Kebutuhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa
aman, berprestasi, dihargai, diakui yang harus
dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur
yang keberadaannya didalam proses belajar tidak stabil, kadang- kadang
kuat,
kadang-kadang lemah
dan
bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa
dan lain-lain. Siswa memiliki
perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan
pikiran yang mengalami perubahan selama proses belajar, kadang- kadang kuat atau lemah.
6) Upaya guru membelajarkan siswa
Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya,
menarik perhatian
siswa dan mengevaluasi
hasil belajar siswa.
Bila upaya guru hanya sekedar
mengajar, artinya keberhasilan
guru
yang menjadi
titik
tolak, besar kemungkinan
siswa tidak tertarik untuk
belajar sehingga
motivasi belajar siswa menjadi melemah atau hilang
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan indikator
adalah
gejala yang tampak dari diri seorang siswa itu sendiri apakah siswa itu terlihat memilki motivasi yang tinggi atau sebalinya, dengan kata lain kondisi seperti ini mudah dikenali dari indikator tersebut