Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia akan segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) setiap bulan mulai bulan April sampai Juni 2020 sebagai upaya mengatasi dampak perekonomian masyarakat terutama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akibat penyakit wabah COVID-19.
"Untuk Program Keluarga Harapan (PKH), akan diluncurkan dengan format baru mulai bulan April tahun 2020, yakni jumlah penerima dimaksimalkan menjadi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Penyaluran yang sebelumnya 3 (tiga) bulan menjadi per bulan mulai April sampai Juni 2020," kata Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan, besaran manfaatnya juga naik seperti komponen berikut ini:
- ibu hamil dari Rp2,4 juta menjadi Rp3 juta per tahun,
- komponen anak dini usia Rp3 juta per tahun,
- komponen penyandang disabilitas Rp2,4 juta pertahun dan seterusnya.
Sumber: https://tirto.id
Bapak kalau bisa kuotanya di tambah kerena masih banyak masyarakat yang miskin dan masalah covid ini di alami oleh kita semua sehingga berikan bantuan itu kepada semua terutama masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap. Terima kasih.
ReplyDeleteSaya jak yg miskin tak dapat bantuan gmna jak
ReplyDeleteTerimakasih pak Jokowi!
ReplyDeletePagi pak jokowi
ReplyDeletePlogram yg sangat bagus
ReplyDeleteUntk anak sekolah...SD..SMP..sama SMA tdk dpt ya
ReplyDeletePagi pak jokowi,kalau kami daerah kalimantan tengah, berlaku ngak pak dana PKH nya..
ReplyDeleteMaaf mau nanya apa hanya penerimah pkh yg kena dampak civit 19sekedar masukan masih banyak masyarakat yg kurang mampu, yg blm tersentuh bantuan terutama para janda yg masih mempunyai tanggungan mohon tanggapanya.
ReplyDeleteAlokasi dana PKH yg masuk dalam tanggungan...
ReplyDelete1. Apakah hanya kepala keluarga
2. Atau yg masuk dalam komponen yg jadi sasaran,misal dalam 1(satu) kepala keluarga:
a. Ibu hamil atau menyusui,
b. Ada anak yg disabilitas,
c. Ada anak yg sementara di paud,
d. Dan lainnya yg masuk dalam kategori...
Thanks...
Mohon penjelasan tentang
ReplyDeleteAlokasi dana PKH yg masuk dalam tanggungan yg seperti apa ya...
1. Apakah hanya kepala keluarga
2. Atau yg masuk dalam komponen yg jadi sasaran,misal dalam 1(satu) kepala keluarga:
a. Ibu hamil atau menyusui,
b. Ada anak yg disabilitas,
c. Ada anak yg sementara di paud,
d. Dan lainnya yg masuk dalam kategori...
Thanks
Terimajasih pak jokowi tp saya tdk pnh mendapat bantuan spt yang d blng d atas
ReplyDeleteMohon di data atau di survey ulang, karena banyak penerima pkh yg tidak layak menerima masih mengalir terus bantuan dari pemerintah, seperti contohnya yg tidak lagi menyekolahkan anak masih tetapmenerima bantuan khusus anak sekolah, terus yg kedua bantuan sembako salah sasaran yg menrima kebanyakan yg punya sawah garapan yg luas
ReplyDeletePak jokowi....saya hamil knp gk dpat bantuan dr pmrintah,pdhl saya udh disuruh numpuk fto kopy KK KTP BPJS, tpi k blom ada kabar dpt bntuan, ibu saya dpt PKH dan saya tinggal satu rumah,yg lain dpt knp saya kok tidak. 🙏
ReplyDeleteYang dapat bntuan gk pernah tepat sasaran pak,,
ReplyDeleteHebat pa jokowi tpi sayangnya pkh yg di berikan oleh pemerintah biasanya salah sasaran tolong di survei kembali tepatnya di kampung sy bulagidun kec fadung kab buol sulteng
ReplyDeleteAlhamdulillah sga tpat ssran g berhenti d tngah
ReplyDeleteUntuk penerimaan dana pkh ini semoga nggak dibeda-bedakan karna kadang ada yang dapatnya nggak sesuai yang seharusnya lebih pantas untuk diberikan malah itu yang sedikit menerima dana pkh itu dan sebaliknya
ReplyDeleteUntuk penerimaan dana pkh ini semoga nggak dibeda-bedakan karna kadang ada yang dapatnya nggak sesuai yang seharusnya lebih pantas untuk diberikan malah itu yang sedikit menerima dana pkh itu dan sebaliknya
ReplyDeleteTerimakasih pak jokowi...tapi di daerah sya di cirebon blom dpat bantu"an yang ditulis di atas
ReplyDeleteAssalamualaikum,,,maaf pak Jokowi,,, sebenarnya PKH memang sangat membantu tapi tlong pak sesekali saja bapak turun ke lapangan cek yg menerima PKH itu SDH BNR blm...
ReplyDeleteDan saya minta untuk aparatur negara untuk bisa bersikap adil jangan di pilih pilih.
Saya harap ada monitoring di setiap bulannya,agar TDK salah memberi pak,sekian dari saya,saya ucapkan terima kasih
Wassalamu'alaikum...
Berita copy paste����
ReplyDeleteUntuk kabupaten riau.kota pekanbaru
ReplyDeleteAdakah dana itu pak?
Trima ksh pk Jokowi....Tuhan slu mnyrtai n mnjgmu seklu n smua jjran yg mndukungmu.
ReplyDeleteHapus saja pkh karna selalu salah sasaran....meningan ke lansia saja.lebih tepat
ReplyDeletePak jokowi yg terhormat,kebanyakan yg dapat itu orang orang yg dari kalangan orang mampu,bukankah jatah pkh itu di bagikan untuk orang yg tidak mampu, di tempat saya aparatnya,(rt) pilih kasih,,, masa rt nya juga dapat pkh,, bukankah sekarang rt dapat gajih..
ReplyDeleteBosss tlonglh bntuanny,,, hampir 11 thun lom pnya rumah anak ikut mrtua gk ad tnggapn dr pemerintah desa qt cma pkerja harian
ReplyDeleteMaaf sebelomx ...yg utama ckarang data buat anak" yg sekolah ..karna ckrg bljar online ..n pmasukan tuk klwarga brkurang..aplgi tuk bli paket data
ReplyDeletePak tolong di data ulang , byk yg gk tepat sasaran pak
ReplyDeleteSaya kerja buruh tani sudah 2 priode pk jokowi gk prnak dpt bantuan apapun tlg di prhatikan
ReplyDeleteMalam Pak Jokowi...
ReplyDeleteYg bkn Ibu hamil dan anak balita dan disabilitas apa tidak ada kenaikan??? .
contohnya anak TK..SD...SMP
..SMA dan lansia...kn mereka juga Penerima PKH...dan sama2 kena imbas dari COVID.19??...
Mohon di jawab...
Sekian dan Terima Kasih...
Sucses dan sehat selalu buat Bapak Jokowi bersama Keluarga.
Salam Damai...
Malam pa..saya denger dari media masa,,katanya listrik yang 450kwh gratis selama 3 blm,,dari April smpi Juni,,tadi tnggl 3 April skitr jam 15 sore listrik yang dirmah saya mati,,.mf pa,apakah kebijakan pemerintah ini hanya dijakarta?.. mohon dipenjelasanya..trmaksh
ReplyDeleteAsslkm wr,WB.pa presiden sebaiknya kebijakan/bantuan jenis apapun yang ada didesa saya didata ulang kmbli dikarenakn sebagian besar yang mndt bntuan itu tidak pantas untuk menerimanya/ salah sasaran..mnkin didesa desa lainpun sama..mohon perhatiannya..
ReplyDeleteKlo mau ngasih pkh hrs bnr2di lht orang ny jng yg pny kendaraan motor 2 dpt jg jlo nau ngasih pkh bnr2tuk orang yg penghslan ny minim di bwh 1jt
ReplyDeletePak jokowi .aku seneng dengan ada nya program ini .tapi sayang .banyak salah sasaran .yg mampu yg masih muda anak cuma satu .dua .malah dapat .sedangkan saya jands anak lima banting tulang sendiri karna suami meninggal ngga dapat bantuan.mohon di cek kembali pak
ReplyDeletePak jokowi saya mohon dengan sangat.buat program pkh nya di survei btul2.di desa sy yg masih bnyak penghasilannya yg minim tpi knpa yg mempunyai motor cantik bisa dpt program pkh.memang bpk jokowi yg terbaik slalu menyalurkan bantuannya.hanya perangkt desanya saja yg pilih kasih dlm memberi bantuan.sya org kecil hanya mengeluh kpda bpk jokowi.tlg di survei baik2 buat org2 yg mndapatkan program pkh.turunkanlah kaki kanan bpk buat priksa dri desa ke desa mna yg lbh berhak mndapatkn pkh
ReplyDeleteAssallamualaikum pak kira kira untuk janda berisi anak dapat tidak ya,apalagi pekerjaan saya ikut juga dilockdown juga bukan sementara tapi tutup perusahan selamanya...apakah ada kebijakan bantuan dr pemerintah...terima kasih
ReplyDelete👉mantap pak,jokowi semoga sehat trus dalam lindungan allah swt🙏
ReplyDelete"PKH dan Sembako selalu salah sasaran!"
ReplyDeleteSatu hal yang kadang saya merasa gemas dan gregetan adalah dengan munculnya pernyataan dari beberapa orang bahwa PKH dan Sembako tidak tepat sasaran. Namun ketika orang - orang tersebut diminta menyebutkan tidak tepatnya di mana dan siapa penerima bantuan sosial yang dimaksud, rata - rata tidak berani menyebutkan informasi tersebut. Ini sama saja kita menyebutkan jumlah bintang di langit ada 1,5 juta bintang dan ketika ada orang lain merasa tidak percaya orang tersebut disuruh menghitung sendiri jumlah bintang di langit. Absurd!
Yang harus diketahui oleh masyarakat tentang PKH dan Sembako, termasuk PIP dengan KIP nya dan PIS dengan KIS nya adalah semua jenis bantuan sosial itu diberikan kepada masyarakat yang namanya tercantum pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau yang dulu biasa kita kenal sebagai Basis Data Terpadu (BDT). Bahkan ketika namanya sudah masuk dalam DTKS, bantuan sosial yang diberikan itu tetap harus disesuaikan dengan peringkat kemiskinannya. Peringkat ini disebut dengan istilah Desil Kemiskinan dan ada 4 Desil dalam DTKS.
Peringkat paling rendah dikelompokkan dalam Desil 1, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah PKH, KIP, Sembako dan KIS.
Peringkat berikutnya dikelompokkan dalam Desil 2, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah KIP, Sembako dan KIS.
Peringkat berikutnya lagi dikelompokkan dalam Desil 3, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah Sembako dan KIS.
Peringkat paling terakhir dikelompokkan dalam Desil 4, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah KIS.
Jadi mohon maaf, meskipun ada sekelompok warga yang hidupnya masih pra sejahtera (miskin) tapi namanya tidak masuk dalam DTKS, ya selamanya tidak akan dapat bantuan sosial. Lalu bagaimana supaya nama warga pra sejahtera tadi bisa masuk DTKS? Caranya adalah dengan melakukan MEKANISME PEMUTAKHIRAN MANDIRI (MPM), yaitu dengan mendatangi pihak perangkat desa supaya namanya bisa diusulkan masuk ke dalam DTKS. Nantinya usulan ini akan dimusyawarahkan di tingkat desa atau kelurahan. Jika usulan ini dikabulkan maka nama warga tersebut akan disampaikan ke Bupati. Namun, usulan yang sudah sampai ini pun harus diverifikasi lagi kebenarannya. Jika memang benar ya nanti namanya bisa dimasukkan dalam DTKS namun jika tidak ya usulan ini akan ditolak. Jika sudah fix, baru dikirim ke Kementerian Sosial.
Permasalahannya adalah usulan yang dikirim itu rata-rata hanya usulan warga miskin baru. Warga miskin lama yang namanya ada di DTKS tidak ikut diusulkan untuk dicoret meskipun kehidupannya sudah sejahtera sehingga yang terjadi adalah, warga yang dapat bantuan sosial orangnya itu - itu saja padahal kehidupan ekonominya sudah membaik. Ini kan sangat merepotkan SDM PKH dan TKSK yang ada di lapangan. Mereka yang selalu dijadikan bulan-bulanan masyarakat.
Padahal, mekanisme pemutakhiran sudah dilakukan oleh SDM PKH maupun TKSK. SDM PKH secara rutin melakukan Pemutakhiran Data Sosial Ekonomi terhadap KPM PKH nya. Ketika ada KPM PKH nya dilihat sudah sejahtera maka KPM PKH tersebut diminta untuk mengundurkan diri dari PKH. Proses ini disebut dengan istilah Graduasi Mandiri. Sikap ini sungguh mulia karena KPM PKH tersebut memiliki jiwa yang besar. Namun sebaliknya, bagi KPM PKH yang sudah sejahtera tapi bermental miskin, ajakan ini pasti akan ditolak. Siapa sih yang mau kehilangan sejumlah bantuan sosialnya yang selama ini diterima?
Menghadapi sikap demikian, ada satu cara lagi yang bisa dilakukan oleh SDM PKH yaitu dengan mengusulkan ke Dinas Sosial supaya KPM PKH nya itu dikeluarkan dari PKH berdasarkan PDSE tadi. Nantinya Dinas Sosial akan membuat surat dinas dan dikirim ke Kementerian Sosial supaya KPM PKH yang sudah sejahtera ini dikeluarkan dari PKH. KPM PKH juga bisa dikeluarkan dari PKH jika dia tidak mematuhi aturan dan kewajibannya selama menjadi peserta PKH.
"PKH dan Sembako selalu salah sasaran!"
ReplyDeleteSatu hal yang kadang saya merasa gemas dan gregetan adalah dengan munculnya pernyataan dari beberapa orang bahwa PKH dan Sembako tidak tepat sasaran. Namun ketika orang - orang tersebut diminta menyebutkan tidak tepatnya di mana dan siapa penerima bantuan sosial yang dimaksud, rata - rata tidak berani menyebutkan informasi tersebut. Ini sama saja kita menyebutkan jumlah bintang di langit ada 1,5 juta bintang dan ketika ada orang lain merasa tidak percaya orang tersebut disuruh menghitung sendiri jumlah bintang di langit. Absurd!
Yang harus diketahui oleh masyarakat tentang PKH dan Sembako, termasuk PIP dengan KIP nya dan PIS dengan KIS nya adalah semua jenis bantuan sosial itu diberikan kepada masyarakat yang namanya tercantum pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau yang dulu biasa kita kenal sebagai Basis Data Terpadu (BDT). Bahkan ketika namanya sudah masuk dalam DTKS, bantuan sosial yang diberikan itu tetap harus disesuaikan dengan peringkat kemiskinannya. Peringkat ini disebut dengan istilah Desil Kemiskinan dan ada 4 Desil dalam DTKS.
Peringkat paling rendah dikelompokkan dalam Desil 1, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah PKH, KIP, Sembako dan KIS.
Peringkat berikutnya dikelompokkan dalam Desil 2, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah KIP, Sembako dan KIS.
Peringkat berikutnya lagi dikelompokkan dalam Desil 3, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah Sembako dan KIS.
Peringkat paling terakhir dikelompokkan dalam Desil 4, maka bantuan sosial yang berhak dia dapatkan adalah KIS.
Jadi mohon maaf, meskipun ada sekelompok warga yang hidupnya masih pra sejahtera (miskin) tapi namanya tidak masuk dalam DTKS, ya selamanya tidak akan dapat bantuan sosial. Lalu bagaimana supaya nama warga pra sejahtera tadi bisa masuk DTKS? Caranya adalah dengan melakukan MEKANISME PEMUTAKHIRAN MANDIRI (MPM), yaitu dengan mendatangi pihak perangkat desa supaya namanya bisa diusulkan masuk ke dalam DTKS. Nantinya usulan ini akan dimusyawarahkan di tingkat desa atau kelurahan. Jika usulan ini dikabulkan maka nama warga tersebut akan disampaikan ke Bupati. Namun, usulan yang sudah sampai ini pun harus diverifikasi lagi kebenarannya. Jika memang benar ya nanti namanya bisa dimasukkan dalam DTKS namun jika tidak ya usulan ini akan ditolak. Jika sudah fix, baru dikirim ke Kementerian Sosial.
Permasalahannya adalah usulan yang dikirim itu rata-rata hanya usulan warga miskin baru. Warga miskin lama yang namanya ada di DTKS tidak ikut diusulkan untuk dicoret meskipun kehidupannya sudah sejahtera sehingga yang terjadi adalah, warga yang dapat bantuan sosial orangnya itu - itu saja padahal kehidupan ekonominya sudah membaik. Ini kan sangat merepotkan SDM PKH dan TKSK yang ada di lapangan. Mereka yang selalu dijadikan bulan-bulanan masyarakat.
Padahal, mekanisme pemutakhiran sudah dilakukan oleh SDM PKH maupun TKSK. SDM PKH secara rutin melakukan Pemutakhiran Data Sosial Ekonomi terhadap KPM PKH nya. Ketika ada KPM PKH nya dilihat sudah sejahtera maka KPM PKH tersebut diminta untuk mengundurkan diri dari PKH. Proses ini disebut dengan istilah Graduasi Mandiri. Sikap ini sungguh mulia karena KPM PKH tersebut memiliki jiwa yang besar. Namun sebaliknya, bagi KPM PKH yang sudah sejahtera tapi bermental miskin, ajakan ini pasti akan ditolak. Siapa sih yang mau kehilangan sejumlah bantuan sosialnya yang selama ini diterima?
Menghadapi sikap demikian, ada satu cara lagi yang bisa dilakukan oleh SDM PKH yaitu dengan mengusulkan ke Dinas Sosial supaya KPM PKH nya itu dikeluarkan dari PKH berdasarkan PDSE tadi. Nantinya Dinas Sosial akan membuat surat dinas dan dikirim ke Kementerian Sosial supaya KPM PKH yang sudah sejahtera ini dikeluarkan dari PKH. KPM PKH juga bisa dikeluarkan dari PKH jika dia tidak mematuhi aturan dan kewajibannya selama menjadi peserta PKH.
Enak yang dapet pak.. saya sekeluarga yang membutuhkan tapi ga dapat bantuan apa² anak saya juga masih balita
ReplyDeletesaya miskin anak banyak tapi tak dapat pkh penghasilan pas2san gmna pak...??
ReplyDeleteSaya tidak dapat pdahal suami cuma kuli bangunan .saya juga punya anak bayi umur 2 bln gaji suami jauh dari kata cukup .jaminan kesehatan aja gak dapat terpaksa bayar sndri sehingga nunggak 2 blan .mohon d data kmbli pak disni ad yg sdh mampu tp ttp dapat
ReplyDeleteSaya tidak dapat pdahal suami cuma kuli bangunan .saya juga punya anak bayi umur 2 bln gaji suami jauh dari kata cukup .jaminan kesehatan aja gak dapat terpaksa bayar sndri sehingga nunggak 2 blan .mohon d data kmbli pak disni ad yg sdh mampu tp ttp dapat
ReplyDeleteIni yang terdampak Corona bukan yang dapt PKH saja tapi seluruh masyarakat ..seharusnya pemerintah bisa adil bukan yg dpt pkh saja yang di kasih dana pemerintah karna selalu salah sasaran.. Ini korban Corona bukan yg dpt PKH saja tapi seluruh masyarakat
ReplyDeletePercuma koment..pemerintah sdh tau kalo banyak yang tidak tepat sasaran
ReplyDeleteSetiap bantuan apapun itu ujung2nya pasti gak tepat sasaran
ReplyDeleteTai mana sya gx pernah dapet ap2 saya kesel dengan omongan ky gitu...usut pemerintah desa biar tau yang layak dapat gimana..disini punya warung kok dapet pemerintahan yang aneh...
ReplyDeleteMt mlm pk president yg terhormat. Wabah virus covid 19 brdampak bg seluruh msyrkt umumnya. Yg di garis bawahi skrg bolehkah dri pemerintah meninjau kembali para penerima PKH krn byk penerima PKH sdh tk pantas lgi tuk di bri bantuan. Alangkah mulianya jk bantuan trsbt jg di bri kpd para lansia janda duda anak yatim piatu n org cacat. Trmh kasih pk JOKOWI PRESIDEN YG TRHORMAT.
ReplyDeleteSaya aja sudah dari 2016 kumpul ktp dan kk sampai detik ini belum Juga dapat namanya bantuan dari pkh, p jokowi?
ReplyDeleteSya yg lg hamil 8bulan + punya balita umur 3th 3bulan gx pnah dpet... 😊😊😊
ReplyDeleteSaya sarangkan harus data ulang soalnya banyak yg salah sasaran
ReplyDeleteYang dapat hanya orang orang yg dkat dgan pemerintah.baik d desa.kecamatan atau propinsi .yg betul betul membutuhkan tidak pernah d sentuh.
ReplyDeleteSelamat pagi pak presiden,pak sekira nya keluarga saya dapat PKH jg pak,karna suami kerjanya tak menentu pak,penghasilan tak menentu kami tidak pernah dapat bantuan sampai anak saya sudah 3
ReplyDeletePk presiden yg terhormat,apkah ada dana untuk anak SD SMP SMA ato perguruan tinggi,so di daerah sy bnyk sekali yg TDK lyk mndaptkn dana bos ato aplh nmx,bnyk dr mereka udh dapet danabos,dana sosial,kartu pinter,mlh orang yg sama bs dpt ketigax,cbk kartu pintar diubah,soalx bg sy nmx TDK cocok bgt mereka yg mndaptkn,so anak sy jg dr SD sampai THN ini lulus selalu mdaptkn pringkt 1 dan 2,tpi nggk prnh mndaptkn apapun,dan skrng mo msuk perguruan tggi yg mndaptkn program bidik misi adalah mereka yg memiliki KIP,anak kmi yg TDK memiliki TDK bs daftar melalui program itu,terima kasih,,
ReplyDeletePenerima pkh sbaikx di data ulang krn bxk yg gak tepat sasaran ato kuotax di tambah..
ReplyDeletePenerima pkh sbaikx di data ulang krn bxk yg gak tepat sasaran ato kuotax di tambah..
ReplyDeleteAssalamu alaikum pak Jokowi tlng di awasi lagi lebih ketat sprtx dlm penyaluran PKH di Desa ,petugas ada yg bermain dgn cara cara baru.
ReplyDeleteAsalamualaikum... Pak jokowi sya mau tanya, apa bnr penerima PKH lansia hrus di atas umur 70tahun.krna ibu sya baru sekali menerima bantuan lgsung di cabut karna umurnya baru 62tahun.mohon penjelasannya, trmksh. Wasalam.
ReplyDeleteKatanya yg dpt pkh itu ibu hamil tp smpai ank sy 4thn gk dpt batuan apa pun padahal sy tidak punya rumah masih nebeng sm nenek
ReplyDeleteSaya ibu punya anak 3 semua sekolh ,kerja sndiri sbagai buruh slama ini gk pernh dpt bantuan apa"
ReplyDeleteSangat kecewa,karna bantuan apapun jatuhnya ke nama itu,itu mulu,nama saya tercantum dapat sembako,tapi atm nya gak ada alhasil.gak tau bantuannya jatuh ke siapa.
ReplyDeletebertindak adil itu lebih penting jangan hanya melihat dari sisi luar aja
ReplyDeleteOrang tua saya dari pak presiden SBY sampai pak presiden Jokowi sama sekali gak pernah dapat bantuan , rumah juga gak punya tpi gak ada nemerima bantuan apa" sma sekli, malah orang yg punya rumah mewah dapat bantuan
ReplyDeleteKalau bisa pkh yg menyalurkan dana pkh tersebut ada baiknya tiem independent yg d bentuk dari pusat jngan lagi melalui aparat daerah,,,,,ntar bakal tidak tepat sasaran dan banyak sunat menyunatnya,,,,yg sengsara to masyarakat yg susah juga yg mengharapkan sekali batuan tersebut
ReplyDeleteKalau bisa pkh yg menyalurkan dana pkh tersebut ada baiknya tiem independent yg d bentuk dari pusat jngan lagi melalui aparat daerah,,,,,ntar bakal tidak tepat sasaran dan banyak sunat menyunatnya,,,,yg sengsara to masyarakat yg susah juga yg mengharapkan sekali batuan tersebut
ReplyDeletePagi pak jokowiku
ReplyDeletetolong pak Jokowi lebih jelih lagi melihat org2 yg betul2 membutuhkan.jangan yg hidupnya sudah mapan msih juga dapat bantuan...sdangkn yg hidupx susah harus banting tulang utk sesuap nasi.
ReplyDeletekebanyakan yang dapat..salah sasaran contoh..kluarga yg membagikan ..!malah yg jls kurang mampu tdk dapat..!tdk di pungkiri..mereka masing2 lbih mementingkan kluarga..dahulu..!dan rekan yg drkat am pembagi..! trima kasaih..mohon..di pantau...
ReplyDeletekebanyakan yang dapat..salah sasaran contoh..kluarga yg membagikan ..!malah yg jls kurang mampu tdk dapat..!tdk di pungkiri..mereka masing2 lbih mementingkan kluarga..dahulu..!dan rekan yg drkat am pembagi..! trima kasaih..mohon..di pantau...
ReplyDeletetolong pak di cek kmbli..kebanyakan salah sasaran! malah orang yg lanjut usia malah tdk dapat..!terimah ksh..
ReplyDeletetolong pak di cek kmbli..kebanyakan salah sasaran! malah orang yg lanjut usia malah tdk dapat..!terimah ksh..
ReplyDeletePak presiden saya ga prnh dpt bantuan krn hidup saya ngontrak pindah" trs..
ReplyDeletePak presiden saya ga prnh dpt bantuan krn hidup saya ngontrak pindah" trs..
ReplyDeletePak saya juga tidak dapat uang bantuk PKH
ReplyDeletePak persiden terhormat,aku juga punya balita tapi kok ga pernah dpt yg namnya pkh,bedah rumah
ReplyDeletekis dan bantuan sebagainy, pdhl rumh saya msh pake grc, gimanA ini pak,, bantuan selalu tak tepat sasaran, toling dari pihak atas mohon di tinjau lagi, soalny di sini pilih kasih pak,
Tolong pak rintihan kelurga miskin seperti kami jangan di abaikan,, tlong bpk di tinjau lg, soalny pamong desa kami pilih kasih pak,,orang yg g mampu seperti sk boro2 dpt bantuan, justru yg orang2 mampu yg slalu dapat pak, ni yg miskin makin miskin,yg kaya makin kaya, mohon di tanggapi pak.
ReplyDeleteSangat kecewa di negara ini frogram pemerintah tidak pernah tepat sasaran salah satu nya di daerah saya yaitu sumut kab.langkat kec.sirapit dusun 1 sebertung mohon di cek ulang karna masih banyak masyarakat contoh nya saya sendiri yg belum pernah ngerasakan bantuan apa pun dari pemerintah tolong di sleksi lebih detil bila perlu terjun langsung ke lapangan agar dpt di lihat langsung rumah saya hanya lah selembar tepas yg terbuat dari bambu dan atap nya pun banyak yg bocor sementara tetangga saya yg rumah nya permanen dan keramik masih aja terpampang spanduk PKH di depan rumah nya itu aza yg ingin saya sampai kan smoga di tahun ini 2020 bulan april ini saya bisa mendapatkan bantuan pemerinta aminnn
ReplyDeleteAsamualikum
ReplyDeleteBanyak sekali gak adil dapat PKH
Terutama keluarga saya yg bigitu gak punya harta,sawah atau punya peliharaan....orang miskin lebih miskin gak dapat PKH ... kebanyakan orang berada dan punya sawah dan peliharaan dapat uang PKH yang dapat suguh tragedis baget....saya berharap pak Jokowi mohon bantuannya lebih periksa petugas salam dari Lombok timur.
Saya heran aja.. pemerintah Lombok
Gantian geh moso seng oleh pkh wong kuwi kuwi wae ... masih banyak orang yang layak dapet belum mendapatkan dan gak pernah ter data. Seng data sopo lah kalau tanya ama aparat desa jawabanya data dari atas.
ReplyDeletePerkenalkan saya dari Papua Kab Jayapura Dis Sentani Kampung Yahim pak bagai mana. Kalau pak desa sdh meningal dan di ganti oleh pak sek, selama bantuan kami cuma dengar besarnya saja tp yg di pilih cuma sedikit kk.di sini Aparat kami tidak pernah bekerja dgn jujur Mohon di tanggapi Pak JK.
ReplyDelete