Dampak Negatif Pernikahan Dini

Pagi ini dipercayakan menguji skripsi mahasiswa dengan judul "Dampak Pernikahan Dini Terhadap Pembinaan Agama Anak dalam Keluarga.....".

Selama menguji skripsi, saya menemukan ini sebagai salah satu skripsi yang ditulis dengan cara yang sangat bagus. Ditulis dengan cara sangat serius dan naratif.

Krn mengarah ke penelitian sosial, hasil penelitian ini juga cukup kontekstual dengan kondisi masyarakat.

Penelitian ini menemukan bahwa pernikahan dini memang berpengaruh kepada pembinaan anak dalam keluarga. Perempuan yang menikah terlalu dini tidak paham kewajiban pembinaan pendidikan anak.

Hal ini karena meskipun pendidikan anak sebenarnya adalah tanggungjawab sang ayah, tapi realitasnya di masyarakat tidak jarang dipahami bahwa pendidikan anak di rumah cenderung dianggap hanya Tupoksi sang ibu.

Saya menyampaikan, bahwa tanggungjawab paling besar untuk pendidikan anak ada pada sang ayah.

Jadi, jika seorang anak tidak terdidik pendidikan agamanya dg baik di dlm keluarga, maka itu bukan hanya soal tanggungjawab si ibu. Tapi ayah lah yang paling bertanggungjawab.

Jadi pernikahan dini, asalkan tidak terlalu dini sekali, ya tidak masalah apabila sang suami si perempuan memiliki bekal yang cukup dalam wawasan tentang tanggungjawab jawab mendidik anak dlm rumah tangga.

Tapi karena idealita ini kadangkala juga sulit dijumpai, maka bagi kaum perempuan lebih baik tidak menikah dini. Jangan sampai nanti anaknya tidak terbina dengan baik.

Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa ekonomi adalah faktor terbesar terjadinya pernikahan dini. Orang tua ingin segera melepaskan tanggungjawabnya utk anak perempuan.

Setelah anak perempuannya dinikahkan, maka para ayah akan menganggap kewajiban dia sudah selesai. Sudah dialihkan kewajiban itu kpd si suami anaknya.

Menurut saya, inilah masalah besar. Menikahkan anak bukan sekedar transfer tanggungjawab dari ayah kepada menantunya.

Jika anaknya gagal dlm keluarga, tidak dapat memahami kewajibannya sebagai istri dan juga sebagai ibu bagi si anak, maka si ayah juga bertanggungjawab. Artinya, dia telah gagal dlm mendidik anaknya sebelum menikahkannya.

Penulis: Teuku Zulkhairi