Memang kemampuan menulis buku Setiap orang berbeda-beda. Ada tulisannya biasa aja, ada yang menarik untuk dibaca. Tapi untuk penulis buku pemula tidak perlu khawatir. Asalkan sudah mulai berani menulis, dan bangga dengan tulisannya. Itu hal baik untuk pembelajaran ke depan. Walau masih banyak yang perlu di pelajari, terutama banyak membaca dan mengoleksi berbagai macam buku.
Setiap kita punya impian tersendiri. Sebagian ingin jadi penulis, namanya terukir indah di sampul atau cover bukunya. Menjadi penulis buku adalah kebahagiaan yang sulit terlukiskan. maka rasa haru bahkan tetesan air mata jatuh, sulit terbendung. Mungkin mereka pernah bermimpi menjadi penulis buku saat masih menjadi pelajar atau sejak kecil. Alhamdulillah Beta Aksara sudah mengantarkan banyak orang jadi penulis buku.
Tangis bahagia menjadi penulis buku dirasakan oleh salah satu peserta dari kalangan tokoh Perempuan Aceh asal Bireuen, namanya Ibu liza fitri. Beliau juga aktif di gerakan politik dan sosial di Bireuen. Termasuk aktif mengadvokasi hak-hak perempuan. Kini gerakan beliau terasa lebih lengkap dengan kumpulan tulisannya didalam bukunya "Pick Me Up Bunda". Sebagai seorang ibu beliau juga berhasil mendidik anaknya menjadi anak berprestasi di sekolahnya.
Saya dan bu liza berteman di Facebook dan sangat sering membaca tulisannya. Saya yakin beliau punya kemampuan menulis,terutama tulisan-tentang sosial budaya dan politik. Saya pun sangat berhasrat mengajak beliau menghasilkan karya buku. Dalam kegiatan In House Training penulisan buku kemaren yang di gagas Komunitas gerakan penulis Bireuen dan penerbit Beta Aksara. Beliau salah satu peserta yang sangat semangat menulis. Akhirnya di pilih oleh Beta Aksara, dibuatkan cover berwarna biru, cerah dan dengan desain yang menarik.
Dalam kata sambutan bu liza fitri menyampaikan pesan yang menggetarkan jiwa. Bahwa beliau pernah di pesan oleh orangtuanya untuk bermanfaat untuk orang lain. Sambil menangis haru dan terisak-isak beliau sampaikan di banyak peserta " Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca, seandainya suatu saat saya meninggal dunia, maka buku ini sebagai amal jariah saya".
Sungguh pesan yang sangat bermakna. Beliau menulis, bukan untuk di kenal atau populer, disebut orang pintar dan banyak ilmu karena ada bukunya. Atau karena ada income yang masuk dari penjualan buku. Tapi ingin meninggalkan kebaikan saat kehidupan di dunia fana ini berakhir. Sayapun berharap suatu saat akan membaca buku keren ini.
Selamat kepada Ummi Aisa! Teruslah menulis!
Selamat kepada Ummi Aisa! Teruslah menulis!
Penulis: Rizki Dasilva
0 Comments
Post a Comment