Dalam bahasa Jawa, rondo berarti janda. Bolong artinya berlubang. Rondo bolong, secara bahasa merupakan istilah yang mubazir. Karena umumnya janda memang tidak lagi virgin karena peristiwa kemanusiaan membentuk peradaban.
Akhir-akhir ini janda bolong diperbincangkan dan diburu oleh kaum hawa. Harganya berkisar dari ratusan ribu hingga ratusan juta. Tergantung jenis dan tampilannya.
Janda bolong yang mahal dan mengganggu tidur perempuan pensos tapi minim anggaran tersebut adalah monstera adansonii, monstera adanson, tanaman keju Swiss, atau tanaman lima lubang, adalah spesies tanaman berbunga dari keluarga araceae yang tersebar luas di sebagian besar Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
Siapa yang menamakan monstera tersebut sebagai janda bolong? Entahlah. Bisa jadi pedagang, boleh jadi pembeli. Tapi walau terkesan mendiskreditkan janda, nama tersebut populer di semua kalangan yang menggemari bunga. Diperbincangkan oleh janda, perawan, perempuan yang masih memiliki suami, hingga bapak-bapak yang mulai pusing karena istri-istri mereka sudah mulai memajang "janda" di dalam pot putih di teras rumah. Apalagi ditambah bila ada insiden tercubitnya lembar daun jalong oleh berbagai penyebab.
Monstera adansonii adalah fenomena sosial. Bila ditelaah mirip semacam monkey bussiness, yaitu fenomena naiknya harga sebuah komoditas di luar kegunaan dan kemanfaatan. Fenomena tersebut pernah terjadi pada tulip di Belanda. Harganya yang membengkak sangat mahal membuat bisnis itu dilirik. Tapi tiba-tiba ketika para pemain besarnya sudah mencapai tujuan, harga bunga tulip jatuh ke jurang. Mulailah banyak orang tersadar. Tapi semuanya sudah terlambat.
Demikian juga monstera Adonsinii, harganya yang mencapai ratusan juta tentu tidak masuk akal. Tapi mengapa laku? Terlepas dari fakta bahwa semua orang menyintai keindahan, tapi mereka tetap berhitung. Hanya tumbuhan muda, seseorang akan membakar uangnya hingga ratusan juta? Bahkan saudagar kaya raya pun akan berpikir delapan kali.
Mari berpikir waras. Jangan terjebak money game.
Penulis: Muhajir Juli
0 Comments
Post a Comment