Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kepala Sekolah Berprestasi Itu Bersertifikasi. Benarkah?

Kepala Sekolah Berprestasi Itu Bersertifikasi. Benarkah?


Banyak yang bertanya apakah saya mendapat juara 1 kepala SD Berprestasi?

Baik saya jawab : terima kasih semua atas doa dan dukungannya. Terutama disdik Kabupaten Bireuen. Saya Minta Maaf kepada keluarga, guru, siswa dan saudara juga teman-teman yang mendo'akan dan mensuport saya.

Awalnya saya optimis juara. Tetapi setelah mengikuti serangkaian tes, tulis, presentasi best practice dan akhirnya sampai penilaian portofolio saya dinyatakan tidak memenuhi syarat utama. Kalau pemain bola dianggap sudah diluar lapangan. Begitu kata juri. Yaitu bukan kepala sekolah sudah sertifikasi(tidak ada sertifikat pendidik), walaupun menurut saya itu bukan indikator yang penting.

Maklum saya bukan kepala sekolah PNS. Saya kepala sekolah Muhammadiyah, Tidak terlalu fokus soal sertifikasi. Karena saya mengira itu bukan syarat mutlak. Akhirnya saya tidak ada juara dan ikhlas menerimanya. Selamat kepada yang juara 1,2 dan 3.

Ternyata menjadi kepala sekolah berprestasi harus sertifikasi. Ini syarat mutlak. Ini menjadi pelajaran buat saya dan kepala sekolah swasta yg lain untuk mengikuti lomba ini kedepan.

Alhamdulillah saya bersyukur bisa berjumpa dengan juri-juri dan guru-guru di provinsi menceritakan cita-cita saya terhadap pendidikan aceh dimasa yang akan datang. Terutama pendidikan tahfiz Alquran. 

Hal ini tidak melemahkan semangat saya untuk memajukan pendidikan di Aceh. Saya harus terus berbuat dan berdakwah didunia pendidikan.

Penulis: Rizki Dasilva