Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengajar Menyenangkan atau Mendatangkan Frustasi Bagi Siswa

Mengajar itu menyenangkan atau membuat frustasi bagi siswa, tergantung dari cara guru menyajikan mata pelajaran. Terkadang siswa kesal karena tidak mau belajar di kelas. Hal ini dapat diatasi dengan metode pengajaran yang menyenangkan di dalam kelas.

Mengajar adalah hal yang menyenangkan atau membuat frustasi bagi siswa di dalam kelas.

Kata belajar mengacu pada dua hal. Kegiatan ini berkaitan dengan apa yang dilakukan guru di dalam kelas. Pengajaran interpretasi itu sendiri adalah proses dua arah transfer pengetahuan antara guru dan siswa.

Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa di dalamnya terkandung tiga unsur penting dalam pembelajaran.
Mengajar Menyenangkan atau Mendatangkan Frustasi Bagi Siswa


Sebuah proses yang direncanakan oleh seorang guru

  • Sumber Belajar
  • Siswa belajar
Jika ketiga hal tersebut tidak dilakukan oleh guru, kesenangan akan berdampak pada pengajaran atau akan menimbulkan frustasi. Sehingga dampaknya adalah kebosanan yang menimbulkan frustasi bagi siswa. Frustrasi siswa bermula dari kurangnya minat belajar sendiri. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk menang dengan metode pengajaran yang menyenangkan.

Bagaimana cara mengajar yang menyenangkan bagi siswa

Menciptakan suasana santai

Cara mengajar yang menyenangkan atau frustasi pertama adalah dengan menciptakan suasana santai. Suasana santai dalam lingkungan yang bebas tekanan, aman, dan menarik untuk merangsang pembelajaran siswa. Teknik ini dapat dilakukan oleh guru dengan mengatur posisi duduk secara berkala sesuai dengan kebutuhan siswa. Tempat duduk bisa menggunakan Format U, Chevron Club dan lainnya. Selain itu juga menciptakan suasana di dalam kelas agar tidak mengintimidasi siswa.

Gunung es Gunac

Langkah selanjutnya adalah menggunakan metode pengajaran istirahat es. Harus diingat bahwa terkadang ada keadaan di mana kegagalan kelas dapat menyebabkan kegagalan. Situasi ideal yang dimaksud adalah situasi yang kuat, dingin, sehingga tidak nyaman. Peran istirahat es Penting untuk memecahkan masalah ini. istirahat es Digunakan untuk menarik perhatian siswa. Sebelum itu, guru harus emosional tentang situasi di kelas ketika siswa tidak dapat berkonsentrasi istirahat es Buat siswa tetap segar dan fokus

Motivasi siswa

Langkah selanjutnya adalah mendorong siswa. Motivasi berhubungan positif dengan mengemudi. Motivasi belajar siswa terkadang tumbuh tidak hanya dari dalam dirinya sendiri tetapi juga karena adanya rangsangan dari luar. Berupa stimulus untuk model pembelajaran yang merespon positif faktor eksternal. Respon yang baik dapat menjadi insentif bagi siswa. Motivasi mendorong siswa untuk bersemangat dalam belajar.

Menyapa siswa dengan hangat dan antusias

Langkah selanjutnya adalah memulai ruangan dengan sapaan ramah. Hal ini dapat memberikan energi positif bagi siswa. Jadi jika kegiatan dimulai dengan positif, maka kegiatan belajar selanjutnya akan positif dan mengasyikkan.

Menggunakan metode yang berbeda

Guru perlu memahami bahwa setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda. Oleh karena itu, berbagai metode pembelajaran dapat digunakan untuk mengatasi kebosanan yang berujung pada frustasi. Berikut adalah beberapa cara umum yang dapat diterapkan oleh guru.

Membaca dengan suara keras

Metode ini digambarkan sebagai memilih teks yang menarik berdasarkan topik diskusi dalam pembelajaran. Guru kemudian memotong sebuah teks menjadi beberapa bagian bacaan. Siswa kemudian bergiliran membaca kelas. Kemudian, ketika siswa membaca secara bergantian, guru menekankan poin-poin tertentu. Langkah selanjutnya adalah guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Guru dan siswa kemudian mendiskusikan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Semua orang di sini adalah seorang guru.

Dalam metode ini, setiap siswa menulis pertanyaan di selembar kertas. Pertanyaan mencakup pokok bahasan yang disajikan atau dipelajari. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dikumpulkan dan dibagikan secara acak kepada seluruh siswa. Kemudian siswa menjawab sendiri.

Penyortiran kartu

Dengan cara ini, guru menyiapkan kartu yang berisi poin-poin utama yang disajikan atau dipelajari. Kartu itu berisi buku teks utama. Kartu kemudian dibagikan secara acak. Guru meminta siswa untuk mencari kartu master yang sama. Setelah itu, siswa berkumpul untuk membentuk kelompok dengan salah satu orang tua.

Kekuatan dua dan empat

Dalam metode pengajaran yang menyenangkan atau membuat frustrasi ini, guru mengajukan masalah atau pertanyaan terkait dengan materi yang dipelajari. Setiap siswa diminta untuk memikirkan jawabannya. Siswa kemudian diminta untuk mencari pasangan untuk diajak mengobrol. Jadi buatlah kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 siswa.