Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP yang perlu diperhatikan oleh Guru

Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP yang perlu diperhatikan oleh GuruRPP adalah kegiatan perencanaan kegiatan pembelajaran untuk satu kali pertemuan atau lebih. Prinsip penyusunan RPP kurikulum menjadi pedoman kegiatan belajar siswa dalam menempuh KD.

RPP menjelaskan proses pembelajaran dan pengaturan untuk memperoleh kualifikasi dasar (KD) yang dijelaskan dalam kompetensi inti (KE) dan dalam kurikulum.

RPP harus dikembangkan oleh guru sebagai bagian dari alat pengajaran dan akan berfungsi sebagai panduan untuk instruksi sesuai dengan desain.

Guru harus memperhatikan prinsip-prinsip yang terlibat dalam pengembangan kurikulum ketika membuat rencana studi. Ada prinsip umum dan prinsip khusus dalam hal ini.

Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP yang perlu diperhatikan oleh Guru
Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP yang perlu diperhatikan oleh Guru


Prinsip umum penyusunan RPP

Berikut adalah prinsip-prinsip penyusunan RPP yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPP.

  • Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, seperti keterampilan awal, tingkat pengetahuan, bakat, kemampuan, minat, motivasi belajar, keterampilan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, latar belakang budaya, aturan, nilai dan lingkungan siswa.
  • Memperhatikan partisipasi aktif siswa. Dalam mengembangkan rencana kurikulum, guru harus memperhatikan seberapa aktif siswa. Apakah pembelajaran siswa di kelas terlalu rendah atau justru menegangkan? Jika demikian, guru harus memperhatikan strategi pembelajaran yang meningkatkan mobilitas siswa dan kemandirian siswa.
  • Penyusunan rencana pembelajaran untuk tahapan pembelajaran harus berpusat pada siswa. Untuk mendorong pembelajaran, inspirasi, semangat, kreativitas, inspirasi, kreativitas dan semangat kebebasan.
  • Mengembangkan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kecintaan membaca, memahami bacaan yang berbeda, dan mengekspresikan dalam berbagai bentuk tulisan. Budaya penyusunan RPP harus menjadi bagian dari penilaian nasional budaya baca, khususnya program Penilaian Kecakapan Umum (AKM).
  • Memberikan umpan balik dan pemantauan, memberikan umpan balik positif, memperkuat, memperkaya dan meningkatkan desain program. Dalam hal ini penyusunan RPP meliputi bagaimana mengevaluasi atau mengevaluasi prestasi belajar siswa.
  • Menekankan keterkaitan dan keterpaduan keterampilan dasar (KD), materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian prestasi, evaluasi dan sumber belajar. Intinya penyusunan RPP harus konsisten dan relevan antara satu bagian dengan bagian lainnya.
  • Memfasilitasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan topik, isu pembelajaran dan keragaman budaya. Penyusunan RPP jenis ini biasanya terdapat pada tahapan PAUD dan SD, yang menggunakan pendekatan tema. Jika guru akan menggunakan tema, guru harus dapat menghubungkan isi mata pelajaran lain dengan mata pelajaran lain.
  • Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi secara terpadu, sistematis, dan efisien sesuai kebutuhan. Pengaturan RPP mencakup teknologi sederhana, seperti menampilkan video dari YouTube, PPT, dan aplikasi zoom lainnya.

Prinsip khusus penyusunan RPP

Asas khusus ini didasarkan pada pengurangan RPP sesuai dengan Proklamasi Nomor 14 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019.

Penyusunan RPP harus fokus pada prinsip-prinsip utama penyusunan RPP: penulisan yang efektif, efektif dan berpusat pada siswa.

Pertama, penyusunan RPP harus efektif. Artinya penyusunan RPP harus dilakukan dengan benar dan tidak memakan banyak waktu dan tenaga.

Kedua, penyusunan RPP harus efektif. Artinya, rencana pendidikan telah ditulis untuk mencapai tujuan pendidikan.

Ketiga, kurikulum harus berpusat pada siswa, artinya penulisan kurikulum harus dilakukan dengan memperhatikan kesiapan, minat dan kebutuhan belajar siswa di kelas, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan siswa. Keinginan untuk belajar.