Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Warga Thailand Beralih Makan Daging Buaya, Bagaimana Gizi dan Rasanya?

Warga Thailand Beralih Makan Daging Buaya, Bagaimana Gizi dan Rasanya?


                        Warga Thailand Beralih Makan Daging Buaya, Bagaimana Gizi dan Rasanya?
Masyarakat Thailand saat ini beralih mengonsumsi daging buaya. Berikut kandungan gizi serta rasa daging buaya. Melonjaknya harga daging babi di Thailand membuat masyarakat di sana beralih ke daging buaya buat penuhi kebutuhan mengkonsumsi daging. Kementerian Kesehatan Thailand pula mendukung mengkonsumsi daging buaya oleh masyarakat sebagai alternatif untuk menggantikan daging babi.

Direktur Jenderal Kemenkes Thailand, Suwannachai Wattanayingcharoenchai apalagi menyebut daging buaya memiliki banyak protein yang baik untuk kesehatan. Bagaimana sesungguhnya kandungan gizi serta rasa daging buaya yang saat ini menggantikan daging babi buat dikonsumsi warga Thailand ini?

Ahli Gizi Klinis di Rumah Sakit Melinda Bandung, Johanes Chandrawinata berkata, daging buaya terutama yang hidup liar mempunyai kandungan lemak jenuh yang tergolong sedikit. Sehingga, tidak akan meningkatkan kolesterol seperti daging yang lain.

" Lemak jenuhnya sedikit. Lemak jenuh ini kan tidak baik untuk kesehatan. Makanya, walau banyak konsumsi daging buaya tidak akan bikin kolesterol," kata Johanes saat dihubungi CNNIndonesia. com lewat telepon, Rabu( 2/ 2) ak hanya itu, daging buaya juga memiliki omega- 3 dan omega- 6 yang baik untuk kesehatan. Tidak hanya meringankan resiko kolesterol, daging buaya juga baik untuk kesehatan jantung, tulang hingga meminimalisir terkena diabetes.

" Daging buaya itu bisa meningkatkan produksi insulin di badan, memang gizinya cukup banyak," kata ia. Tak Disarankan

Walaupun demikian, Johanes tidak menganjurkan mengkonsumsi daging buaya secara bebas lantaran hewan ini termasuk dilindungi dan jumlahnya pula semakin menurun di alam liar. " Lebih baik mengkonsumsi daging ayam, itu kan lebih murah," kata ia.

Tidak hanya itu, bagi yang beragama Islam, daging buaya diharamkan. Walaupun mempunyai isi gizi yang lumayan besar, Johanes pula tidak menganjurkan daging buaya dikonsumsi sebab rasanya. Bagi Johanes, rasa daging buaya kurang nikmat walaupun diolah dengan bermacam cara.

" Aku coba saat touring ke Thailand, disana aku makan daging buaya disate dan ada digoreng. Aduh tidak suka aku, bau amis," kata ia. Dari segi tekstur, daging buaya cenderung mirip daging ayam dan babi. Rupanya pun putih mirip dengan daging ayam. Daging buaya pula tidak alot, gampang dimakan.

Hanya saja, dari segi rasa, daging buaya berbeda dengan daging yang lain sebab aroma amis yang kuat. " Lebih baik beli ikan atau ayam, itu kan murah. Daging buaya tidak enak, bau amis serta pula janganlah, kan hewan dilindungi," kata Johanes.


Artikel ini telah tayang di https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup dengan judul “Warga Thailand Beralih Makan Daging Buaya, Bagaimana Gizi dan Rasanya?