Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta Cair, Buruh Protes: Program Tidak Tepat Sasaran

BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta Cair, Buruh Protes: Program Tidak Tepat Sasaran



Pemerintah berencana memberikan BLT subsidi upah kepada pekerja dengan upah di bawah Rp 3,5 juta.

Mereka akan menerima subsidi upah sebesar Rp 1 juta untuk 8,8 juta pekerja.

Terkait hal itu, Ketua Umum Partai Buruh atau KSPI Said Iqbal menilai kebijakan tersebut tidak tepat.

"Jika subsidi upah hanya diberikan kepada pekerja yang berpenghasilan Rs 3,5 lakh ke bawah, itu berarti kebijakan itu hanya berlaku untuk pekerja di luar kota besar atau kota industri," kata Presiden KSPI Said Iqbal kepada MNC Portal Indonesia, Kamis. (2022 3 Juli).

Menurut dia, yang paling terdampak dari pandemi Covid-19 dan kenaikan harga komoditas adalah para pekerja yang bekerja di kota-kota industri.

Namun, mereka tidak menerima subsidi karena mereka telah menerima upah lebih dari Rp 3,5 juta.

“Jadi, program ini untuk siapa? Kami melihat penerima program subsidi upah ini kurang dari targetnya,” jelasnya.

Said menjelaskan, pihaknya menyetujui skema subsidi upah.

Pasalnya, KSPI telah mengajukan rencana tersebut sejak April 2021.

Namun, apa yang diperdebatkan pekerja saat ini berkaitan dengan penerima skema.

"Jika penerima subsidi adalah pekerja yang gajinya di bawah Rp 3,5 juta, maka itu hanya berlaku untuk pekerja di daerah yang kurang industri. Misalnya Pacitan dan Boyolali yang industrinya tidak banyak. Sementara di Jabodetabek, Surabaya, , pekerja Gresik, Pasuruan, Mojokerto dan Pasuruan tidak akan menerima subsidi upah,” katanya.

Artikel ini telah tayang di https://economy.okezone.com/ dengan judul "BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta Cair, Buruh Protes: Program Tidak Tepat Sasaran"