Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Ruang Lingkup Ilmu Psikologi Pendidikan

Ruang Lingkup Ilmu Psikologi Pendidikan

A.    Ruang Lingkup Ilmu Psikologi Pendidikan    

Mengingat bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi ke dalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan.  Crow & Crow sebagaimana yang dikutip M. Ngalim Purwanto secara ekplisit mengemukakan “psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan berusaha untuk menerangkan masalah belajar menurut prinsip-prinsip dan fakta-fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah ditentukan secara ilmiah”[1].
Sejalan dengan pendapat di atas, Crow & Crow sebagaimana yang dikutip M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa data yang dicoba didapatkan oleh psikologi pendidikan, yang demikian merupakan ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain adalah:
a.       sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar;
b.      sifat-sitat dari proses belajar;
c.       hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar;
d.      signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar;
e.       perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama dalam belajar;
f.       hubungan antara prosedur-prosedur mangajar dengan hasil belajar;
g.      teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;
h.      pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap suatu individu;
i.        nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personi I sekolah; dan
j.        akibat/pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap pada siswa.[2]

Seluruh kegiatan interaksi pendidikan diciptakan bagi kepentingan siswa, yaitu membantu pengembangan semua potensi dan kecakapan yang dimiliki setinggi-tingginya. Sehubungan dengan hal itu maka hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan, potensi dan kecakapan, dinamika perilaku, serta kegiatan siswa terutama perilaku belajar menjadi kajian utama dalam psikologi pendidikan.
Guru sebagai orang pertama yang terlibat langsung dalam interaksi pendidikan dengan siswa, menduduki tempat selanjutnya dalam interaksi ini. Berbagai bentuk aktivitas mendidik, mengajar, melatih, dan membimbing yang dilakukan guru, tuntutan kemampuan profesional serta latar belakang sosial pribadi dari guru menjadi bahan studi selanjutnya dalam landasan psikologis pendidikan. Ketiga lingkungan pendidikan, yaitu sekolah yang terlibat langsung dalam interaksi pendidikan, keluarga yang memiliki pengaruh penting terhadap perkembangan siswa, dan masyarakat yang walaupun tidak terlibat secara langsung dalam interaksi belajar-mengajar di sekolah tetapi mempunyai peranan penting cukup besar, juga menjadi lingkup kajian psikologi pendidikan



                [1] M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 10.
                [2] Ibid., hal. 15.