Fathanah Merupakan Sifat Semua Rasul Allah


 C. Fathanah Merupakan Sifat Semua Rasul Allah.

            Sebagaimana kita ketahui bahwa Fathanah merupakan sifat yang miliki oleh semua Rasul Allah. Karena tanpa adanya fathanah (kecerdasan) seorang Rasul tidak akan mampu mengemban risalah kenabian dan tidak akan dapat menghadapi kaumnya dengan bijak. Bahkan Nabi Adam sendiri pada awal penciptaannya lansung di berikan ilmu dan diajarkan tentang nama-nama sehingga lebih pandai dari pada malaikat seperti dalam fiman Allah dalam Al-baqarah ayat 31-33:
وعلم ءادم ألأسماء كلها ثم عرضهم على الملائكة فقال أنبئونى بأسماء هؤلاء إن كنتم صادقين,قالوا سحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم ,قال يا أدم أنبئهم بأسما ئهم فلما أنبأ هم بأسمأئهم قال ألم أقل لكم إنى إعلم غيب السماوات والأرض وأعلم ما تبدون وما كنتم تكتمون ﴿البقرة: - ٣٣- ٣١(
Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!".Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (Qs.Al-Baqarah: 31-33)

Karena kecerdasannya dan ilmu yang Allah berikan kepadanya, kemudia Allah menyuruh para malaikat untuk sujud kepada adam seperti dalam firmanNya dalam surat Al-baqarah ayat 34:
وإذ قلنا للملائكة اسجدوا لأدم فسجدواإلا إبليس ابى واستكبر وكان من الكافرين ﴿البقرة: ٣٤﴾
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.   (Qs.Al-Baqarah:34)

Yang dimaksud dengan “malaikat sujud kepada Adam” adalah merupakan penghormatan kepada adam dan kemuliannya. Setelah ia diciptakan langsung dengan tangannya dan ditiupkan roh kepadanya.3
Selain dari pada itu kita dapat melihat kecerdasan Nabi Sulaiman yang dapat menundukkan angin dan jin serta dapat berbicara dengan binatang. Didalam Al-qur’an dijelaskan bahwa Nabi Sulaiman dapat memahami bahasa semut seperti firman Allah dalam surat An-namlu ayat 18-19:
حتى إذا أتوا أتوا على وادالنمل قالت نملة ياأيهاالنمل ادخلوا مساكنكم لا يحمطمنكم سليمان وجنوده وهم لا يشعرون, فتيسم ضاحكا من قولها وقال رب أوزعنى أن أشكر نعمتك التى أنعمت على وعلى والدي وان اعمل صالحاترضاه وادخلنى برحمتك فى عبادك الصالحين ﴿النمل : ١٩-١٨(

Artinya: Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari". maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo`a: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.(Qs. An-naml : 18-19)

Maksud dari ayat diatas tentang Nabi Sulaiman berkata dengan semut adalah beliau dapat memahami dan mengerti apa yang dibicarakan oleh pemimpin semut kepada bangsanya yaitu berupa perintah dan pendapat yang terpuji, sehingga Nabi Sulaiman tersenyum.4
Dalam kisah yang lain kita juga dapat melihat kecerdasan yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim pada berdialog dengan raja namruz sehingga raja Namruz menjadi tercengang serta terdiam mendengar keterangan dari Nabi Ibrahim, seperti dalam firman Allah dalam surat Al-baqarah ayat 258:
ألم تر إلى الذي حاج إبراهيم فى ربه أن أتاه الله الملك إذ قال إبراهيم ربى الذي يحيى ويميت قال أنا أحيى وأميت قال إبراهيم فإن الله يأتى بالشمس من المشرق فأت بها من المغرب فبهت الذي كفرو الله لا يهدي القوما لظالمين ﴿البقرة: ٢٥٨﴾
Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.(Qs.Al-Baqarah:258)
Didalam diri Rasulullah Muhammad SAW. kita juga dapat menemukan sifat fathanah dan kecerdasannya dalam da’wah sehingga dalam waktu yang singkat sudah dapat menguasai kota medinah dan kota mekah. Memang sepantasnyalah rasul dan para nabi diberikan kecerdasan yang luar biasa oleh allah karena tantangan dalam da’wah sangat banyak dan manusia yang di hadapinya memilki karakter yang sangat bersagam. Karena kecerdasan dan bijaksana dalam da’wah, Allah memilih nabi Muhammad menjadi contoh teladan bagi kita dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.



3 Ibnu Katsir, Qishasul Anbiya (Terjemahan Oleh Moh.Syamsi Hasan), Cet : 1 ( Surabaya: Amelia, 2008 ), hal. 21.

4 Ibnu Katsir, Qishasul Anbiya ( Terjemahan Oleh Moh.Syamsi Hasan ), Cet : 1( Surabaya: Amelia 2008 ), hal. 775.


0 Comments