pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat


BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Pembahasan tentang ilmu pendidikan tidak mungkin bebas dari obyek yang menjadi sasaranya, yaitu manusia. Karena yang menjadi topik pembahasaan nya sekarang adalah pendidikan Islam, maka secara filosofis harus mengikut sertakan obyek utamannya yaitu manusia dalam pandangan Islam[1].  Manusia adalah makhluk Allah. Ia dan alam semesta bukan terjadi  sendiri, Firman Allah dalam surat Ar-rum ayat 40 sebagai berikut:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ هَلْ مِن شُرَكَائِكُم مَّن يَفْعَلُ مِن ذَلِكُم مِّن شَيْءٍ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ) الروم: ٤٠(
Artinya: Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (Qs. Ar-Ruum: 40).

Pendidikan Islam pada hakikatnya mengandung Arti dan Peranan yang sangat luas. Dalam GBHN  (ketetapan MPR No. IV/MPR/1978), berkenaan dengan pendidikan dikemukakan sebagai berikut: Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah.[2] 
Pemberian bimbingan ini di lakukan oleh orang tua di dalam lingkungan rumah tangga dan para guru di sekolah  dan  masyarakat. Pendidikan Islam menurut konsep paedagogie akan memperhatikan interaksi-interaksi yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan, dengan menempatkan masalah perkembangan kesadaran, nilai dan tata nilai sebagai pusat akhir dari segenap tindakan pendidikan.[3]
Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas untuk kearah masa depan lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang-orang berkualitas. Pendidikan juga merupakan suatu usaha untuk mengembangkan intelektualitas supaya cepat dan tepat dalam mencerna semua gejala yang ada. Pendidikan itu sendiri juga dapat dilakukan baik dari keluarga, lingkungan, dan sekolah.
Zakiah Daradjat, dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam menjelaskan bahwa “setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat”.[4] Hakikat pendidikan Islam menurut Ahmad Tafsir adalah “bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam”.[5]  Agama Islam ini memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, maka pengajaran agama Islam sebenarnya harus berarti pengajaran tentang tata hidup yang berisi pedoman pokok yang akan digunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini untuk menyiapkan kehidupan yang sejahtera di akhirat nanti.[6]
Pentingnya pendidikan agama sebagai wahana untuk membentuk kesehatan mental manusia jelas menjadi tema terpenting pemikiran Zakiah daradjat. Menurut Zakiah: Pendidikan agama mempunyai peran fundamental untuk menumbuhkan potensi fitrah manusia yang bersifat spiritual dan kemanusiaan. Potensi fitrah ini sangat penting diwujudkan untuk menumbuhkan kembali makna hidup hakiki, yakni membentuk manusia modern yang sehat secara biologis dan spiritual. Ia adalah sosok manusia yang mampu menyesuaikan diri sendiri, orang lain, dan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup .
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil judul dalam penulisan skripsi ini adalah pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat.
B.    Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam sebuah penelitian adalah hal paling mendasar. Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Bagaimana biografi Zakiyah Daradjat?
2.     Bagaimana hakikat pendidikan Islam?
3.     Bagaimana pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat ?


C.    Tujuan Penelitian

Tujuan akhir suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui biografi Zakiyah Daradjat.
2.     Untuk mengetahui hakikat pendidikan Islam.
3.     Untuk mengetahui pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat .
D.    Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
              Secara teoritis pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat . Selain itu  hasil pembahasan ini dapat di jadikan bahan kajian bidang studi pendidikan.
              Secara praktis, hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan nilai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat  ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.



E.    Penelitian Terdahulu

Diantara para peneliti sebelumnya, antara lain :
1.     Nama: Fadhil Nim: A. 284323/3273 (Sekolah Tinggi Agama Islam) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011 dengan judul skripsi Kesehatan Jiwa dalam Pendidikan Menurut Zakiah Daradjat, metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode library reserch dengan kesimpulan sebagai berikut: Pertama,  Patuh terhadap norma-norma hukum agama adalah mematuhi segala aturan yang yang bersumber dari ajaran agama yang benar, dan mentaatinya dengan segala kemampuan. Kedua, Menghargai orang lain adalah memuliakan orang lain baik dari segi kepribadiannya, karyanya, postur tubuhnya, ekonominya maupun keadaan sosialnya. Ketiga, Berprilaku yang agamis adalah bermoral agama dalam segala aspek kehidupan karena agama sangat mempengaruhi manusia untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
2.     Nama: Asnidar Nim: A. 2114991/3941 Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh Pada tahun 2014 dengan judul skripsi Konsep Pendidikan Anak Menurut Zakiah Daradjat. Metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode library reserch dengan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Cara mendidik anak berprilaku menurut Zakiyah Daradjat adalah terhadap diri sendiri; mendidik anak bertanggung jawab mengembangkan dan menyempurnakan dirinya. Mendidik anak berprilaku terhadap orangtua; menghormati dan berbakti kepada orang tua,  berbuat baik dengan sesama, beribadah kepada Allah Swt.  Mendidik anak berprilaku terhadap orang lain; mendidik anak untuk saling membantu, tolong menolong dalam mengerjakan kabaikan/kebajikan dan ketaqwaan. Kedua, Cara mendidik anak berfikir menurut pandangan Zakiyah Daradjat adalah linguistik verbal; mendidik kemampuan anak untuk menyusun pikirannya dengan jelas. Mereka juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Matematis; mendidik anak berpikir matematis merupakan kegiatan mental yang dalam prosesnya selalu menggunakan abstraksi atau generalisasi. Interpersonal; mendidik kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Ketiga, Cara mendidik anak berjiwa sehat menurut pandangan Zakiyah Daradjat adalah; jiwa bersih; menyempurnakan akhlaknya berarti mendidik menyempurnakan jiwanya, ketika jiwa sempurna maka akan semakin dekat dengan Allah Swt. Jiwa sosial; mendidik anak agar ia lebih peduli dengan nasib sesamanya. Karena semua sama-sama saling membutuhkan. Jiwa toleransi; mendidik anak agar tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai setiap tindakan yang orang lain lakukan.
3.     Nama: Ainul Mardhiah Nim: A. 2114991/3941 Institut Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh Pada tahun 2015 dengan judul skripsi Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan Tentang Study Naskah dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam. Metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode library reserch dengan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Abdullah Nashih Ulwan adalah tokoh pendidikan Islam yang dilahirkan pada tahun 1928 di Daerah Qadhi Askar yang terletak di Bandar Halb, Syria. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak Islam dalam pergaulan dan muamalat sesama manusia. Kedua, Tanggungjawab pendidik dalam mendidik anak menurut Abdullah Nashih Ulwan berupa tanggung jawab pendidikan keimanan, tanggung jawab pendidikan moral, tanggung jawab pendidikan fisik, tanggung jawab pendidikan rasio (akal), tanggung jawab pendidikan kejiwaan/rohani dan tanggung jawab pendidikan sosial. Ketiga, Metode pendidikan yang influentif dalam  mendidik anak menurut Abdullah Nashih Ulwan adalah pendidikan dengan keteladanan, pendidikan dengan adat kebiasaan, pendidikan dengan nasehat, pendidikan dengan memberikan perhatian dan pendidikan dengan memberikan hukuman, Keempat, Kaidah-kaidah elementer dalam mendidik anak menurut Abdullah Nashih Ulwan adalah ikhlas, takwa, ilmu pengetahuan, santun/pemaaf dan menyadari tanggungjawab.                                         
Dari penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan dalam segi pembahasan dengan penelitian yang penulis susun. Adapun yang menjadi perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya perbedaannya adalah dalam hal ini yang akan dikaji yaitu tujuan Pendidikan menurut Zakiah Daradjat. Sehingga hal inilah yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain.     


F.     Landasan Teori

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.
Zakiah Daradjat merupakan salah seorang psikolog muslim. Selain itu, dia pun memiliki perhatian yang luar biasa terhadap pendidikan Islam. Karena latar belakang pendidikannya dalam bidang psikologi, sehingga pemikiran pendidikannya pun cenderung ke arah pendidikan jiwa terutama kesehatan mental. Adanya kecenderungan pemikiran yang demikian, agaknya menjadi perbedaan yang signifikan dari para pemikir pendidikan Islam yang lain. Baginya, pendidikan Islam mempunyai tujuan yang jelas dan tegas. Menurut Zakiah, Islam memiliki tujuan yang jelas dan pasti, yaitu untuk membina manusia agar menjadi hamba Allah yang saleh dengan seluruh aspek kehidupannya yang mencakup perbuatan, pikiran, dan perasaan.
Ungkapan di atas bila ditelusuri lebih jauh akan memiliki implikasi dan cakupan yang cukup luas. Membina manusia merupakan sebuah upaya untuk mengajar, melatih, mengarahkan, mengawasi, dan memberi teladan kepada seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pembinaan yang hanya memberikan pelajaran, latihan, dan arahan akan menciptakan manusia yang tidak berjiwa. Sementara, pembinaan yang hanya memberikan pengawasan dan teladan akan menciptakan manusia yang kurang kreatif. Oleh karena itu, pembinaan yang baik mestinya mencakup semua upaya tersebut di atas.
Zakiah Daradjat dilahirkan  di “Jorong Koto Marapak, Nagari Lambah, Ampek Angkek, Agam, Kotamadya Bukit Tinggi Sumatera Barat, 6 November 1929. Ayahnya, Haji Daradjat Husain merupakan aktivis organisasi Muhammadiyah dan ibunya, Rafi'ah aktif di Sarekat Islam”.[7] Ia merupakan anak pertama dari pasangan tersebut. sejak kecil Zakiah Daradjat telah ditempa pendidikan agama dan dasar keimanan yang kuat. Ia sudah dibiasakan oleh ibunya untuk menghadiri pengajian-pengajian agama dan dilatih berpidato oleh ayahnya.  Zakiah Daradjat meninggal di Jakarta dalam usia 83 tahun pada 15 Januari 2013 sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah disalatkan, jenazahnya dimakamkan di Kompleks UIN Ciputat pada hari yang sama. Menjelang akhir hayatnya, ia masih aktif mengajar, memberikan ceramah, dan membuka konsultasi psikologi. Sebelum meninggal, ia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina, Jakarta Selatan pada pertengahan Desember 2012.
Semasa hidup, Zakiah Daradjat tidak hanya dikenal sebagai psikolog dan dosen, tetapi juga Muballigh dan tokoh masyarakat. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat menyebut Zakiyah Daradjat sebagai pelopor psikologi Islam di Indonesia. Sementara itu, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mencatat, Zakiah Daradjat adalah sosok yang bisa diterima dengan baik oleh semua kalangan. Umar menambahkan, sosok Zakiah Daradjat seperti sosok Hamka dalam versi Muslimah.
Zakiah Daradjat juga secara konsisten memberikan perhatian yang sangat intensif terhadap pendidikan agama, baik dalam keluarga maupun pada lembaga pendidikan lain, baik pada jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Beliau juga menekankan perlunya memhami karakteristik perkembangan dari peserta didik maupun kait-kiat untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi sehari-hari, baik yang disebabkan oleh perkembangan individu tersebut maupun karena perkembangan-perkembangan masyarakat yang sangat cepat di era ini. Beliau juga menekankan peran penting lembaga-lenbaga pendidikan termasuk keluarga, terutama para pendidiknya.
Menurut Zakiah Daradjat “dengan memahami dan menguasai kiat-kiat tersebut nantinya dapat memaksimalkan potensi-potensi yang ada pada mereka. Hal ini karena pendidikan agama memiliki basis psikologi sebagai alat untuk memahami orang-orang atau individu-individu penerima layanan jasa pendidikan. Prinsip-prinsip konseling yang beliau terapkan merupakan salah satu pendekatan yang sangat efektif untuk diterapkan dalam berbagai lingkungan pendidikan”.[8]
Pendidikan islam ini sangat erat hubungannya dengan kesehatan mental, karena pendidikan islam adalah unsur terpenting dalam pembangunan mental. Karena pentingnya agama dalam pembangunan mental, maka pendidikan agama dilakukan secara intensif ditujukan untuk memperbaiki kesehatan mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Pendidikan Islam dalam hal ini tidak hanya bersifat teoritis saja, namun juga praktis. Karena dalam pendidikan islam berisi ajaran-ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perseorangan dan bersama. Pendidikan agama ini merupakan bagian pendidikan yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain akhlak dan keagamaan. Sehingga dalam hal ini pendidikan agama tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga saja, tetapi juga masyarakat serta pemerintah.
Pendidikan agama ini perlu dilaksanakan sebaik-baiknya karena hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan generasi muda yang akan datang. Oleh karena itu upaya untuk menyelamatkan dan pembangunan ini memerlukan perhatian, terutama keluarga, sekolah (lembaga pendidikan), pimpinan-pimpinan dan orang berwenang dalam masyarakat, khususnya pemerintah. Pelaksanaan pendidikan ini juga tidak boleh berbeda antara penddikan yang diterima di dalam rumah dan di sekolah, karena apabila hal ini terjadi maka akan menghambat pembangunan kesehatan mental yang sehat, akan membawa kepada kegoncangan iman dan keragu-raguan pada agama. Pelaksanan pendidikan ini dapat tercermin dan terjadi dalam pengalaman, perlakuan dan percontohan dalam hidup mental agama harus terjadi dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.           
G.   Metodologi Penelitian    

Bagian ini akan menguraikan tentang perangkat-perangkat penelitian mulai dari jenis penelitian, metode penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data yang sangat membantu dalam kelangsungan penelitian ini.

1.     Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam dunia pendidikan pendekatan penelitian yang terkenal terbagi menjadi dua penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian ini lebih menekankan pada makna dan proses daripada hasil suatu aktivitas. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan peristilahannya”.[9]    
Jenis Penelitian ini adalah jenis studi yang termasuk kedalam library research atau kepustakaan. “Penelitian kepustakaan merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Kajian pustaka disebut juga kajian literature (literature review)”.[10] “Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang relevan dengan bidang atau topik tertentu serta memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metoe dan metodelogi yang sesuai”.[11]
Adapun pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. “yakni pendekatan yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif, serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah”[12]
2.     Sumber Data                   

Sumber data dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)     Data Primer
Husein Umar menjelaskan bahwa data primer adalah “data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara, pengisisan kuesioner, dan observasi”.[13] Berdasarkan referensi tersebut maka disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mempunyai sumber data primer, karena peneliti tidak melakukan wawancara dan tidak juga menyebarkan kuisioner kepada pihak lain.
Dalam penelitian ini, kajian yang menjadi sentral sumber primernya adalah buku karangan Zakiah Daradjat yang berjudul: Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara; 2008, Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, Abuddin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2005.
b)     Data Sekunder
Husein Umar menjelaskan bahwa data sekunder adalah “data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-digram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut, misalnya data kinerja perbankan nasional yang dikeluarkan suatu badan riset”.[14] Sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskripsikan. seperti buku-buku, literatur-literatur, artikel, jurnal, bahan internet dan bahan-bahan lainnya yang ada kaitan dengan penelitian ini. Sebagai sumber yang sekunder penulis menggunakan buku tentang pendidikan Islam:
1)     Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif  Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
2)     M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Cet. VIII, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.
3)    Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Ramaja Rosdakarya, 1992.
4)    Afnil Guza SS, Undang-undang Sisdiknas UU RI Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-undang Guru dan Dosen UU RI Nomor 14 Tahun 2005, Jakarta: Asa Mandiri, 2008.
5)     Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000.
6)     Abudddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012.

7)     Abudddin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

8)     Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

9)     Ramayulis dan Samsul Nizar, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam: Mengenal Tokoh Pendidikan di Dunia Islam dan Indonesia, Ciputat: Ciputat Press Group, 2005.

10) Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekat Baru, Cet. V, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

11) Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosda karya, 1994.

12) Ibrahim Amini, Agar tak Salah Mendidik, Cet. I, Jakarta: al-Huda, 2006.  

13) Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyah al-Aulad fi al-Islam, Jilid. I, terj. Drs. Saifullah Kamlie, dan Hery Noer Ali, Jilid I, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Semarang: CV Asy Syifa’, 1993.


3.   Teknik Pengumpulan Data          

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik library research yaitu menelaah buku-buku, teks dan literature-literature yang berkaitan dengan permasalahan di atas.[15] Suatu metode pengumpulan data atau bahan melalui perpustakaan yaitu dengan membaca dan menganalisa buku-buku, majalah-majalah yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis teliti. Selain itu juga akan memanfaatkan fasilitas internet untuk memperoleh literatur-literatur yang berhubungan dengan skripsi ini.
4.   Teknik Analisa Data        

Teknik analisis data adalah suatu teknik penelitian untuk merangkum apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, jeli dan benar. Analisis data juga diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.[16]        
Untuk menganalisis terhadap data yang sudah terkumpul, teknik yang di gunakan adalah “deskriptif analitik” yaitu dengan mengambarkan dan memaparkan pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat  kemudian dianalisa secara cermat dengan mengunakan berbagai metode sebagai berikut :
a)     Metode Deduksi
Metode deduksi adalah “metode yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduksi yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduksi sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus”.[17] Dalam kaitannya dengan pembahasan kali ini, metode deduksi digunakan untuk memperoleh gambaran detail dari pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat .
b)     Metode Induksi
Metode induksi yaitu “menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum”.[18] Dalam kaitanya dengan penelitian ini, metode ini di gunakan untuk memperoleh gambaran yang utuh terhadap pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat .
c)     Metode komparasi
Metode komparasi yaitu “penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu”.[19] Dalam penelitian ini metode komparasi ini digunakan unuk membandingkan pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat .       
H.    Garis-Garis Besar isi Skripsi
                                                           
Garis-garis besar isi skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yaitu: Bab satu, berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, landasan teori, metodologi penelitian dan garis-garis besar isi skripsi.
Bab dua berisi tentang, Biografi Zakiyah Daradjat yang meliputi Latar belakang keluarga, Latar belakang pendidikan, Latar belakang karir, Kondisi pendidikan yang mempengaruhi, Kondisi sosial yang mempengaruhi, Kondisi politikyang mempengaruhi, Kondisi intelektual yang mempengaruhi      
Bab tiga berisi tentang, Hakikat Pendidikan Islam yang meliputi Pengertian Pendidikan Islam, Landasan Pendidikan Islam, Tujuan Pendidikan Islam, Metode Pendidikan Islam.
Bab empat berisi tentang, Pemikiran pendidikan Zakiah Daradjat  yang meliputi Pendidikan Islam yang bersifat integralistik dan Pendidikan Islam yang bersifat komprehensif.
Bab lima  berisi tentang, penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.     





               [1] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara; 2008), hal. 1.
               [2] Tap MPR No.IV/MPR/1978.
               [3] Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: PT Raja  Grafindo Persada, 2009), hal. 29.
               [4] Zakiah Daradjad, dkk., Ilmu ..., hal. 19.
               [5] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Ramaja Rosdakarya, 1992), hal. 32.
               [6] Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 60.
               [7] Abuddin Nata , Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2005), hal. 235.
               [8] Cionksangpemimpin, Biografi Zakiah Darajat, diakses Tanggal 01 November 2017 dari http://cionksangpemimpin.blogspot.co.id,
               [9] Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), hal. 62.
               [10] Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jilid 1, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 72.
               [11] Ibid., hal. 72.
               [12] Ibid., hal. 5.
               [13] Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 42.
               [14] Ibid., hal. 41.
[15]Kartini, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung: Alumni, 1980), hal. 28.
               [16] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), hal. 155.
               [17] Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2017 dari https://Ibud.Wordpress.Com
               [18] Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2017dari https://Ibud.Wordpress.Com.
               [19] Raden Sanopaputra, Analisis Komparatif, Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2017 dari http://.blogspot.co.id.html.

0 Comments