A.
Tujuan
Pendidikan Islam
Menurut Zakiah Daradjat tujuan
ialah “suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan
selesai”.[1]
Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi
ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan
seluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi
"insan kamil" dengan pola taqwa. Insan kamil artinya manusia
utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang secara wajar dan normal karena
taqwanya kepada Allah Swt.
Perumusan tujuan menjadi salah
satu masalah pokok dalam pendidikan. Rumusan tujuan menjadi pembimbing dan pemberi
arah bagi aktivitas pendidikan. Tanpa rumusan yang jelas tentang tujuannya,
perbuatan mendidik menjadi tidak terarah. Di samping itu, rumusan tujuan
tersebut juga akan menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan
pendidikan yang telah diselenggarakan. Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh
seberapa jauh aspek-aspek dan indikator yang ada dalam rumusan tujuan telah
tercapai. Bentuk kepribadian yang diidealkan tersebut bergantung pada filsafat
hidup masyarakat atau pribadi yang bersangkutan. Ia identik dengan tujuan hidup
manusia menurut pandangan paham tertentu. Perbedaan pandangan tentang manusia
ideal yang dicita-citakan meniscayakan perbedaan rumusan tentang tujuan
pendidikan.
Masing-masing masyarakat, bahkan
masing-masing individu, memiliki pandangan tersendiri tentang manusia ideal
yang diinginkannya. Mereka memiliki kriteria yang berbeda tentang manusia yang
baik. Mungkin saja, suatu masyarakat memandang bahwa manusia yang baik adalah
mereka yang mempunyai fisik yang kuat atau memiliki kemampuan intelektual yang
tinggi. Sementara yang lain mungkin ada yang berpendapat bahwa manusia yang
baik adalah mereka yang dapat menciptakan lapangan kerja atau menghasilkan uang
yang banyak. Dengan demikian, tujuan pendidikan sudah pasti akan berbeda pada
setiap kelompok masyarakat sesuai dengan filsafat dan pandangan hidup yang
mereka anut. Jika dicermati lebih jauh, semua ungkapan ini bersifat terlalu
umum karena belum menggambarkan indikator dan kriteria yang jelas sehingga
tidak mudah untuk dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan
pendidikan.
Di samping itu, rumusan ini juga
dapat disorot dari kerangka berpikir yang dijadikan acuan pengambilannya karena
Alquran dan al-Hadits tidak memuat pernyataan eksplisit mengenai tujuan
pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan didasarkan atas tujuan hidup manusia.
0 Comments
Post a Comment