Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kriteria Guru Kreatif


Kriteria Guru Kreatif
Kriteria Guru Kreatif

Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi, yaitu dimensi proses, pribadi dan produk kreativitas dengan menggunakan dimensi proses kreatif sebagai kriteria kreativitas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk yang kreatif, dan orangnya disebut sebagai orang yang kreatif.[1]
Pribadi yang kreatif menurut Guilford meliputi dimensi kognitif (bakat) dan dimensi Afektif (yaitu; minat, sikap dan kualitas temperamental). Menurut teori ini, orang-orang kreatif memiliki ciri-ciri kepribadian yang secara signifikan berbeda dengan orang-orang yang kurang kreatif. Karakteristik kepribadian itu menjadi kriteria yang mengidentifikasi orang-orang kreatif.[2]
Kriteria ketiga adalah produk kreatif, yang menunjuk pada hasil perbuatan, kinerja atau karya seseorang dalam bentuk gagasan atau barang, kriteria ini dipandang yang eksplisit untuk menentukan kreativitas seseorang. Sehingga disebut kriteria puncak (The Ultimate criteria) bagi kreativitas.
Guru kreatif adalah suatu fakta yang mempengaruhi kulitas pendidikan. para pakar mengatakan bahwa betapapun bagusnya sebuah kurikulum (official), hasilnya sangat tergantung pada apa yang dilakukan guru di dalam maupun di luar kelas (aktual).[3] Kualitas pembelajaran dipengaruhi pula oleh sifat guru yang kreatif untuk memilih dan melaksanakan berbagai pendekatan dan model pembelajaran. Karena profesi guru menuntut sifat kreatif dan kemauan mengadakan improvisasi.[4]Oleh karena itu guru harus menumbuh kembangkan sifat kreatifnya.
Kreativitas guru dapat diciptakan dan dikembangkan apabila di pupuk sejak dini, dan seorang guru harus menyadari betul manfaat dan kreativitas tersebut. Manfaat dari pembiasaan hidup kreatif adalah :
1) Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia
2)   Dengan berkreatifitas membiasakan diri berfikir kreatif
3) Menyibukkan diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat tetapi juga memberikan kepuasan terhadap individu
4) Dengan kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.[5]
Menurut E. Mulyana kreativitas guru dalam proses pembelajaran secara teknis dapat dilakukan dengan cara menggunakan keterampilan bertanya, memberikan penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil dan perorangan.[6]




[1] Ibid...,h.93
[2] Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua, (Jakarta : Gramedia, 1992). h. 93.
[3] Nana Syaodih, Pengembangan kurikulum, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1995), h. 194
[4] Ibid...,h. 115.
[5] Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua, (Jakarta : Gramedia, 1992). h. 45-46.
[6] E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013). h. 70-92.