A.
Kemandirian
Kemandirian menjadi suatu hal yang sangat penting untuk
dimiliki karena merupakan salah satu pengembangan konsep diri dalam dimensi pengembangan
perilaku pada anak. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang
dirinya dan merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki orang tentang diri
mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologi, sosial emosional,
aspirasi dan prestasi. Pengembangan konsep diri yang positif pada anak dapat
dibiasakan dengan cara kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan teladan atau
contoh, dan kegiatan terprogram. Berdasarkan hasil observasi penulis di Raudhatul
Athfal Al-Khanza Kota Juang Bireuen Berbagai upaya telah dilakukan pendidik
untuk meningkatkan kemandirian peserta didik di Raudhatul Athfal Al-Khanza Kota
Juang Bireuen seperti memberikan pengarahan dan contoh langsung, namun hasilnya
belum optimal.[1]
Menurut Ibu Fitria Ningrum guru Raudhatul Athfal
Al-Khanza Kota Juang Bireuen yang berhasil diwawancarai menurut beliau:
Pendidikan karakter dalam rangka mendidik kemandirian
siswa itu memang bukan pekerjaan yang mudah karena dibutuhkan sebuah keseriusan
serta pemantauan arus-arus karakter yang ada, sehingga formulasi yang beragam
diharapkan dapat membangun karakter yang diinginkan. Maka dalam beberapa
kegiatan ekstrakurikuler Raudhatul Athfal Al-Khanza Kota Juang Bireuen juga
menjadi alternatif yang baik sebagai modal dan wadah bagi pembentukkan karakter
itu sendiri. Sedangkan untuk kelancaran serta keseriusan dari harapan
pencapaian pendidikan karakter ini diperlukan kerjasama yang baik dari semua
pihak dilingkungan Raudhatul Athfal Al-Khanza Kota Juang Bireuen.[2]
Membangun peradaban sebuah bangsa pada hakikatnya adalah
pengembangan watak dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual,
spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada
warga Raudhatul Athfal Al-Khanza Kota Juang Bireuen yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut, baik terhadap Allah Swt, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di RA, semua
komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri,
yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan Raudhatul Athfal
Al-Khanza Kota Juang Bireuen, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan Raudhatul
Athfal Al-Khanza Kota Juang Bireuen .
0 Comments
Post a Comment