Metodelogi Penelitian
BAB III
Metodelogi Penelitian
A. Lokasi
Penelitian
Penelitian ini dilaksnakan di Sekolah Dasar Negeri
10 Jeumpa Kabupaten Bireuen, Penulis mengambil Sekolah Dasar Negeri 10 Jeumpa
Kabupaten Bireuen sebagai tempat penelitian karena belum ada mahasiswa yang
membuat penelitian tentang judul yang penulis teliti.
B.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research) yang bersifat kualitatif serta menggunakan
pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif ini bermaksud menggambarkan
aplikasi sifat ihsan dalam pendidikan, oleh karena itu jenis data yang
dibutuhkan adalah data kualitatif tentang aplikasi sifat ihsan dalam
pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanapiah Faisal, bahwa penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena
atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel berkenaan
dengan masalah dan unit yang diteliti.[1]
C.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan melalui
metode diskriptif yaitu data disusun dan dikelompokkan, kemudian
diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang
diteliti. Field Research (penelitian lapangan)
yaitu suatu penelitian yang diperoleh melalui data-data yang diperlukan dalam
menjawab masalah penelitian ini. Jenis penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang kreatifitas guru agama dalam menggunakan metode pembelajaran
bidang studi PAI di SD Negeri 10 Jeumpa.
D.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup
penelitian berdasarkan judul yang penulis paparkan dalam skripsi ini maka ruang
lingkup penelitian ini difokuskan pada objek kajian tentang kreatifitas guru
agama dalam menggunakan metode pembelajaran bidang studi PAI di SD Negeri 10
Jeumpa. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagaimana yang tercantum
dalam tabel berikut:
Tabel 3. 1. Ruang Lingkup Penelitian
No
|
Ruang Lingkup
|
Hasil Yang
Diharapkan
|
1
|
Kreatifitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran bidang studi PAI
di SD Negeri 10 Jeumpa
|
a)
Dalam memilih
metode mengajar
b)
Dalam
merencanakan pembelajaran
|
2
|
Keberhasilan yang
di capai guru dalam pembelajaran bidang studi PAI di SD Negeri 10 Jeumpa
|
a)
Dalam
prestasi belajar
b)
Dalam proses
belajar-mengajar
|
3
|
Kendala-kedala dalam menggunakan metode pembelajaran bidang studi PAI di
SD Negeri 10 Jeumpa
|
a)
Faktor guru
b)
Faktor siswa
c)
Faktor media
pembelajaran
|
E.
Objek Penelitian
Obyek penelitian dapat dinyatakan
sebagai situasi sosial penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian
ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity)
orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu[2].
Adapun yang
menjadi objek dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan 3 (Orang) orang guru. Penelitian ini
di laksanakan mulai tanggal 04 Oktober 2013 sampai dengan 28 Oktober 2013.
F.
Sumber Data
Adapun yang
menjadi sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Sumber data
primer adalah sumber data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data
dan penyelidik untuk tujuan penelitian.[3].
Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah David Cambell, Mengembangkan
Kreativitas, disadur oleh A.M. Mangun hardjana, Yogyakarta: Kanisius, 1986, Djago Tarigan, Guru Dalam Proses Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. 1992, Ibrahim Muhammad, Menumbuhkan Kreativitas Anak, Jakarta:
Cendikia, 2005, Martinis
Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja
Guru, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2010, Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, Ramly Maha Perencanaan
Pembelajaran Sistem PAI, Banda Aceh:
IAIN AR-Raniry, 2002, Abdul Rachman
Shaleh, Pendidikan Agama Dan Pembangunan
Watak Bangsa, Edisi I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Utami Munandar, Kreativitas dan
Keberbakatan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999, James R. Evans,
Berpikir Kreatif terjemahan Bosco Carvallo, Jakarta: Bumi Aksara, 1999,
Kurniawati Euis Rahmawati Yeni, Strategi Pengembangan Kreativitas Anak,
Jakarta: Putra Jaya, 2011.
2)
Sumber
data skunder yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer
tersebut yaitu: observasi, Interview dan studi dokumentasi.
G.
Tehnik Pengumpulan Data
Adapun data penelitian, akan
diperoleh melalui pengamatan lapangan (Field Research) di lokasi
penelitian dan studi perpustakaan (Library Research). Dalam penulisan
ini penulis menggunakan prosedur pengumpulan;
- Observasi
Metode observasi merupakan cara
menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
sedang dijadikan sasaran pengamatan.[4]
Penulis melakukan observasi untuk
mengamati secara langsung pada objek yang diteliti, yaitu penulis akan
melakukan pengamatan langsung ke SD Negeri 10 Jeumpa mulai tanggal 20 sampai
dengan 30 bulan oktober 2013 untuk melihat tentang kreatifitas guru agama dalam
menggunakan metode pembelajaran bidang studi PAI.
- Wawancara
Wawancara yaitu “sebuah dialog yang
dilakukan oleh penulis untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.[5]
Wawancara adalah cara menghimpun bahan
keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas
Sudijono ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara, diantaranya
pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan dinilai,
data diperoleh secara mendalam, yang diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya
secara lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan yang
lebih bermakna.[6]
Untuk memperoleh data-data
dalam penelitian ini, penulis akan
mengadakan dialog langsung dengan Kepala Sekolah dan 2 orang guru, tentang kreatifitas guru agama
dalam menggunakan metode pembelajaran bidang studi PAI.
- Dokumentasi
Dokumentasi yaitu “barang-barang
yang tersimpan yang berbentuk tulisan”.[7] “Metode
dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mencari data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip dan termasuk juga buku-buku tentang
pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian”.[8]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah dan nama-nama peserta
didik serta hal-hal lain.
Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi ini penulis menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan lain
sebagainya yang ada di SD Negeri 10 Jeumpa.
H.
Tehnik Analisa Data
Untuk menganalisis data dan menginterpretasikan data
tersebut menurut Nasution dapat dilakukan 3 tahapan yaitu:
1. Tahap Reduksi
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan
perha- tian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data
yang muncul dari catatan-catatan lapangan[9].
Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak
perlu. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
spesisifk dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta
mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di
lapangan, jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Untuk
itulah diperlukan reduksi data sehingga data tidak betumpuk dan mempersulit
analisis selanjutnya.
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menelaah seluruh
data yang telah terhimpun dari lapangan, sehingga dapat ditemukan hal-hal pokok
dari objek yang diteliti. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulka data atau
informasi dari catatan hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi untuk
mencari nilai inti atau pokok-pokok yang dianggap penting dari setiap aspek
yang diteliti.
2. Tahap Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Dalam penelitian kuantitatif, penyajian data dapat dilakukan
dengan menggunakan tabel, grafik, pictogram, dan sebagainya. Melalui penyajian
data tersebut, maka data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan,
sehingga akan semakin mudah dipahami.
Beda halnya dalam penelitian kualitatif, di mana
penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antarkategori, dan sejenisnya. Menurut Sumadi Suryabrata, yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.[10] Dengan
adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman disarankan agar dalam melakukan
display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,
matrik, network (jaringan kerja), dan chart.
Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang
relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna
tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat
hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang
perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian. Penampilan atau display
data yang baik dan jelas alur pikirnya merupakan hal yang sangat diharapakan
oleh setiap peneliti.
3. Tahap Verifikasi
Nasution mengemukakan: “tahap ini dilakukan untuk
mengadakan pengkajian terhadap kesimpulan yang telah diambil dengan data
perbandingan dari teori yang relevan. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat
kebenaran hasil analisa, sehingga melahirkan kesimpulan yang dapat dipercaya”[11].
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan: “Penelitian dapat
diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang
sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan
kuantitatif”[12]. Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif ,
verifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi
juga bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain. Semua data yang
terkumpul dari responden diolah dalam bentuk uraian-uraian tentang apa yang
didapatkan di lokasi penelitian.
Adapun tehnik penulisan dalam skripsi ini penulis
berpedoman pada Buku Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi yang diterbitkan
oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Peusangan Bireuen Aceh tahun 2012.
Mengenai terjemahan ayat al-Qur’an, penulis mengambil Buku Lajnah Pentashihan
Mushaf Al- Qur’an Kementrian agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya Perkata, penerbit
CV. Kalim, Jakarta Tahun 2010.
[1]
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001), hal. 20.
[3]
Winarmo Surachmad, Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah, (Bandung: Angkasa, 1987), hal. 163.
2009), hal. 76.
[8] S.
Margono, Metode Penelitian Pendidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000),
hal. 181.
[9]
Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 76.
[12]
Nana Syoadih Sukmadita, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 8.