A. Nilai Pendidikan Aqidah
Agama Islam mengandung sistem keyakinan yang
mendasari seluruh aktifitas pemeluknya yang disebut aqidah. Aqidah Islam berisikan
ajaran tentang apa saja yang mesti dipercayai, diyakini dan diimani oleh
setiap orang Islam. Karena Islam
bersumber kepada kepercayaan dan
keimanan kepada Tuhan, maka aqidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat
manusia kepada Islam.[1]
Allah SWT. Menyebutkan
kisah Luqman dengan sebutan baik, bahwa Dia telah menganugerahinya hikmah; dan
Luqman menasihati anaknya yang merupakan buah hatinya, maka wajarlah bila ia
memberikan pengetahuannya. Karena itulah hal pertama yang dia pesankan adalah
jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun sebagaimana firman Allah SWT
:
وَإِذْ قَالَ
لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ) لقمان: ١٣(
Artinya: Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (Qs. Lukman:13)
Menurut Sayyid Qutb dalam
tafsir Fi Zilalil Qur’an disebutkan bahwa Ini adalah satu nasihat yang jujur
karena tiada lain tujuan seorang bapak melainkan supaya anaknya mendapat
kebaikan dan tidak ada sikap yang wajar bagi seorang bapak terhadap anaknya
melainkan memberi nasihat. Di sini Luqmanul-Hakim melarang anaknya dan
mempersekutukan Allah dengan alasan bahawa perbuatan syirik adalah suatu yang
amat besar[2].
Beliau menekankan hakikat
ini dua kali. Yang pertama dengan mengemukakan larangan dan menjelaskan
alasannya dan yang kedua dengan menggunakan kata-kata penguat yaitu “inna”
dan “lam” pada “lazulmun”. lnilah hakikat yang dikemukakan Nabi
Muhammad SAW. kepada kaumnya lalu mereka mempertikaikannya dan mengatakan
penceritaan ini sebagai ada udang dibalik batu. Mereka takut cerita ini
bertujuan untuk mencabut kekuasaan mereka dan menunjukkan kelebihan atas
mereka. Apakah yang ada pada nasihat Luqmanul-Hakim yang dikemukakan kepada
anaknya? Tidakkah nasihat seorang bapak kepada anaknya itu bersih dari segala
keraguan dan jauh dari segala prasangka yang buruk? Sebenarnya itulah hakikat
yang amat tua yang disebut oleh setiap orang yang dikaruniakan Allah
pengetahuan hikmat yang bertujuan semata-mata untuk kebaikan bukannya tujuan
yang lain darinya. lnilah penerangan psikologi yang dimaksudkan disini[3].
Persoalan akidah
diungkapkan melalui larangan Luqman al-Hakim kepada anaknya agar jangan
menyekutukan Allah SWT. Syirik ialah sebuah pernyataan atau ungkapan yang
meletakkan kedudukan Allah SWT setaraf dengan makhluk sama ada pada zat, sifat,
mengingkari kewujudan Allah SWT. atau menyifatkan Allah SWT. dengan sesuatu
sifat kekurangan.
Syirik yang dimaksudkan
dalam surah Luqman ini merujuk kepada syirik uluhiyyah kerana alasan nasihat
Luqman al-Hakim menegaskan perbuatan syirik seperti melakukan kezaliman kepada
Allah SWT. Firman Allah ayat 13 :
.......إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ) لقمان: ١٣(
Artinya: …Sesungguhnya mempersekutukan Allah itu
adalah benar-benar kezaliman yang besar.(Qs. Lukman: 13 )
Pengertian dzalim ialah
meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya manakala adil pula meletakkan sesuatu
pada tempatnya. Seseorang yang menyamakan antara pencipta dengan makhluk atau
menyamakan Allah SWT. Dengan berhala dikatakan sebagai orang yang meletakkan
sesuatu bukan pada tempatnya. Oleh karena itu, orang yang syirik dikatakan
telah melakukan satu kezaliman dan dosa yang besar kepada Allah.
Al-Khudari menjelaskan
sebagaiman yang dikutip oleh sa’ad Abdul Wahid bahwa perbuatan syirik inilah
yang pertama kali diberantas oleh Rasulullah SAW. Maka ketika beliau berhasil
merebut kembali kota Makkah, yang pertama kali diperintahkan adalah merobohkan
dan menghancurkan semua berhala dan segala macam patungyang menjadi sesembahan
kaum musyrikin, yang ditempatkan disekitar Ka’bah. Ketika itu Rasulullah SAW
bersabda :”Datanglah kebenaran dan hancurlah kebathilan”, sebab sebenarnya
syirik itulah kebatilan yang mengotori aqidah.[4]
Persoalan akidah tentang
kepercayaan kepada hari akhirat dijelaskan dengan lebih mendalam oleh Luqman
al-Hakim dalam ayat 16. Nasihat ini disampaikan melalui kaedah yang sangat
bijak. Beliau telah mengaitkan persoalan tersebut dengan kehalusan dan
kesyumulan ilmu Allah SWT. serta kekuasaanNya. Firman Allah SWT., :
يَا بُنَيَّ
إِنَّهَا إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ أَوْ
فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ
خَبِيرٌ) لقمان: ١٦(
Artinya: Wahai anakku! Sesungguhnya jika sesuatu itu
hanya seberat biji sawi sekalipun ia tersembunyi dalam batu atau berada di
langit atau di bumi niscaya Allah akan membalasnya. Sesungguhnya Allah Maha
Halus dan Maha Mengetahui.( Qs. Lukman:16)
Menurut Sa’ad Abdul Wahid
, khardal adalah nama suatu tumbuh-tumbuhan yang buahnya atau bijinya sangat
kecil dan hitam, tumbuh-tumbuhan tersebut biasanya hidup di lading-ladang dan
di pinggir jalan dan dapat dijadikan sebagai harum-haruman dan dapat juga dijadikan
sebagai bumbu masak.[5]
Inilah nasihat yang sangat
besar manfaatnya, dikisahkan oleh Allah SWT. Dari apa yang diwasiatkan oleh
Luqman, agar manusia mencontohnya dan mengikuti jejaknya, sebagaimana yang
terkandung dalam ayat diatas, yakni sesungguhnya perbuatan aniaya atau dosa
sekecil apapun, misalnya sebesar biji sawi. Nasihat Luqman al-Hakim dalam ayat
di atas dapat membangkitkan daya imaginasi anaknya tentang tempat tersembunyi
sesuatu rahasia yang amat dalam dan luas. Di samping itu nasihat beliau juga
dapat menyedari hati anak bahawa ilmu Allah SWT. tetap menjejaki segala
kebaikan dan keburukan walau sebesar biji sawi. Seterusnya akan tertanam
hakikat persoalan hari akhirat ke dalam hati anaknya di sebalik nasihat beliau.
Hal ini bersesuaian dengan ajaran al-Quran yang mahu menanam konsep kepercayaan
kepada hari akhirat ke dalam hati setiap manusia dengan kaedah penerangan yang
menarik. Setiap perbuatan manusia semasa hidup di dunia akan kembali kepada
individu yang melakukan perbuatan tersebut.
Luqman al-Hakim mendidik
anak-anaknya dengan kepercayaan kepada pembalasan Tuhan. Beliau menegaskan
setiap perbuatan akan dibalas Allah SWT. sekalipun lebih kecil daripada biji
sawi. Justru Luqman al-Hakim berpesan kepada anak-anak supaya sering menziarahi
jenazah karena dapat mengingatkan tentang pembalasan Tuhan. Beliau berkata :
Sekiranya kamu berada di dua persimpangan iaitu sama ada menziarahi kematian
atau memenuhi jemputan kenduri kahwin. Maka hendaklah kamu menziarahi jenazah
karena mengingatkan kamu kepada kematian, sebaliknya menghadiri majlis kenduri
kahwin bisa melupakan kamu dari mengingat Tuhan.
Pada ayat ini Allah
memberikan penjelasan tentang akhlak, dengan mengungkapkan riwayat pendidikan
Luqman terhadap anaknya. Luqman menjelaskan kepada anaknya bahwa amal saleh
sekecil apapun, yang tidak terlihat dan tidak terdengar oleh siapapun Allah
tetap melihatnya dan akan memberikan balasannya, sebab Allah maha mengetahui
dan maha adil. Karena itu jika mengerjakan sesuatu kebajikan janganlah
mengharapkan penghargaan dari manusia, melainkan hendaklah berniat hanya
mengharapkan keridhaan dari Allah semata. Allah yang maha kuasalah yang menilai
dan memperhitungkan amal setiap orang, dan hanya Dialah yang memberi
penghargaan dan pahala amal saleh yang dikerjakan oleh siapa pun asalkan
dikerjakan dengan ikhlas. Nasihat Luqman tersebut memiliki makna yang sangat
mendalam untuk memperkuat taqwa, iman dan tawakal kepada Allah. Perlu disadari
bahwa tidak semua pekerjaan mendapat penghargaan dari manusia, bahkan kadang-kadang
tidak diakuinya. Maka dengan hanya mengharapkan keridaan dari Allah, seseorang
akan mendapatkan ketenangan, dan hatinya akan terobati dengan mengharapkan
pahala dari Allah di akhirat nanti.[6]
[1]Direktorat
Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Depertemen Agama RI, Buku Teks
Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000), hal. 126.
[3] Ibid., hal. 66.
[4] Sa’ad
Abdul Wahid, Tafsir al-Hidayah (ayat-ayat aqidah) jld I, (Yogyakarta:
Suara Muhamadiyyah, 2003), hal. 108
0 Comments
Post a Comment