1. Pengaruh
hubungan Orang Tua dan Anak Terhadap
Perkembangan Karakter Anak di Kemukiman
Pandrah Barat
Pengasuhan anak dilakukan oleh orang tua
dengan menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh ini memberikan
sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap bentuk-bentuk perilaku social
pada anak. Pola asuh yang diberikan orang tua pada anak berbeda-beda hal ini
sangat dipengaruhi oleh dua factor, yaitu factor internal dan eksternal. Yang
termasuk faktor internal, misalnya latar belakang keluarga orang tuanya, usia
orang tua dan anak, pendidikan dan wawasan orang tua, jenis kelamin orng tua
dana anak, karakter anak dan konsep peranan orang tua dalam keluarga. Sedangkan
yang termasuk factor eksternal, misalnya adalah tradisi yang berlaku dalam
lingkungannya, sosial ekonomi dalam lingkungannya, dan semua hal yang berasal
dari luar lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi pola asuh keuarganya.
Permasalahan ekonomi di Aceh memang sangat
memprihatinkan, begitu pula dengan permasalahan ekonomi dalam keluarga yang
merupakan masalah yang paling sering dihadapi. Tanpa disadari permasalahan
ekonomi dalam keluarga sangat mempengaruhi atau akan berdampak pada pola asuh
orang tua yang diberikan pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalan
yang dihadapi pada anaknya, padahal untuk anak yang usia prasekolah atau masih
usia balita masih belum mengerti tentang masalah perekonomian dalam keluarga
yang hanya akan memperburuk keadaan psikologi anak dan anak hanya menjadi
korban dari orang tuanya.
Menurut pengakuan Bapak Bukhari Keuchiek Gampong Bantayan Kemukiman
Pandrah Barat Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen bahwa:
Hubungan orang tua di Gampong Bantayan yang perekonomiannya menengah ke
atas dengan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah ke bawah akan
berbeda dalam perwujudannya, orang tua yang tingkat ekonominya menengah ke atas
dalam pengasuhannya biasanya orang tua akan memanjakan anaknya apapun yang
diingkan olehnya akan dipenuhi oleh orang tuanya. Dengan tingkat perekonomian
menengah ke atas segala kebutuhan dan keinginan anaknya selalu terpenuhi dan
orang tua selalu memberikan fasilitas yang berlebih pada anaknya yang terkadang
tidak melihat dari dasar perkembangan anaknya. Pola asuh ynag diberikan oleh
orang tua terhadap anaknya hanya sebatas dengan materi yang dimiliki orang tua,
perhatian dan kasih sayang dari orang tua terkadang terlupakan akibat orang tua
hanya sibuk dengan urusan materinya dan dalam perwujudan pola asuhnya hanya
diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anaknya.[1]
Berdasarkan pengakuan Bapak Abdul Gani Keuchiek Gampong Meunasah Teungoh
Kemukiman Pandrah Barat Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen bahwa:
Anak yang terbiasa dari kecil dididik oleh orang tuanya dengan pola asuh memanjakan,
akan berdampak buruk pada pembentukan kepribadian anak. Kepribadian anak akan
menjadi manja, serba menilai sesuatu dengan materi, dan tidak menutup
kemungkinan anak akan menjadi sombong dengan kekayaan yang dimiliki oleh orang
tuanya serta kurang menghormati dan menghargai orang yang ekonominya lebih
rendah darinya. Sedangkan pola asuh orang tua yang tingkat ekonominya menengah
kebawah, dalam pengasuhannya memang sangat terbatas dengan tingkat ekonomi yang
kurang. Biasaya dalam pola pengasuhannya tidak memenuhi kebutuhan anak yang
bersifat materi tetapi lebih menekankan pada kasih sayang dan perhatian serta bimbingan
untuk membentuk kepribadian yang baik bagi anaknya.[2]
Berdasarkan wawancara Penulis dengan Bapak Zainuddin
Adami Imum Mukim Pandrah Barat Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen bahwa:
Pemenuhan kebutuhan hanya bersifat yang sangat penting bagi anaknya yang
akan dipenuhinya, oleh karena itu anak yang hidup dalam perekonomian menengah
ke bawah akan terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang dialami dalam
keluarganya sehingga akan terbentuk kepribadian yang mandiri, tidak manja,
mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, dan akan lebih menghormati
dan menghargai orang lain. Tetapi dalam kenyataannya terdapat juga anak
yang tingkat ekonomi keluarganya
menengah ke atas berprilaku baik dan menghargai serta menghormati orang lain
juga suka membantu teman-temannya yang tingkat ekonomi orang tuanya menengah ke
bawah. Dan terdapat pula anak yang tingkat ekonominya menengah ke bawah
terkadang minder atau malu dengan keadaan ekonomi orang tuanya, sehingga
menyebabkan kepribadian anak yang kurang menghormati orang tuanya dan suka
berprilaku kurang sopan pada orang tuanya.[3]
Berdasarkan paparan yang telah penulis paparkan
diatas, bahwa hubungan orang tua dalam penerapan pola asuh pada anaknya sangat
penting dan harus menyeimbangkan dengan
pendidikan agama pada anak sedari dini mungkin supaya membentuk kepribadian
anak yang yang baik dan membanggakan orang tuanya serta selalu mensyukuri
segala yang telah diberikan oleh sang pencipta.
0 Comments
Post a Comment