Pengertian Minat Belajar


BAB II

LANDASAN TEORITIS


A.    Minat Belajar

1.     Pengertian Minat Belajar

Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.”[1] Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content.”[2]
Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan kepandaian”.[3] Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, di antaranya oleh Ahmad Fauzi yang mengemukakan belajar adalah “Suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi”.[4]
Menurut Sardiman dalam buku Interaksi dan Motivasi Belajar bahwa “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.”[5] Sedangkan M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan mendefinisikan “Belajar sebagai suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik. Tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.”[6]
Penjelasan kedua definisi tersebut, dapat diketahui bahwa tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan berupa tindakan sehingga diperoleh pengetahuan yang baru untuk mencapai perubahan tingkah laku. Sebagai salah satu bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, yang awalnya tidak faham dengan belajar seseorang menjadi faham. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.[7]


               [1] Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hal. 583.
               [2] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), hal. 57.
               [3] W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hal. 965.
               [4] Ahmad Fauzi, Psikologi Umum Untuk, (Bandung: CV Pustaka Setia,2004), Cet.ke-2,
hal. 44.
               [5] Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Rajawali, 1992), hal. 20.
               [6] M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 84-85.
               [7] Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multipresindo, 2008), hal. 14.

0 Comments