1.
Unsur-Unsur Minat dan Fungsi Minat dalam Belajar
1) Unsur-unsur minat
a.
Perhatian
Perhatian
sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan
berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut Sumadi Suryabrata
“perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas
yang dilakukan.”[1]
Kemudian Wasti Sumanto berpendapat “perhatian adalah pemusatan tenaga atau
kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk
menyertai suatu aktivitas.”[2]
Aktivitas
yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun
akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha
untuk menarik perhatian anak didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap
pelajaran yang diajarkannya. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan
memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga
demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian
terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai
yang bagus yaitu dengan belajar.
b.
Perasaan
Unsur
yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran
yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan didefinisikan “sebagai gejala psikis yang
bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan
dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf.”[3]
Tiap
aktivitas dan pengalaman yang dilakukan akan selalu diliputi oleh suatu
perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Perasaan umumnya
bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena
mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu. Yang dimaksud
dengan perasaan di sini adalah perasaan senang dan perasaan tertarik. “Perasaan
merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari
suatu objek.”[4]
Perasaan
sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap
semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan penilaian yang agak spontan
melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu
menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hatinya
akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak senang.
Perasaan senang
akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan
perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap
yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.
c.
Motif
Kata
motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motif dapat dikatakan “sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam
subyek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.”[5]
Menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah “keadaan dalam pribadi orang yang
mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari
suatu tujuan.”[6]
Seseorang
melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini
motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Dan
minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali
motivasi bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan
melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Ketiadaan minat
terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa anak didik tidak
bergeming untuk mencatat apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah
sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Olehkarena
itu guru harus bisa membangkitkan minat anak didik.
Sehingga
anak didik yang pada mulanya tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Dalam proses belajar,
motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam
belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan
pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.
Dan segala sesuatu yang menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak
bersentuhan dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat
sudah tentu membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai
hubungan dengan kepentingannya sendiri. Jadi motivasi merupakan dasar penggerak
yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap
sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar.
2) Fungsi minat dalam belajar
Minat
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan
seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak
mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa
ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.
Elizabeth
B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak sebagaimana yang
ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut:
a.
Minat
mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
Sebagai
contoh anak yang berminat pada olah raga maka cita-citanya adalah menjadi
olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya
maka cita-citanya menjadi dokter.
b.
Minat
sebagai tenaga pendorong yang kuat.
Minat
anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di
tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.
c.
Prestasi
selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.
Minat
seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran tapi antara
satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini
terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh
intensitas minat mereka.
d.
Minat
yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena
minat membawa kepuasan.
Minat
menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai misal akan terus terbawa
sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua suka duka
menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh
sukarela. Dan apabila minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang
akan dibawa sampai mati.[7]
Dalam
hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat mempunyai peranan dalam
“melahirkan perhatian yang serta merta, memudahkan terciptanya pemusatan
perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari luar.”[8]Oleh
karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tersebut
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.
Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah
dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar.
Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai
kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada
pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa
yang sikapnya hanya menerima pelajaran. mereka hanya tergerak untuk mau belajar
tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu
untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai
minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar.
0 Comments
Post a Comment