Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Penulisan Kitab – Kitab Ulumul Qur’an


BAB I
P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Masalah
            Al- Qur’anul karim adalah kalam Allah yang mengandung mu’jizat, diwahyukan kepada nabi dan utusan terakhir Muhammad SAW, terpelihara dalam mushaf yang mulia, berbahasa Arab dan terpelihara secara sempurna.[1] Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ[  الحجر:9(
Artinya: Sungguh, Kami telah menurunkan AlQur’an dan Kami benar-benar senantiasa memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9).
            Sementara nas-nas wahyu yang termaktub dalam kitab-kitab sebelumnya telah mengalami penyelewengan. Adakalanya hilang sama sekali atau sekedar beberapa perubahan dari sebagian pengikutnya sendiri dengan berbagai tujuan, yang menjadikan keluar dari bingkai Robbani (ketuhanan) dan akhirnya tidak mampu memberikan hidayah kepada manusia.




BAB II
P E M B A H A S A N
A. Pengertian Ulumul Qur’an
            Kata ulum jamak dari ilmu, dan ia bentuk mashdar yang berarti ilmu. Dan ilmu itu berarti al-fahmu wal idrak ( pemahaman dan penguasaan ). [2]
            Jadi maksud dari Ulumul Qur’an adalah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan al-Qur’an dari segi asbab nuzul Al-Qur’an, pengumpulan ( jam’ul ) Al-Qur’an, pengetahuan tentang makkiyyah dan madaniyyah, nasikh dan mansukh, muhkam dan mutasyabih, serta pembahasan lain yang berhubungan dengan Al-Qur’an.
            Terkadang ilmu ini dinamakan juga ushul tafsir ( dasar-dasar tafsir ), karena pembahasannya berkaitan dengan beberapa masalah yang harus diketahui oleh seorang mufasir sebagai sandaran dalam menafsirkan Al-Qur’an.
B. Sejarah dan Perkembangan ulumul al-Qur'an
            Al-Qur’an adalah mukjizat islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW, untuk mengeluarkan manusia dari gelap menuju terang, serta bimbingan mereka kejalan yang lurus. Rasulullah menyampaikan Al-Qur’an kepada para sahabatnya, sehingga mereka dapat memahami ketidakjelasan dalam memahami suatu ayat, mereka menanyakan langsung kepada Rasulullah SAW.[3]
            Bukhari dan Muslim meriwayatkan, dari Ibn Mas’ud, dengan mengatakan :
“Ketika ayat ini diturunkan, orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan iman mereka dengan kezaliman ( Al-An’am : 82 ), banyak orang yang resah. Lalu mereka bertanya kepada Rasul, “ Ya Rasulullah, siapakah di antara kita yang tidak berbuat kezaliman terhadap dirinya ?. Nabi menjawab : kezaliman disini bukan seperti yang kamu pahami. Tidakkah kamu pernah mendengar apa yang telah dikatakan oleh seorang hamba Allah yang saleh “ sesungguhnya kemusyrikan adalah benar-benar kezaliman yang besar ( Luqman : 13 ). Jadi yang dimaksud kezaliman disini adalah kemusyrikan.
            Para sahabat sangat antusias untuk menerima al-Qur’an dari Rasulullah, menghafalnya dan memahaminya. Hal tersebut merupakan suatu kehormatan bagi mereka. Dikatakan oleh Anas ra. “ seorang di antara kami bila membaca surat Al-Baqarah dan Ali Imran, orang itu menjadai besar menurut pandangan kami “. Begitu pula mereka selalu berusaha mengamalkan Al-Qur’an dan memahami hukum-hukumnya.
            Rasulullah SAW tidak mengizinkan mereka menulis sesuatu dari Al-Qur’an, karena khawatir qur’an akan bercampur dengan yang lain. Muslim meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa Rasulullah s.a.w berkata : janganlah kamu tulis dariku, barang siapa yang menulis dariku selain al-Qur’an, hendaklah ia menghapusnya. Dan ceritakan apa yang datang dariku, dan itu tidak ada halangan baginya. Dan barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, ia akan menempati tempat duduknya di atas api neraka.
C. Cabang – Cabang Pokok Bahasan Ulmul Qur’an
1. Aqidah / Akidah
            Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
2. Ibadah
            Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.
3. Akhlaq / Akhlak
            Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4. Hukum-Hukum  
            Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
5. Peringatan / Tadzkir
            Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
            Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.[4]
D. Penulisan Kitap – Kitap Ulumul Qur’an
            Dalam konteks modern, studi ilmu-ilmu Al-Qur’an tetap tidak kalah menarik dengan ilmu-ilmu lain. Orang orang yang berkompeten dengan gerakan pemikiran islam terus berupaya menemukan rumusan          kajian-kajian Al-Qur’an yang relevan dengan perkembangan zaman, seperti kitab jazul Qur’an karya Musthafa Shadiq Ar-Rafiâ, At-Tashwir Al-Fanni fi Al-Qur’an karya Sayyid Qutbh, Tarjamah Al-Qur’an karya Syaikh Muhammad Musthafa Al-Maraghi, termasuk pembahasan tentang buku tersebut oleh Muhibbudin Al-khatib, Masalatu Tarjamah Al-Qur’an oleh Musthafa Shabri, An-Naba Al Azhimâ karya DR. Muhammad Abdullah Darraz, dan buku pengantar tafsir Mahasin At-Ta yang ditulis oleh Jamaluddin Al-Qasimi.
            Juga syaikh Thahir Al-Jazairi menulis satu buku At-Thibyan fi Ulumul Qur’an, Syaikh Muhammad Ali Salamah menerbitkan Manhaj Al-Furqan fi Ulumul Qur’an, Syaikh Muhammad Abdul Azhim Az-Zarqani sendiri menulis Manahil Al-Irfan fi âUlumul Qur’an, Syaikh Ahmad Ali memunculkan buku Mudzakkirah fi Ulumul Qur’an. Buku ini dijadikan buku pegangan di fakultas tempat dia mengajar, pada jurusan da’wah dan bimbingan (Qism Ad-Da’wah wal irsyad), yang terakhir adalah karya DR. Subhi Shaleh Mabahits fi Ululmul Qur’an dan Abhats Ala Ma'idah Al-Qur’an karya Ustadz Ahmad Muhammad Jamal.
            Inilah beberapa kajian yang dikenal sebagai studi ilmu-ilmu Al-Qur’an. Sekarang, kita beralih kepada definisi singkat tentang Ulumul Qur’an. Ulum adalah bentuk plural dari ilmu. ilmu sendiri maknanya Al-fahmu Al-Idrak (pemahaman dan pengetahuan). Kemudian, pengertiannya dikembangkan kepada kajian berbagai masalah yang beragam dengan standar ilmiah.
             Dan yang dimaksud dengan Ulumul Qur’an, yaitu suatu ilmu yang mencakup berbagai kajian yang berkaitan kajian-kajian Al-Qur’an seperti, pembahasan tentang asbabun nuzul, pengumpulan Al-Qur’an dan penyusunannya, masalah makiyah dan madaniyah, nasikh dan mansukh, muhkam dan mutasyabihat, dll.
            Kadang-kadang ulumul Qur’an ini juga disebut ushul at-tafsir (dasar-dasar/prinsip-prinsip penafsiran), karena memuaut berbagai pembahasan dasar atau poko yang wajib dikuasai dalam menafsirkan Al-Qur’an.





































B A B  III

P E N U T U P

            Berdasarkan uraian-uraian yang penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan serta mengajukan beberapa saran.
A.   Kesimpulan

1.      Al- Qur’anul karim adalah kalam Allah yang mengandung mu’jizat, diwahyukan kepada nabi dan utusan terakhir Muhammad SAW, terpelihara dalam mushaf yang mulia, berbahasa Arab dan terpelihara secara sempurna.
    2.     Ulumul Qur’an adalah ilmu yang membahas masalah-          masalah yang berhubungan dengan al-Qur’an dari segi           asbabnuzul Al-Qur’an, pengumpulan(jam’ul)Al-Qur’an,             pengetahuan tentang makkiyyah dan madaniyyah, nasikh            danmansukh, muhkam dan mutasyabih, serta pembahasan             lainyang berhubungan dengan Al-Qur’an.
   3.  Cabang – Cabang Pokok Bahasan Ulmul Qur’an : 1. Aqidah / Akidah, 2. Ibadah, 3. Akhlaq / Akhlak, 4. Hukum-Hukum, 5.      Peringatan / Tadzkir, 6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah.
   B. Saran - saran
  1. Disarankan kepada umat islam umumnya dan khususnya kepada mahasiswa STIT untuk mempelajari Al – qur’an secara detail.
  2. disarankan kepada Perguruan Tinggi untuk meneyediakan Dosen yang ahli dibidang ulumul Qur’an untuk meningkatkan mutu para mahasiswa khususnya dalam rangka memahami al – Qur’an dengan benar.
  3. Diharapkan pada mahasiswa/i agar dapat menampik pemahaman – pemahaman para orientalis ( musuh islam ) yang berkembang dikalangan masyarakat modern yaitu dengan mempelajari ilmu – ilmu al – qur’an secara detail.

















DAFTAR KEPUSTAKAAN


Al-Qattan, Manna Kholil. Studi Ilmu-Ilmu Quran. Jakarta: Litera Antarnusa Halim Jaya, 2007.

As-Suyuthi,Jalaluddin. Al-Itqanfi Ulum Al-Quran, Dar-AlFik: Beirut, t.t

Mahmud at-Tahhan, Mabahits fi Ulumil Hadits, Maktabah Wahbah, Cairo, 1992.

________________, Taisiru Mustolahil Hadits, Maktabah Ma’arif..

Manna al-Qattan, Mabahits Fi Ulumil Qur’an, Mansyurot al-asril hadits.

Syekh M. Mutawalli Asy-Sya’Rawi Fuad Kauma




               [1] Al-Qattan, Manna Kholil. Studi Ilmu-Ilmu Quran. ( Jakarta: Litera Antarnusa Halim Jaya, 2007 ), hal. 21.

               [2] As-Suyuthi,Jalaluddin. Al-Itqanfi Ulum Al-Quran, ( Beirut: Dar-AlFik:, t.t ), hal. 30

               [3] Ibid, hal. 41
               [4] As-Suyuthi,Jalaluddin. Al-Itqanfi Ulum Al-Quran, ( Dar-AlFik: Beirut, t.t ), hal. 39