Strategi Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


1.     Strategi Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Simpang Mamplam


Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa SMP Negeri 1 Simpang Mamplam pada hari senin tanggal 30 September 2013 jam 10.00 Wib SMP Negeri 1 Simpang Mamplam yang merupakan salah satu sekolah umum, yang mana pada pelajaran agama (mata pelajaran Pendidikan Agama Islam) mempunyai target waktu 2 jam mata pelajaran (40 menit/jampelajaran) dalam 1 minggu dan guru pun harus pandai-pandai memilih dan menggunakan metode dan strategi pembelajaran agar pembelajaran yang direncanakan dapat mencapai target tujuan pembelajaran dan prestasi yangdiinginkan. Hal ini menuntut guru untuk profesional dalam melakukan proses pembelajaran dengan efektif, efisien dan menyenangkan.[1]        
Penulis telah mewawancarai Ibu Rita Agustia, S.Pd.I menurut beliau strategi peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Simpang Mamplam adalah:
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menhadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapinya.[2]

Menurut Ibu Nurhayati, S.Pd Wakil Kepala SMP Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen bahwa untuk menerapkan pembelajaran kontekstual guru perlu memegang prinsip pembelajaran berikut ini:
Pertama, Konstruktivisme adalah pembelajaran yang menitik beratkan pentingnya  siswa membangun pengetahun mereka lewat keterlibatan aktif pembelajaran. Kedua, Inquiri, pengetahuan yang diperoleh siswa dari mencari sendiri. Ketiga, Bertanya, Siswa belajar mengajukan pertanyaan. Keempat, Belajar Komunitas, melaksanakan kelompok belajar dalam pembelajaran. Kelima, Pemodelan, menunjukkan sesuatu yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Misalnya, guru memberikan contoh cara mengucapkan kalimat asing. Keenam, Refleksi, refleksi adalah proses penyelesaian pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan re-menyortir peristiwa atau kejadian yang telah melalui pembelajaran. Ketujuh, Penilaian otentik, adalah proses oleh guru untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa.[3]

Adapun media pembelajaran yang digunakan di SMP Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen Bapak menurut pengakuan H. Jakfar, S.Pd adalah sebagai berikut:
Media cetak, hubungan media cetak ini untuk tujuan kognitif dapat berfungsi untuk menyampaikan informasi yang bersifat nyata, Media elektronik. Media ini diciptakan untuk menyampaikan informasi pendidikan yang dapat dimanfaatkan secara umum, baik di kalangan pendidikan maupun masyarakat secara luas. Beberapa media elektronik yang di maksud antara lain: Slide dan filmstrip, film.[4]

Dari keterangan-keterangan diatas disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.


               [1] Hasil Observasi Penulis di SMP Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireeuen pada Tanggal 23 September 2013.

               [2] Hasil Wawancara dengan Ibu Rita Agustia, S.Pd.I guru PAI SMP Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen pada tanggal 25 September 2013.

               [3] Hasil Wawancara dengan Ibu Nurhayati, S.Pd Wakil Kepala SMP Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen pada tanggal 25 September 2013.

               [4]Hasil Wawancara dengan Bapak H. Jakfar, S.Pd Kepala SMP Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen pada tanggal 23 September 2013.

0 Comments