A. Pelaksanaan
Pendidikan Agama Non Formal dalam Masyarakat diKecamatan Peudada Kabupaten
Bireuen
Sejak berdirinya lembaga-lembaga
pendidikan di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, baik pendidikan formal
maupun pendidikan non formal telah banyak menghasilkan kader-kader pendidik
dalam pembangunan untuk memajukan agama, bangsa dan tanah air. Khusus untuk
lembaga pendidikan agama non formal terdapat juga berbagai sarana dan fasilitas
pendidikan di Kecamatan Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, walaupun tidak
semaju yang dimiliki oleh lembaga pendidikan pendidikan formal.
Sarana pendidikan Islam
cukup penting dan sangat berperan dalam mendidik umat Islam seperti balai
pengajian yang berguna untuk mempelajari Kitab Suci Al-Qur'an dan ilmu-ilmu
agama lainnya. Di Balai pengajian inilah anak-anak diajarkan Al-Qur'an dari
tingkat metode Iqra’ atau Al-Qur'an kecil, sampai dengan tingkat Al-Qur'an
besar dan ditambah dengan pelajaran kitab-kitab arab jawi.
1.
TPA/TPQ (Balai Pengajian)
Dari hasil wawancara penulis dengan Geuchiek Desa Paya Timue Asnawi dan Camat Kecamatan Peudada Munawar, SH dapat dijelaskan bahwa balai pengajian
yang ada di Desa Paya Timue tersebut adalah hanya 2 (dua) buah. Hal ini sangat jauh dari mencukupi karena terlalu banyak
anak-anak yang membutuhkan pengajian di balai tersebut[1].
Jenis sarana pendidikan
agama non formal yang ada di Kecamatan Peudada adalah Tempat Pengajian Al-Qur'an (TPQ) berjumlah sau buah. Jumlah santri yang
ada sekitar 100 orang dengan jumlah guru 3 orang terdiri dari guru laki-laki
(ustadz) dua orang dan guru perempuan (ustadzah) satu orang. Menurut salah satu
guru yang mengajar di TPQ ini menyatakan bahwa balai pengajian ini sudah
berdiri sejak tahun 2002 yang pada saat itu jumlah santrinya hanya 15 orang.[2]
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Peudada Peudada Kabupaten Bireuen terdapat hanya
satu buah sarana pengajian yaitu balai pengajian Gampong. Namun dilihat
dari jumlah santri yang mengaji di balai tersebut, maka
sangat kekurangan karena hanya tersedia satu unit. Untuk itu diharapkan kepada
masyarakat di Kecamatan Peudada agar menambah jumlah sarana pengajian di wilayahnya.
2. Mesjid
Mesjid
juga merupakan salah satu lembaga pendidikan agama non formal di tengah-tengah
masyarakat. Namun menurut pengakuan Camat Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen di mesjid
ini selama ini tidak ada pengajian yang dilakukan secara rutin di Mesjid. Akan
tetapi pengajian yang bersifat umum atau yang lazim kita sebut ceramah ada dilaksanakan, terutama pada hari-hari
besar Isalam, seperli Maulid, menyambut Tahun Baru Islam, menyambut bulan Suci
Ramadhan, hari Raya Idul Fitri dan Idul adhar.[3]
3. Meunasah
Meunasah adalah salah satu lembaga
pendidikan agama non formal yang sangat khas di Aceh. Lembaga pendidikan ini
sudah digunakan sebagai tempat pembinaan generasi muda sejak zaman kerjaan
Sultan Iskandar
Muda.
Dewasa ini pun masih digunakan sebagai
salah satu lembaga pendidilkan agama non formal di tengah-tengah masyarakat,
termasuk di tengah-tengah masyarakat Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen. Menueur pengakuan
beberapa tokoh masyarakat yang dibenarkan oleh Camat Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen bahwa:
Menusah sebagai lembaga pendidikan agama non formal selama ini sudah agar
berkurang fungsinya, apa bila di bandingkan dengan zaman dahulu. Menurutnya,
dahulu banyak kegiatan pengajian atau pengajaran agama dilakukan di meunasah.
Berbeda dengan kondisi sekarang ini, hampir tidak terdengan dan terlihat lagi
adanya kegiatan pendidikan agama di meunasah-meunasah, baik di Kecamatan
Peudadamaupun di desa sekitarnya.[4]
Bila ditinjau secara umum berdasarkan jumlah
sarana pengajian, dan jumlah santri,
maka dapat disimpulkan bahwa sarana yang ada tersebut belum memadai,
karena belum berimbang dengan jumlah santrinya.
[1] Hasil Wawancara dengan Bapak Hasnawi Keuchiek Gampong Paya Timu
Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen Tanggal 13 Juli 2011.
[2] Hasil Wawancara dengan Zainuddin guru pengajian pada Dayah
Nurul Hidayah di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, Tanggal 10 Juli 2011.
[3] Hasil Wawancara dengan Bapak Munawar, SH Camat Peudada Kabupaten Bireuen, Tanggal 13 Juli 2011
[4] Hasil Wawancara dengan Muhammad Ali Tokoh Masyarakat diKecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, Tanggal 14 Juli 2011.
0 Comments
Post a Comment