Ketika beberapa hari lalu Yunani marah dan memprotes mendengar pembacaan ayat-ayat suci Alquran di dalam Hagia Sofia pada acara peringatan penaklukan Konstantinopel, saya pun mendapatkan jawaban atas apa yang dulu tergiang-ngiang di kepala saya.
Dulu saya bertanya kepada seorang sosiolog Turki kenapa Hagia Sofia tidak lagi berfungsi sebagai masjid. Bukankah saat ini pemerintahan Erdogan yang "Islamis" sudah cukup kuat?
Dan bukankah bekas gereja ini sudah lama difungsikan sebagai masjid setelah Konstantinopel ditaklukkan Sultan Muhammad Al Fatih ? Meskipun kemudian diubah menjadi mesium oleh rezim sekuler Turki pasca ambruknya Ottoman?
Kata beliau, "Hagia Sofia ini adalah persoalan dunia internasional". Jadi menjadikan Hagia Sofia menjadi masjid kembali akan menjadi persoalan internasional.
Saya baru paham jawaban ini setelah melihat Yunani hari ini marah mendengar pembacaan ayat suci dari dalam Hagia Sofia. Mungkin ada setan-setan besar di negeri "para dewa" itu yang terbakar kepanasan dg pembacaan ayat-ayat suci Alquran.
Apalagi, ayat suci Alquran yang dibaca di dalam Hagia Sofia saat peringatan Penaklukan Konstantinopel saat itu adalah surat Al Fath, yang bermakna "Kemenangan". Makna dari awal surat ini adalah : "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata".
Dengan ayat ini yang dibaca, jadi mungkin makanya setan-setan di Yunani semakin bertambah panas. Kita tulis saja setan sebab setan kadangkala berwujud manusia yang di antara tandanya adalah tidak sanggup mendengar ayat suci Alquran.
Kata elit Turki, "Kemarahan Yunani ini menunjukkan psikologi mereka yang intoleran". Benar saja. Faktanya, Kota Athena merupakan kota tanpa masjid.
Sementara gereja dan bangunan agama lain dijaga secara baik di Turki. Bahkan di masa Sultan Abdul Hamid II, Yahudi pun ditampung di wilayah Ottoman karena prihatin melihat nasib mereka yg pedih dikejar secara sadis oleh pasukan Kaisar Rusia. Meskipun kemudian Yahudi justru menjadi musuh yang menghancurkan Turki Usmani lewat kaki tangan mereka.
Jadi Yunani tidak perlu mengajari umat Islam tentang toleransi. Mereka hanya perlu belajar dan mempraktekkan kata2 ini. Bukan mengajarkannya kepada umat Islam.
Lalu, beberapa waktu terakhir juga muncul tudingan-tudingan sampah bahwa Sultan Muhammad Al Fatih menjajah Konstantinopel karena dulu mengubah Hagia Sofia menjadi masjid selepas penaklukan.
Itu betul-betul tudingan ahistoris. Bahkan sejarawan Barat sendiri banyak yang mengakui bahwa Konstantinopel semakin beradab setelah ditaklukkan oleh Al Fatih.
Terbaru, kita mendengar Hagia Sophia akan kembali difungsikan menjadi Masjid oleh pemerintahan Erdogan. Meskipun Istanbul sendiri saat ini dipimpin oleh walikota dari partai sekuler yang dulu pernah membuat Turki menjadi negara sakit di Eropa, partai yang pernah membuat Turki menjadi negara yang anti terhadap simbol-simbol Islam sebelum era Erdogan.
Ayat-ayat Kemenangan yang dibaca di dalam Hagia Sofia, agaknya memang selaras dengan raihan sejumlah kemenangan Turki misalnya di Libya dalam mengusir milisi-milisi bekingan Rusia, Yunani, Prancis, Emirat Arab and the gank.
Kemenangan tentara pemerintahan sah Libya yang didukung kuat Turki ini, disambut gembira warga Libya di Tripoli.
Ketika Perdana Menteri Libya, Fayyed Al Sarraj kamis lalu mengunjungi Erdogan di istananya di Ankara, Erdogan menunjukkan kepada Al-Sarraj sebuah kaligrafi bertuliskan ayat Alqur'an di dalam ruangan istananya.
Kaligrafi itu tertulis: "La Ghaliba illallah", yang bermakna: 'Tidak ada kemenangan kecuali dengan pertolongan Allah Swt".
Semoga kali ini Hagia Sofia kembali betul-betul dapat difungsikan sebagai masjid, dan suatu saat kita dapat shalat di dalamnya. Amiin ya Allah.
Ayat-ayat Kemenangan yang dibaca di dalam Hagia Sofia, agaknya memang selaras dengan raihan sejumlah kemenangan Turki misalnya di Libya dalam mengusir milisi-milisi bekingan Rusia, Yunani, Prancis, Emirat Arab and the gank.
Kemenangan tentara pemerintahan sah Libya yang didukung kuat Turki ini, disambut gembira warga Libya di Tripoli.
Ketika Perdana Menteri Libya, Fayyed Al Sarraj kamis lalu mengunjungi Erdogan di istananya di Ankara, Erdogan menunjukkan kepada Al-Sarraj sebuah kaligrafi bertuliskan ayat Alqur'an di dalam ruangan istananya.
Kaligrafi itu tertulis: "La Ghaliba illallah", yang bermakna: 'Tidak ada kemenangan kecuali dengan pertolongan Allah Swt".
Semoga kali ini Hagia Sofia kembali betul-betul dapat difungsikan sebagai masjid, dan suatu saat kita dapat shalat di dalamnya. Amiin ya Allah.
Penulis: TEUKU ZULKHAIRI
0 Comments
Post a Comment