Kapasitas Otak Bisa Diuji Dengan Serangkaian Tes

Kapasitas Otak Bisa Diuji Dengan Serangkaian Tes

Kapasitas otak bisa diuji dengan serangkaian tes. Bakat seseorang bisa dilihat dari uji kapasitas otak. Para ahli menyebutkan, manusia dengan kapasitas otak normal, tidak ada yang bodoh. Keterbatasan pengetahuan disebabkan oleh sedikitnya "nutrisi" yang didapatkan dari otak. Untuk memberikan "nutrisi" otak, manusia butuh pendidikan. Semakin baik kualitas pendidikan, semakin bagus isi otak. Semakin gigih seseorang belajar, semakin berisi pula kapasitas intelektualnya.

Kecerdasan tidak bisa diciptakan secara instan. Butuh waktu dan butuh serangkaian proses untuk menjadi manusia cerdas. Semakin banyak pengetahuan yang didapatkan, maka semakin besar peluang seseorang menjadi individu yang baik.

Orang dengan kapasitas otak yang kurang "nutrisi" menunjukkan ciri sebagai berikut: Memuji diri sendiri, gemar menghina orang lain, cepat marah, tendensius, curiga berlebihan, di luar dirinya tidak ada manusia yang baik, dll.

Menurut para ahli ciri paling khas adalah: orang demikian tidak konsisten dalam hal apapun. Karena ia tidak memiliki modal untuk mempertahankan tujuan.

Dalam sebuah sinema Hollywood yang bergenre science fiction, seorang aktor mengatakan: Banyak manusia di dunia hanya mempergunakan 10 persen dari 100 persen kapasitas otaknya.

Pernyataan itu tidak mendasar. Berlawanan dengan ilmu pengetahuan yang sedang dipercayai saat ini. Menurut pakar, semua manusia, pada semua golongan (jenjang IQ) setiap hari semua orang menggunakan otaknya 100 persen. Otak manusia tidak pernah tidur. Bila otak sudah tidur maka manusia akan mati suri. Kalau otak sudah berhenti bekerja, manusia akan dinyatakan mati. Secara medis, kematian adalah matinya batang otak.

*
Untuk menguji integritas seseorang, berikan dia amanah.

Untuk menguji kapasitas otak manusia, berikan dia microphone.

Facebook adalah microphone di zaman modern.

Penulis: Muhajir Juli

0 Comments