Jadilah Manusia yang Berakhlak

"Jadilah Manusia yang Berakhlak"


Melihat fenomena penamaan jenis tanaman Monstera Adansonii dan Monstera obliqua menjadi “janda bolong” , terasa sekali betapa rendahnya etika berbahasa di masyarakat kita. Sebenarnya saya sudah lama ingin menulis tentang ini, tapi mengingat dan menimbang ketika saya yang beropini pasti orang-orang akan menilai dari perspektif yang berbeda, sebenarnya saya hanya ingin membuka sedikit mata hati orang-orang yang masih punya hati dalam menilai dan berbahasa.

Yang lebih miris lagi bukan hanya “janda bolong” yang jadi nama tanaman, tapi muncul juga nama-nama turunan lainnya seperti “janda miskin, janda sobek, janda terbuang, janda gatal, janda kaya”, and whatever lah… sampe gemetar jari saya mengetik nama-nama itu. Dan yang lebih parah, orang-orang yang notabene berpendidikan tinggi, berkedudukan tinggi (yang pasti tidak berakhlak tinggi) juga ikut-ikutan buat postingan lucu-lucuan, “janda semakin terdepan, janda semakin naik daun, dan lain sebagainya” apakah tidak malu dengan profil dirinya?

FYI, nobody want to be a widow, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang punya cita-cita berstatus janda, tapi ketika Allah berkehendak manusia bisa apa, dan tidak ada seorang wanitapun bisa menutup kemungkinan untuk menjadi janda. Yang jadi pertanyaan saya, kenapa status janda dijadikan bahan lecehan, cemoohan, lucu-lucuan, dan embel-embel negative lainnya seolah janda manusia paling hina di dunia. Lupakah anda bahwa Saidah Kadhijah juga janda? Dan sebahagian besar istri Rasulullah adalah janda.

Anda tidak pernah tau seperti apa seorang janda berjuang dalam hidupnya. Baik dari segi sosial yang selalu jadi sorotan, juga dari segi ekonomi untuk bertahan hidup. Anda tidak pernah tau bagaimana seorang janda yang tidak menikah lagi karena berjuang demi kebahagiaan dunia dan akhirat anak-anak yatim yang dia punya, yang anda tau hanya “bak empek janda bolong janda sobek”. Begitu rendahnya kemampuan berfikir.

Kenapa image janda itu sangat negative di masyarakat? Apakah semua janda itu jahat? Apakah semua janda itu perebut suami orang? Tidak dipungkiri satu dua ada yang “jahat” tapi apakah anda bisa menjamin bahwa semua gadis dan perempuan bersuami tidak jahat? Tidak pernah mengganggu rumah tangga orang lain? Semua itu kembali ke personalnya bukan statusnya.

Saya rasa anda sangat tau bahwa janda itu bukan hanya wanita muda. Janda itu sebutan untuk seorang wanita yang sudah tidak bersuami baik dia muda maupun tua. Nah ketika anda mengolok-olok status janda dengan menyematkan ke-nama tanaman, perhatikan lagi keluarga anda. Bisa jadi ada kakak, bibi, sepupu, nenek, atau bahkan ibu anda yang sudah janda. Bagaimana kalau kondisi mereka kurang mampu, tegakah anda menyamakan ibu atau nenek anda dengan tanaman keladi jelek di pinggir jalan? Think smart ! Jangan hp nya aja yang pintar.

Kalau ada yang bilang, “alah..itu kan udah jadi nama pasaran, klo gua gk nyebut ,orang lain pasti nyebut, susah deh hilangin yang udah viral”. Tapi cobalah berfikir sebaliknya, berusahalah untuk tidak latah, jadilah contoh santun untuk generasi berikutnya, ajarkan anak-anak untuk berbahasa yang pantas, siapa tau dari anda orang-orang terinspirasi.

Renungknlh..

0 Comments