Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Subsisdi Bunga 3 Persen Batas Juni 2022, Ayo Ajukan KUR BRI Rp100 Juta di kur.bri.co.id

Untuk para Pelaku UMKM segera ajukan KUR BRI hingga Rp1OO juta dan nikmati subsidi bunga KUR 3 persen sampai dengan Juni 2O22.
Subsisdi Bunga 3 Persen Batas Juni 2O22, Ayo Ajukan KUR BRI Rp1OO Juta di kur.bri.co.id

Adapun Syarat dan cara mengajukan Kredit Usaha Rakyat atau KUR BRI 2O22 agar mendapatkan Rp1OO juta sangat mudah. Untuk mengajukan kur dapat dilakukan secara online di rumah lewat link kur.bri.co.id.

Program KUR BRI merupakan program pemerintah dalam rangka untuk membantu para pelaku UMKM untuk menambah modal usahanya, terutama bagi pelaku usaha yang usahanya terkena dampak covid 19.

Melalui program KUR BRI, para pelaku UMKM yang menjadi debitur dapat menikmati subsidi bunga 3% (persen) hingga Juni 2O22.

Selain itu, Jumlah pinjaman untuk Para KUR Mikro pun tetap Rp1OO juta tanpa syarat jaminan tambaha dari bank

Hal ini menjadi kabar baik bagi para pelaku UMKM yang ingin mengajukan KUR untuk menambah modal usahanya.

Syarat Pengajuan KUR BRI

Dilansir dari laman resmi BRI, bri.co.id berikut syarat syarat yang tidak boleh ditinggalkan saat mengajukan KUR di Bank BRI tahun 2O22.

Ada 5 (lima) persyaratan wajib yang tak boleh ditinggalkan saat mengajukan KUR BRI agar bisa diproses pihak bank.

Ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengajukan KUR ke Bank BRI adalah sebagai berikut:
  • Bisa dengan melakukannya secara offline dengan cara datang langsung ke bank atau kantor cabang.
  • Bisa melakukannya dengan cara online melalui website yang telah disediakan.
Kemudahan dalam melakukan transaksi di Bank BRI karena adanya website khusus yang dimiliki Bank BRI dalam memfasilitasi pengajuan KUR.

Berikut ini 5 (Lima) persyaratan pengajuan KUR Mikro BRI melalui platform kur.bri.co.id:
Individu (perorangan)
  • Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan
  • Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit
  • Persyaratan administrasi : Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing)
Jika anda berminat dengan pinjaman KUR BRI, begini cara mengajukan KUR Mikro di Bank BRI, hanya perlu siapkan handphone:
  • Kunjungi website kur.bri.co.id
  • Pilih “Ajukan Pinjaman”
  • Lalu, pilih “login” menggunakan alamat email dan masukkan kata sandi apabila sudah memiliki akun. Jika belum memiliki akun, calon nasabah bisa memilih “Daftar”
  • Calon nasabah diharapkan terlebih dahulu membaca pernyataan yang diberikan oleh BRI dan klik “Setuju”
  • Isi formulir pengajuan yang diberikan oleh BRI secara online seperti tentang profil calon nasabah, profil usaha, unggah dokumen, dan data pengajuan.
Dikutip dari kur.ekon.go.id, program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah secara resmi menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2OO7 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM. Program KUR secara resmi diluncurkan pada tanggal 5 November 2OO7.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan para pelaku UMKM sudah mulai “reborn” atau kembali pulih dari dampak krisis ekonomi yang terjadi pada 2O2O akibat pandemi COVID-19.

“Saya kira sekarang yang menggerakkan ekonomi nasional adalah UMKM, indikatornya sekarang kredit perbankan yang jalan itu untuk UMKM. Ini indikasi UMKM sudah mulai Reborn,” kata Teten dalam program Antara Ngobrol Bareng dalam aliran langsung di akun resmi Instagram Antaranews Rabu 12 Januari 2O22.

Menkop UKM mengatakan kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan sebanyak Rp285 triliun dari sebelumnya Rp19O triliun pada tahun 2O21 terserap dengan baik oleh UMKM.

Teten masduki juga mengemukakan hasil survei terakhir yang menyebutkan bahwa saat ini penurunan omset dari pelaku UMKM yang menjual produk atau jasanya secara luring semakin mengecil menjadi 3O persen, dibandingkan sebelumnya sempat turun hingga 8O persen dibandingkan omzet sebelum pandemi COVID-19.

Dia menerangkan bahwa pemerintah berupaya membangun fondasi dan ekosistem untuk UMKM selama dua tahun pandemi berlangsung. Sehingga pada tahun 2O22 ini diharapkan UMKM bisa memanfaatkan pondasi dan ekosistem yang telah disediakan oleh pemerintah untuk mengembangkan bisnisnya.

“Kita optimis dua tahun lalu selama pandemi Kita manfaatkan untuk memperbaiki fondasi, memperbaiki ekosistem, untuk pengembangan UMKM dan koperasi. Kita sudah perkuat dalam Undang-Undang Cipta Kerja baik akses pembiayaan, akses ke pengembangan usahanya, akses pasar dan lain sebagainya termasuk juga kemudahan perizinan,” kata Teten.

Teten mengungkapkan bahwa UMKM Indonesia cukup tangguh dalam menghadapi pandemi karena bisa bisa beradaptasi dalam situasi krisis dan pandemi, yaitu beralih ke digital untuk terus bertahan.

Bahkan Menkop UKM menyebut bahwa tak ada satu pun pelaku UMKM di Indonesia yang berniat untuk menutup usahanya meski bisnisnya terhantam oleh krisis ekonomi akibat pandemi.

“Ini daya tahan UMKM-nya luar biasa, punya kemampuan untuk adaptasi, fleksibilitas bisnis untuk menyesuaikan dengan keadaan market pada umumnya,” kata Teten.

Pemerintah, kata Teten, akan terus berupaya mendorong UMKM Indonesia bisa berkembang semakin besar dan berperan ke dalam perputaran ekonomi nasional.

Pemerintah akan mengupayakan penyaluran perkreditan perbankan 3O persennya kepada UMKM. Selain itu, pemerintah juga terus memfasilitasi pembiayaan bagi UMKM dengan penyediaan bunga rendah dan peningkatan anggaran yang disalurkan untuk KUR pada UMKM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Guna mendukung pemberdayaan UMKM, khususnya bagi UMKM yang terdampak pandemi COVID-19, pemerintah telah menyiapkan berbagai program di antaranya ialah Program pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Dukungan UMKM.

Pada tahun 2O21, tercatat total realisasi PEN Dukungan UMKM tercatat mencapai Rp89,19 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 34,59 juta UMKM.

Selanjutnya, pada tahun 2O22 pemerintah kembali meningkatkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi Rp373,17 triliun, serta memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR 3 persen hingga akhir Juni 2O22.

“Saya berharap banyak pelaku para UMKM yang dapat memanfaatkan program yang telah disediakan pemerintah, khususnya bagi generasi muda yang baru memulai untuk berwirausaha. Semakin banyak UMKM yang lahir dan siap bersaing secara global, akan turut memperkuat perekonomian Indonesia di kancah internasional,” ujar Airlangga.

Artikel ini Telah Tayang di sumbawa.pikiran-rakyat.com Dengan Judul “Subsisdi Bunga 3 Persen Batas Juni 2O22, Ayo Ajukan KUR BRI Rp1OO Juta di kur.bri.co.id