Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Syarat Pengajuan Pinjaman KUR BNI 2022 Rp100 juta

Syarat Pengajuan Pinjaman KUR BNI 2022 Rp100 jutaBerikut 8 syarat pengajuan Kredit Komersial Rakyat atau KUR Pinjaman Rp 100 juta di tahun 2022.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menerima hibah KUR sebesar Rp38 triliun pada 2022, meningkat 22,7% dari Rp30,95 triliun pada tahun lalu, dan akan lebih fokus mengembangkan UMKM dengan syarat bisnis yang sangat mudah.

Alokasi KUR BNI 2022 akan digunakan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan sektor UMKM BNI yang saat ini mengalami pertumbuhan permintaan kredit yang kuat tanpa kondisi yang memberatkan.

Bagi pelaku usaha UMKM, dapat mengajukan pinjaman modal di Bank BNI melalui Kredit Komersial Rakyat (KUR).

Bunganya sekitar 3% lebih rendah dibandingkan produk pinjaman sejenis BNI atau Kredit Komersial Rakyat (KUR).

Bank BNI telah mengeluarkan 2 produk KUR yaitu KUR Super Mikro dan KUR Mikro

Nah bagi para pelaku usaha UMKM yang ingin mengakses permodalan usaha tidak perlu bingung karena Bank BNI saat ini sedang menggalakkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu skema pemerintah.

Seperti yang kita ketahui bersama ada tren pinjaman internet ilegal berbunga tinggi, maka Bank BNI kini menawarkan pinjaman modal Kredit Komersial Rakyat (KUR) dengan suku bunga sangat rendah yaitu 3%.

KUR berkomitmen kepada masyarakat peserta UMKM dengan memberikan berbagai kemudahan dan pengecualian.

Bunga yang diklaim sesuai dengan subsidi pemerintah dan hanya 3%.

Bunga 3% merupakan skema subsidi pemerintah yang berlaku hingga Desember 2021.

Batas pinjaman yang tersedia untuk umum hingga Rp 100 juta. Pemerintah kembali menaikkan jumlah yang semula dibatasi 50 juta rupiah.

PT Bank Negara Indonesia (BNI), bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sesuai peraturan pemerintah, KUR disalurkan kepada masyarakat pemilik UMKM dengan bunga yang sangat rendah.

Saat ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo baru menerapkan 3% dari subsidi bunga KUR, mulai dari awal 6%.

Usaha kecil dan menengah diharapkan dapat menghidupkan kembali perkembangannya dalam konteks perlambatan ekonomi global.

Meluncurkan kur.ekon.go.id, Kredit Usaha Rakyat BNI (BNI KUR), fasilitas kredit Bank Negara Indonesia untuk tambahan modal usaha produktif berupa kredit modal kerja, yang juga dapat digunakan nasabah untuk kredit investasi.

Kredit BNI KUR sampai dengan Rp 500 juta dengan jangka waktu pengembalian modal hingga 3 tahun untuk kredit modal kerja dan sampai dengan 5 tahun untuk kredit investasi.

Menawarkan beragam keuntungan, BNI KUR menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis dan sukses di masa depan. Dengan Kredit Usaha Rakyat BNI, bisnis Anda akan semakin lancar.

KEUNGGULAN KREDIT USAHA RAKYAT BNI
  • Kredit line hingga Rp 500 juta
  • Proses Cepat
  • Permintaan sederhana
  • Suku bunga kompetitif
  • Payback period hingga 5 tahun
  • Suku bunga rendah hanya 7% eff per tahun, dan sekarang pemerintah telah menurunkannya menjadi 3%.
Persyaratan Umum :
  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan
UNTUK DEBITUR PRIBADI
  • Fotokopi e-KTP (E-KTP) dan Kartu Keluarga
  • Fotokopi akta nikah (bagi yang sudah menikah)
  • Surat Izin Usaha (SIUP, TDP, SITU, HO) atau keterangan usaha desa/jalan
  • Fotokopi L/C di atas Rp 25 juta*
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk kredit di atas Rp50 juta
UNTUK DEBITUR BADAN USAHA
  • Fotokopi e-KTP (E-KTP) dan kartu keluarga
  • Surat Izin Usaha (SIUP, TDP, SITU, HO) atau surat keterangan usaha desa/jalan
  • Fotokopi dokumen jaminan pinjaman di atas Rp 25 juta*
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk kredit di atas Rp50 juta
  • Bukti hak atas tanah, IMB dan PBB, BPKB
Jika Anda tertarik untuk mengajukan KUR di Bank BNI, silahkan pilih jenis KUR yang sesuai dengan pilihan Anda.

Berikut jenis-jenis KUR BNI dan persyaratannya:

KUR KECIL
  • Tertinggi: sd Rp50 juta.
  • Jangka waktu: Sampai dengan 3 tahun (Kredit modal kerja), sampai dengan 5 tahun (Kredit investasi).
  • Persyaratan administrasi: e-KTP (KTP), kartu keluarga, izin usaha.
  • Garansi: Tidak diperlukan.
  • Suku bunga: 6% eff p.a.
KUR SEDANG
  • Maksimal: > Rp50 juta sd Rp500 juta.
  • Jangka waktu: sampai dengan 4 tahun (kredit modal kerja), sampai dengan 5 tahun (kredit investasi).
  • Persyaratan administrasi: KTP-el (KTP), NPWP (KUR > 25 juta rupiah), kartu keluarga, surat keterangan usaha dari Kelurahan/Kecamatan.
  • Garansi : Disesuaikan dengan ketentuan BNI.
  • Tingkat bunga: 6% eff p.a. KUR penempatan tenaga kerja Indonesia
  • Tertinggi: sd Rp25 juta. - Durasi: Disesuaikan dengan durasi kontrak kerja maksimal 3 tahun.
  • Persyaratan administrasi: e-KTP (KTP), kartu keluarga, izin usaha.
  • Garansi: Tidak diperlukan.
  • Negara tujuan penempatan : Singapore, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Korea, Japan.
  • Suku bunga: 6% eff p.a.
  • Untuk kelompok yang dikelola bersama dalam klaster, mitra usaha yang menggunakan komoditas perkebunan rakyat dan peternakan rakyat serta perikanan rakyat.
  • Batas maksimum: hingga Rp 500 juta per grup.
  • Jangka waktu: sampai dengan 4 tahun (kredit modal kerja), sampai dengan 5 tahun (kredit investasi). Angsuran reguler dan/atau satu kali pembayaran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo.
  • Persyaratan administrasi: KTP-el (E-KTP), NPWP (KUR > Rp50 juta), kartu keluarga, izin usaha. - Garansi : Disesuaikan dengan ketentuan BNI.
  • Tingkat bunga: 6% eff p.a. Sekarang dinaikkan menjadi 3% sesuai arahan pemerintah.
PERSYARATAN UMUM KUR MIKRO, KUR KECIL, KUR TKI DAN KUR KHUSUS
  • Tidak sedang menerima fasilitas kredit komersial/produktif dari bank lain dan/atau sedang tidak menerima kredit program dari pemerintah (kecuali KUR untuk BNI).
  • Kredit KUR dengan recovery yang berlaku saat ini tersedia di BNI dan/atau kredit konsumer (KPR, sewa kendaraan, kartu kredit dan resi gudang).
  • Pengalaman minimal 6 (6) bulan di bidang usaha.
  • Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Tidak termasuk dalam daftar hitam bank-bank Indonesia dan tidak terdaftar sebagai debitur/bermasalah.
Pernyataan Menko Perekonomian itu disampaikan saat berdialog dengan beberapa debitur yang selama ini menerima pinjaman KUR dari BNI 46, BRI dan Bank Mandiri.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartato dalam konferensi pers di Antara mengatakan berbagai upaya dan program yang dicanangkan pemerintah perlu diperkuat oleh semua pihak, termasuk swasta, dalam rangka memberikan pelayanan bagi usaha kecil dan menengah. Usaha mikro memberikan kepentingan terbaik.

“Koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan harus terus dijaga dan ditingkatkan lebih lanjut,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Air Langa dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta.

Per 3 November 2021, realisasi alokasi Kredit Komersial Rakyat (KUR) sebesar Rp237,08 triliun atau 83% dari target Rp285 triliun, kata Eddy Satriya, Perwakilan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Kecil Menengah. Badan Usaha (KemenkopUKM).

Hal ini merupakan bentuk dukungan pemerintah yang memberikan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui skema KUR.

“Kami sangat berharap kebijakan program KUR mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi negara,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Menurut data Sistem Informasi Perkreditan Rakyat (SIKP), KUR dialokasikan kepada 6,28 juta debitur, di antaranya KUR Super Mikro Rp 9,02 triliun, KUR Mikro Rp 147,82 triliun, KUR Kecil/Khusus Rp 80,22 triliun, Indonesia KUR Penempatan Tenaga Kerja Migran (TKI) sebesar Rp 17,29 miliar.

Pemerintah memberikan subsidi bunga untuk berbagai jenis KUR, yaitu KUR Super Mikro 13%, KUR Mikro 10,5%, KUR Kecil 5,5%, dan KUR Penempatan TKI 14%.

“Untuk mengakomodir dan mengakomodir masukan UMKM khususnya terkait KUR, Kementerian Koperasi dan UKM akan membuat portal dan call center pengaduan masyarakat,” kata Eddy.

Diketahui, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan terkait KUR, di antaranya menaikkan target alokasi KUR menjadi Rp 285 triliun dari sebelumnya Rp 253 triliun.

Kemudian, mulai Januari 2021 hingga Desember 2021, tambahan subsidi bunga KUR akan diperpanjang sebesar 3% sehingga suku bunga KUR menjadi 3% pada tahun 2021. Selain itu, seluruh sektor UMKM berhak atas KUR dan batas KUR tanpa agunan hingga Rp 100 juta.

Selain itu, pemerintah dikabarkan telah menambah program KUR Super Mikro hingga Rp10 juta pada Agustus 2020 yang tidak memerlukan agunan tambahan bagi seluruh pelaku UMKM, terutama pekerja (agunan utama untuk usaha hanya menyediakan dana) para ibu rumah tangga yang dipecat.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menerima hibah KUR sebesar Rp38 triliun, meningkat 22,7% dari Rp30,95 triliun pada tahun lalu, dan akan lebih fokus pada bisnis UMKM.

“Kami sangat yakin alokasi KUR akan sejalan dengan alokasi pemerintah. Selanjutnya kami melihat permintaan dan kinerja KUR dari BNI sangat baik,” kata Direktur Institusi BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Sis Apik mengatakan alokasi KUR BNI akan digunakan untuk membantu menopang momentum pertumbuhan sektor UMKM BNI yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan permintaan kredit yang kuat.

BNI juga akan menggunakan hibah KUR untuk mendorong pengembangan usaha kecil di sektor komoditas di delapan klaster unggulan, sejalan dengan arahan pemerintah membangun industri UMKM yang kuat melalui strategi klaster.

“Dengan pendekatan strategis ini, kami yakin dapat meningkatkan kontribusi kami dalam mendorong pencapaian target pembiayaan UMKM 2024 sebesar 30%, berdasarkan apa yang telah dicanangkan pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kak Apik menyampaikan bahwa sebagai bank internasional, BNI memiliki strategi tersendiri dalam mengembangkan sektor UMKM. Perusahaan fokus mendorong UMKM menjadi lebih produktif, go digital dan go global.

BNI lebih fokus meningkatkan kinerja UMKM untuk mendorong sektor ini maju, meningkatkan adopsi digital dan membuka lebih banyak peluang ekspor. BNI juga mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasokan untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM yang berkelanjutan.

“Kami juga telah menyusun rencana pembinaan dan pengembangan bagi UMKM untuk menjawab semua pertanyaan yang mereka hadapi, termasuk proses kredit, pengembangan kapasitas teknologi dan tata kelola bisnis,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, BNI memiliki tiga prioritas strategis untuk mendorong UMKM naik ke level internasional. Pertama, untuk memberdayakan UMKM untuk ekspor dan diaspora, BNI tidak hanya bekerja sama dengan pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya di luar negeri, tetapi juga mendorong pengembangan usaha bagi warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri atau di diaspora.

Kedua, membangun ekosistem bisnis yang berfokus pada delapan klaster prioritas: klaster padi, klaster jagung, klaster kelapa sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster Polandia.

Ketiga, membangun digital value chain, BNI memberikan dukungan menyeluruh melalui pembiayaan dan pembinaan mitra BNI dari hulu hingga hilir.