Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Jalur VIP

Malam Ramadhan ke-9, saya ikut salat isya dan tarawih berjama'ah di masjid bersama Kakak Nabila. Sengaja kami datang agak terlambat agar posisi saf kami berada di barisan paling belakang dekat salah satu pintu, jadi bisa pulang kapan saja seandainya tidak mampu menunggu sampai selesai. Sebenarnya ini rahasia kami berdua.

Pintu tersebut langsung mengarah ke tempat wudhu laki-laki. Ada pemandangan lain setiap selesai salam antara dua raka'at atau empat raka'at tarawih. Seorang remaja laki-laki terlihat berulang-ulang mengambil wudhu sambil sesekali mencuri pandangan ke arah jama'ah perempuan. Tepatnya ke arah kami.

"Kayanya yang pake koko coklat itu kawan sekolah Kakak, ya?" Saya memastikannya pada Nabila.

"Iya, ngga usah Mak liat," jawab Nabila dengan gaya tangan seolah sedang berdo'a biar target yang sedang jadi pembahasan kami tidak curiga kalau kami sedang membicarakannya. Cerdas! Siapa yang mengajarimu, Nong?

Selesai tarawih, kami langsung pulang dan tidak melanjutkan witir bersama jama'ah lain. Di pintu gerbang, remaja laki-laki itu sudah menunggu, berpura-pura menasihati bocah-bocah agar tidak bermain dekat jalan raya. Oooo ternyata ia juga pintar, tapi Aku lebih dulu merasakan muda, Boi!

"Ibu.." sapanya sambil mengangguk saat kami berpapasan di gerbang, pandangannya ke arah Nabila yang berjalan di belakang saya. Hati-hati nanti juling pula mata kau, Boi!

"Yaa, kawan sekolah Nabila, ya?" Saya membalas sapaannya.

"Betul, Bu... "

Dalam perjalanan ke rumah, saya berbincang dengan Nabila.

"Siapa nama kawan Kakak tadi?"

"Buat apa sih, Mak?"

"Tanya aja."

"Ngga penting banget!"

"Hihihi... Dia suka sama Kakak kadang ya?."

"Bukan, kayanya dia suka sama Mak."

"Hahahaha, oya?"

"Betul, dia pernah bilang sama Kakak, Bil, kirim salam buat Mak kamu, ya!"

"Affaaah?"

"Iyaaa, sebab dia pernah kirim salam buat Kakak lewat si Rina, tapi ngga mau Kakak balas. Akhirnya dia kirim salam buat Mak lewat Kakak."

"Hahahhaha...., PDKT jalur VIP, nih."

Tapi, tunggu dulu!

Ah, tidak mungkin!

Dia masih terlalu bocah buat jadi Sangkuriang jilid dua..

Sumber: Facebook Ismi Marnizar