Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Program Unggulan Desa Bikin Petani Lebih Mandiri



Maraknya kehadiran tengkulak yang menjual hasil panen dan menekan petani membuat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menggalakkan empat program unggulan yang didesain membuat desa menjadi mandiri.

"Sekarang ini masih ada model-model tengkulak. Nah kita sekarang dorong para petani untuk menjalankan empat program unggulan yang tujuannya untuk membuat desa-desa jadi mandiri," jelas Menteri Desa Eko Putro Sandjojo saat menghadiri 1 tahun Inaker Fun Bike di Lapangan Gendengan, Margodadi, Sleman, Yogyakarta (Minggu, 16/7).

Empat program dimaksud adalah Produk Unggulan Kawasan Perdesaan atau Prukades, di mana diharapkan bisa menghasilkan skala ekonomi yang besar.

"Dengan cara ini dunia usaha masuk ke desa, masyarakat pun tak perlu pusing lagi memikirkan tentang proses pasca panen. Karena sarana pasca panen merupakan hal penting dalam sektor pertanian. Pasar akan melirik hal tersebut lantaran sarana pasca panen akan meningkatkan nilai tambah produk pertanian baik dari segi jumlah maupun kualitas," ujar Eko.

Selain itu, menurut menteri yang hobi bersepeda tersebut, kesempatan petani ditekan oleh tengkulak juga akan semakin kecil. Hal itu tentu berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.

"Nanti desa diminta agar menentukan produk unggulannya dan fokus mengembangkan hal tersebut. Dengan fokus pada produk unggulan maka diharapkan terdapat peningkatan skala produksi yang tinggi," kata Eko.

Selain Prukades, tiga program unggulan Kemendes lainnya dalam upaya percepatan pembangunan desa yakni mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), membangun embung air, dan membangun sarana olah raga.

"Satgas Dana Desa juga akan mendorong dan mengingatkan agar para kepala desa menjalankan empat program unggulan Kemendes. Selain itu, satgas juga akan tetap menjalankan tugas utamanya yakni mengawasi dan mencegah adanya penyelewengan Dana Desa," ungkap Eko.

Pada tahun 2015, Dana Desa yang terserap dari rekening pemerintah daerah ke pemerintah desa telah mencapai 93,17 persen. Kemudian pada 2016 jumlahnya meningkat menjadi 96,32 persen. Sementara tahun ini, tercatat hingga 16 Juni lalu, sudah terdapat 413 daerah yang tersalurkan Dana Desa tahap pertama dengan persentase penyaluran mencapai 95,54 persen.

Pemanfaatan Dana Desa pada 2016 lalu sudah sangat beragam dengan mayoritas digunakan untuk peningkatan dan perbaikan infrastruktur dasar yang mendukung kegiatan perekonomian. Diantaranya digunakan untuk jalan desa sepanjang 66.884 kilometer, saluran irigasi 12.596 unit, embung 696 unit, pasar desa 1.819 unit, PAUad 11.296 unit, Polindes 3.133 unit, dan Posyandu 7.524 unit.

Hingga tahun 2017 ini, Dana Desa juga menstimulasi terbentuknya BUMDes sebagai penggerak ekonomi masyarakat desa sebanyak 18.446 unit. Beberapa BUMDes yang berkembang diantaranya memiliki omset antara Rp 300 juta hingga Rp 10 miliar. Hadirnya BUMDes merupakan upaya untuk terus meningkatkan produktivitas masyarakat dan menciptakan lapangan usaha baru. Dengan demikian, masyarakat desa akan mendapatkan manfaat langsung yakni peningkatan pendapatan.

Secara garis besar, adanya percepatan pembangunan di desa tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para tenaga kerja produktif di desa, khususnya para pemuda untuk bergotong royong membangun dan memajukan desanya sesuai dengan potensi yang dimiliki. [wah]

Sumber: http://nusantara.rmol.co/read/2017/07/16/299321/Program-Unggulan-Desa-Bikin-Petani-Lebih-Mandiri-