Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Siapa yang Berhak Mengaudit Badan usaha milik desa (BUMDes) ?


Membicarakan perihal Badan Usaha Milik Gampong (Badan usaha milik gampong (BUMG) ) memang tak pernah ada habisnya. Keberadaan Badan usaha milik gampong (BUMG) kini telah diidam-idamkan oleh banyak khalayak pergampongan. 


Badan usaha milik gampong (BUMG) dianggap mampu menjadi pendongkrak perekonomian masyarakat di gampong di mana ia berdiri. Hanya saja, posisi Badan usaha milik gampong (BUMG) yang memang dijatahkan mendapatkan kucuran anggaran dari Dana Gampong (DD) dan Alokasi Dana Gampong (ADD) ini justru dianggap rentan menjadi lahan penyimpangan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.


Meskipun rawan terjadi penyimpangan dalam pengelolaan keuangan Badan usaha milik gampong (BUMG) , hal ini justru membuat Pengelola Badan usaha milik gampong (BUMG) maupun Perangkat Gampong tidak dapat semena-mena dalam menggunakan uang Badan usaha milik gampong (BUMG) . Kenapa demikian? Badan usaha milik gampong (BUMG) sebagai badan usaha tidak bisa terlepas dari pengawasan dan audit. Pertanyaannya, siapakah yang berhak melakukan pengawasan dan audit Badan usaha milik gampong (BUMG) ?

Jadi, perlu diketahui oleh Sahabat Badan usaha milik gampong (BUMG) .id, pengawasan pada Badan usaha milik gampong (BUMG) dilakukan oleh pihak internal dan pihak eksternal Badan usaha milik gampong (BUMG) . Pada struktur kepengurusan Badan usaha milik gampong (BUMG) , terdapat Dewan Pengawas Internal yang diambil dari tokoh-tokoh masyarakat yang kompeten tentunya. Selain itu, setiap tahun Pengelola Badan usaha milik gampong (BUMG) harus membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan wajib disampaikan kepada Pengawas dan Penasehat Badan usaha milik gampong (BUMG) . Selanjutnya, pengelola Badan usaha milik gampong (BUMG) harus menyampaikan kinerja Badan usaha milik gampong (BUMG) di forum Musyawarah Gampong (Musdes).

Seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Gampong (Permengampong ) Nomor 4 Tahun 2015 tentang BUM Gampong , memang tidak ada aturan secara spesifik yang membahas tentang pengawasan Badan usaha milik gampong (BUMG) oleh pihak eksternal. Hal inilah yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan para pengurus Badan usaha milik gampong (BUMG) dan tentu ini menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh Kementerian Gampong untuk ditindaklanjuti.

Selain itu, perlu Sahabat Badan usaha milik gampong (BUMG) .id ketahui, salah satu alasan mengapa tidak ada ketentuan audit oleh pihak eksternal seperti inspektorat, BPKP, BPK atau KAP, karena Badan usaha milik gampong (BUMG) merupakan entitas yang terpisah dari Pemerintah Gampong namun bukan berarti pengawas pihak eksternal tidak bisa melakukan audit pada Badan usaha milik gampong (BUMG) . Pihak pengawas eksternal boleh melakukan pengawasan dan audit pada Badan usaha milik gampong (BUMG) . 


Jadi, pihak pengawas eksternal akan memeriksa berkas dokumen, proposal pengadaan, dan juga langsung terjun ke lapangan untuk melihat barang-barang inventaris yang terkumpul di dalam gedung Badan usaha milik gampong (BUMG) yang di bangun menggunakan dana gampong .

Selanjutnya, jika pengawas pihak eksternal menemukan suatu kecurangan maka pengawas eksternal akan bertindak tegas dengan cara menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kasus pengurus Badan usaha milik gampong (BUMG) yang tidak mau mengembalikan anggaran gampong nya. Selain memeriksa sesuai dengan yang dilaporkan, pengawas pihak eksternal juga melakukan rangkaian pemeriksaan secara reguler, seperti pemeriksaan Alokasi Dana Gampong (ADD) dan Dana Gampong (DD) sehingga dapat diketahui apakah pengelolaan pembiayaan atau pengeluaran di Badan usaha milik gampong (BUMG) telah tepat sasaran atau belum. Semoga bermanfaat Sahabat Badan usaha milik gampong (BUMG) .id! (wanda/BUMDes.id)