Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pendidikan Ketakwaan


A.    Pendidikan Ketakwaan
Pendidikan Ketakwaan

Kisah nabi ishak  dan kejadian yang menimpa beliau merupakan sebuah pelajaran yang paling berharga bagi kita dalam meniti kehidupan didunia ini. Nabi ishak merupakan orang yang beriman kepada tuhannya dan paling taqwa diantara kaumnya. Sehingga Allah memberikan kemuliaan kepada mereka didunia dan akhirat. Disamping dari pada itu Nabi ishak  juga menjadi contoh teladan bagi kita.pendidikan raqwa merupakan hal yang paling penting yang dapat mengantarkan kita kepada derajat yang tinggi. Oleh karena itu Allah sangat menganjurkan kepada hambanya agar bertaqwa kepada-Nya. Seperti didalam firmannya dalam surat Ali-imran ayat 102:
ياأيهاالذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمين )ال عمران : ١٠٢(
Artinya:   Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(Qs. Ali- Imran : 102)

                 Didalam ayat yang lain surat Ath-thalaq ayat 2-3 Allah berfirman:
ومن يتق الله يجعل له مخرجا , ويرزقه من حيث لايحتسب ومن يتوكل على الله فهو حسبه إن الله بالغ أمره قد جعل الله لكل شيء قدرا)الطلاق : ٢ – ٣(
Artinya: Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(Qs. Ath-Thalaq : 2 -3 )

            Disamping dari pada itu, rasulullah juga menasehati ummatnya untuk bertaqwa seperti di dalam sabdanya:
عن أبي ذر جندب بن جنادة وأبي عبدالرحمن معاذ بن جبل رضي الله عنهما عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال " اتق الله حيثما كنت , وأتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن " رواه الترمذي , وقال : حديث حسن وفي بعض النسخ : حسن صحيح
Artinya:    Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu 'anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”. (HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih)[1]

            Sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Abu Dzar “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya”. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Huud ayat 114 :
وأقم الصلاة طرفى النهار وزلفا من الليل إن الحسنات يذهبن السينات ذلك ذكرى للذاكرين )هود :١١٤(
Artinya: Sesungguhnya segala amal kebajikan menghapus segala perbuatan dosa. (Qs. Huud : 114)

Sabda beliau “bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik” maksudnya bergaullah dengan manusia dengan cara-cara yang kamu merasa senang bila diperlakukan oleh mereka dengan cara seperti itu. Ketahuilah bahwa yang paling berat timbangannya di akhirat kelak adalah akhlaq yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kamu dan yang paling dekat kepadaku posisinya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaqnya diantara kamu”. Akhlaq yang baik adalah sifat para nabi, para rasul dan orang-orang mukmin pilihan. Perbuatan buruk hendaklah tidak di balas dengan keburukan, tetapi dimaafkan dan diampuni serta dibalas dengan kebaikan. 



               [1] Ibid,  hal. 31.