Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah
2.1 Peran
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Untuk mencapai visi dan misi
pendidikan perlu ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda
kepemimpinannya. Meskipun pengangkatan kepala sekolah dilakukan dengan testing
dan saringan yang begitu sulit bahkan diangkat dari guru yang sudah
berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil kepala sekolah,
namun tidak dengan sendirinya membuat kepala sekolah mejadi profesional dalam
melakukan tugas. Berbagai kasus menunjukkan masih banyak kepala sekolah yang
masih terpaku dengan urusan-urusan administrasi, yang sebenarnya masih bisa
dilimpahkan kepada tenaga administrasi dalam pelaksanaannya kepala sekolah
merupakan pekerja berat yang menuntut kemampuan ekstra.
Agar lebih jelas di
sini dijelaskan tentang peran kepala sekolah secara lebih rinci.
a. Kepala
Sebagai Edukator (Pendidik)
Dalam rangka
menjalankan fungsinya sebagai edukator kepala sekolah harus memiliki strategi
yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di
sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada
warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta
melaksanakan model pembelajaran yang menarik.
Sumidjo (1999:122)
mengemukakan bahwa memahami arti pendidik tidak cukup berpegang pada konotasi
yang terkandung dalam defenisi pendidik saja melainkan juga harus dipelajari
keterkaitannya dengan makna pendidikan, dan bagaimana strategi yang
dilaksanakan, untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus menanamkan,
memajukan dan meningkatkan setidaknya dua macam nilai yaitu pembinaan mental,
moral.
Sebagai educator
kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja sebagai
educator, khususnya dalam peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi
belajar peserta didik dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1.
Mengikut
sertakan guru-guru dalam penataran untuk menambah wawasan para guru.
2.
Kepala
sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta didik
lebih giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan
diperlihatkan di padan pengumuman.
3.
Menggunakan
waktu belajar secara efektif di sekolah dengan cara mendorong para guru untuk
memulai dan mengakhiri: pembelajaran sesuai waktu yang telah ditentukan, serta
memanfaatkannya secara efektif dan efesien untuk kepentingan pembelajaran.
b. Kepala
Sekolah Sebagai Manajer
Manajer pada hakikatnya
merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
usaha para anggota organisasi serta mendaya gunakan seluruh sumber-sumber daya
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor.
Kegiatan utama pendidikan di
sekolah dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi sekolah bermuara pada
pencapaian efesiensi dan efektivitas pembelajaran, oleh karena itu salah satu
tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor yaitu mensurpervisi pekerjaan
yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.
d. Kepala
Sekolah Sebagai Leader
Kepala sekolah sebagai leader
harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga
pendidik, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas dalam
implementasinya kepala sekolah sebaga kader dapat dianalisa dari tiga sifat yaitu:
demokrtis, otoriter, laissez fire, sehingga kepala sekolah mudah dalam
melaksanakan kepemimpinannya.
Menurut Kootz
(2001:104) kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu :
1)
Mendorong
timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para guru,
staf dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing.
2)
Memberikan
bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para siswa serta memberikan
dorongan memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi
sekolah dalam mencapai tujuan.
e. Kepala
Sekolah Sebagai Innovator
Dalam rangka melakukan peran
dan fungsinya sebagai innovator, harus memiliki strategi yang tepat untuk
menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan mencari gagasan baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan memberikan teladan kepada seluruh tenaga
kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-model pembelajaran inovatif.
f.
Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Sebagai motivator kepala
sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada
para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya, motivasi
ini dapat ditimbulkan melalui pengetahuan lingkungan fisik, pengaturan suasana
kerja disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai
sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.
Dalam teori Harry
Mintzberg yang secara jelas mengungkapkan ada tiga macam peranan seorang
pemimpin, yaitu interpersonal, informational, dan decisional roles.
1)
Peran
hubungan antar perseorangan (interpersonal roles)
Peran ini timbul akibat otoritas formal dari seorang
pemimpin, meliputi; fugurehead, leadership dan liasion.
a)
Fugurehead
Fugurehead artinya lambang. Dalam pengertian sebagai
lambang kepala sekolah mempunyai kedudukan yang selalu melekat dengan sekolah.
Kepala sekolah dianggap sebagai lambang sekolah. Oleh sebab itu seorang kepala
sekolah harus selalu dapat memelihara integritas diri agar peranannya sebagai
lambang tidak menodai nama baik sekolah.
b)
Kepemimpinannya
(leadership)
Peranan sebagai pemimpin mencerminkan tanggung jawab
kepala sekolah untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah,
sehinga lahir etos kerja dan produktifitas yang tinggi dalam mencapai tujuan.
Fungsi kepemimpinan ini amat penting, sebab disamping
berperan sebagai penggerak juga beperan untuk melakukan kontrol segala akifitas
guru, staf dan siswa sekaligus untuk meneliti persoalan-persoalan yang timbul
di lingkungan sekolah.
c)
Penghubung
(leasion)
Dalam fungsi ini, kepala sekolah berperan menjadi
penghubung antara kepentingan sekolah dengan lingkungan diluar sekolah.
sedangkan secara internal fungsi liasion kepala sekolah menjadi alat perantara
antara wakil-wakil para guru, staf dan siswa dalam menyelesaikan tugas mereka.
Tujuan liaison (penghubung) adalah untuk memperoleh informasi dari berbagai
pihak untuk keberhasilan kepala sekolah.
2)
Peranan
informasional (infromational roles)
Kepala sekolah berperan untuk menerima dan menyebar
luaskan atau meneruskan informasi kepada guru, staf, siswa dan orang siswa.
Dalam fungsi informasional kepala sekolah berfungsi sebagai “pusat urat
syaraf”(never center) sekolah.
Menurut Wahjosumidjo (2001:91), ada tiga macam peran
kepala sekolah sebagai urat syaraf, yaitu:
a)
Sebagai
monitor
kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan (observasi)
terhadap lingkungan, yaitu kemungkinan adanya imformasi-imformasi yang pengaruh
terhadap penampilan sekolah, seperti: gosip, khabar angin (hearsay)
b)
Sebagai
disseminator
Kepala
sekolah bertanggung jawab menyebarluaskan dan membagi imformasi
kepada guru, staf, siswa dan orang tua siswa.
c) Spokesman
kepala sekolah menyebarkan
(transmits) imformasi kepada lingkungan diluar yang diangap perlu. Dalam fungsi ini kepala sekolah berperan sebagai wakil resmi
sekolah.
3)
Sebagai
pengambil keputusan
Peran ini merupakan peranan yang paling penting dari
kedua macam peran yang lain, yaitu interpersonal roles dan inrtotional roles.
Menurut
Wahjosumidjo (2001:92) ada empat macam peran kepala sekolah sebagai pengambilan
keputusan yaitu:
a)
Entrepreneur
Dalam peran ini kepala sekolah selalu berusaha untuk
memperbaiki penampilan sekolah melalui berbagai macam permikiran
program-prgoram yang baru, serta melakukan survey. Untuk mempelajari berbagai
persoalan yang timbul di lingkungan sekolah.
b)
Orang yang
memperhatikan gangguan (distrubance handler)
Gangguan yang timbul pada suatu sekolah, tidak hanya
diakibatkan oleh kepala sekolah yang tidak memperhatikan situasi, tetapi juga
akibat kepala sekolah yang tidak mampu mengantisipasi semua akibat pengambilan
keputusan yang telah diambil.
c)
Orang yang
menyediakan segala sumber (A Resource Allocater).
Kepala sekolah bertanggung jawab untuk menentukan siapa
yang akan memperoleh atau menerima sumber-sumber yang disediakan. Sumber-sumber
yang dimaksud meliputi sumber daya manusia, dana, peralatan dan sebagainya.
Seorang kepala sekolah harus secara continue meneliti dan menentukan bagaimana
sumber-sumber tersebut dapat diadakan dan dibagikan.
d)
A
Nagotiator Roles
Dalam fungsi ini kepala sekolah harus mampu untuk
mengadakan pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar, untuk menjalin dan
memenuhi kebutuhan baik untuk sekolah maupun dunia usaha.