Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Peranan Guru Sertifikasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SD


A.    Kata Pengantar

 Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam atas limpahan rahmat dan didayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi yang berjudul “Peranan Guru Sertifikasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 16 Juli”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh sinar terang melalui ajaran Islam, juga kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya.
Tentunya dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak. terutama kepada dosen yang telah mengasuh dan membimbing penulis pada mata kuliah bimbingan skripsi dan seluruh petugas pengajaran yang telah membantu penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada ayahanda dan bunda tercinta yang telah mendukung baik secara moril maupun sprituil. sehingga penulis dapat mengikuti jenjang pendidikan hingga sampai ke perguruan tinggi. penulis do’akan semoga keduanya mendapat barakah dari Allah dan ditempatkan di surga-Nya di hari kiamat nantinya.
Dan ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dari awal sampai akhir penulisan proposal skripsi ini, semoga mereka mendapat pahala dari Allah SWT.  Begitupun proposal skripsi ini telah penulis susun dengan sebaik mungkin, namun sebagai seorang hamba yang lemah sangat menyadari bahwa masih banyak terjadi kekeliruan dan kesalahan serta banyak kekurangan. 
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb..
                                               
     Matangglumpangdua, 01 Maret 2015
 P e n u l i s

                 Samsul Bahri
                             Nim. A. 201201/4092






















B.   Daftar Isi
                                                                                        Halaman
A.    Kata Pengantar                                                                                         1
B.    Daftar Isi                                                                                                   3
C.    Latar Belakang Masalah                                                                          4
D.    Rumusan Masalah                                                                                                8
E.     Penjelasan Istilah                                                                                     9
F.     Tujuan Penelitian                                                                                     11
G.    Kegunaan Penelitian                                                                                12
H.    Landasan Teori                                                                                         12
I.       Kajian Terdahulu                                                                                      15
J.      Metodelogi Penelitian                                                                              16
1.     Lokasi Penelitian                                                                              16
2.     Jenis penelitian                                                                                 16
3.     Metode Penelitian                                                                             16
4.     Ruang Lingkup Penelitian                                                                17
5.     Objek Penelitian                                                                                17
6.     Sumber Data                                                                                      18
7.     Tehnik Pengumpulan Data                                                                19
8.     Tehnik Analisa Data                                                                         20
K.    Garis Besar Isi Skripsi                                                                             21
L.     Daftar Pustaka                                                                                          22
M.   Lampiran-Lampiran                                                                    
1.     Daftar Judul Skripsi Cadangan                                             
2.     Daftar Pengesahan Judul Skripsi                                          








C.    Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu.[1]
Dunia pendidikan dalam hal ini tidak terkecuali. Seorang guru atau tenaga pendidik muslim, sebelum ia berperan sebagai guru atau tenaga pendidik atau dirinya sendiri, dia adalah seorang muslim. Artinya dia akan memenuhi panggilan hati nuraninya untuk senantiasa membawa suatu kebenaran, dalam hal ini adalah misi Islam, dalam kehidupannya atau kehidupan orang yang selalu menjadi cerobong penyampaian khutbah dan pendidikannya. Namun implementasi untuk diri kita sendiri saja terabaikan apalagi untuk orang lain. Kenapa terjadi yang demikian itu dalam keseharian masyarakat atau pribadi masing-masing tentu karena nilai pendidikan yang seyogyanya menjadi renungan dan pelajaran sudah terabaikan dan memperdebatkan tanpa merenung hakikat nilai pendidikan itu sendiri. Karena nilai pendidikan itu sudah tertanam dalam agama sedari kita mengenal alam dunia.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru merupakan orang yang paling utama bagi anak didik, karena guru sebagai panutan bagi kelangsungan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Guru mempunyai tugas dan fungsi, yang berkaitan erat dengan pelaksanaan pengajaran sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, pada prinsipnya jabatan guru memiliki banyak tugas baik yang berkaitan dengan dinas maupun di luar dinas, yaitu dalam bentuk pengabdian, karena manusia yang masih hidup bertugas sebagai guru, namun tergantung dari tingkat kewenangan yang dimiliki guru.
Tugas guru sebagai profesi meliputi tiga unsur, sebagaimana yang dikemukakan oleh Moh. Uzer Usman, yaitu: “Tugas guru sebagai profesi meliputi, mengajar dan melatih, mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan kepada siswa.”[2]
Dengan demikian tugas guru sebagai profesi dititik beratkan pada kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar bagi setiap guru ada tiga tugas yaitu sebagai pendidik, pengajar dan pelatih yang mendewasakan anak didik dalam arti menciptakan generasi yang bertanggung jawab. Di antara tugas-tugas tersebut yang paling berat guru dan sangat penting untuk dilaksanakan tugasnya sebagai pendidik, yaitu guru harus mengusahakan semaksimal mungkin untuk mewariskan nilai-nilai luhur yang sesuai dengan konsep atau falsafah hidup bangsa dan berusaha mewujudkan sikap dan tingkah laku para anak didik ke arah yang lebih baik ditetapkan oleh pengajaran teoritis dan melalui keteladanan guru yang ditampilkan dalam pergaulan sehari-hari.
Tugas guru di sekolah tidak hanya menjadikan mata pelajaran, tetapi juga bertanggung jawab dan membentuk kepribadian anak menurut pola yang diinginkan. Guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi juga memperkembangkan potensi berfikir dan cara-cara mengatasi problema hidup yang meliputi semua aspek dan sifat-sifat serta kepribadian juga harus melakukan berbagai tugas dan tugas guru adalah membimbing aktivitas tersebut.
Betapa besar peran guru kaitannya dalam mencetak sumber daya manusia, secara global harus disadari bahwa gurulah pencetak dasar pembentukan dan pengembangan serta pertumbuhan sumberdaya manusia di segala bidang. Oleh karena itu kualitas suatu bangsa, tidak dapat dilepaskan dari peran guru. Memandang guru dari sudut peran tersebut untuk menyandang predikat guru bukanlah predikat sembarangan dan untuk meraihnya pun tidaklah semudah meraih predikat selain guru serta tidak dapat disandang setiap orang. Berdasarkan alur pemikiran tersebut sepantasnyalah guru menyandang predikat tidak hanya sebagai pendidik, akan tetapi sebagai pendidik professional-untuk mendapatkan pengakuan atau status sebagai pendidik yang professional bukanlah pekerjaan yang mudah, dan membutuhkan proses serta persyaratan yang memadai dan pembuktiannya didukung oleh sebuah sertifikasi.[3]
Sifat seorang pendidik yang sukses adalah memberi ketauladanan yang baik terhadap anak didiknya, dan perbuatannya tidak menyalahi perkataannya. [4]
Allah SWT. berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً (الأحزاب : ٢١)
Artinya:   Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Qs. Al Ahzab: 21).

Ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang mencontoh Rasulullah dalam berbagai perkataan, perbuatan, dan perilakunya. Untuk itu Allah memerintahkan manusia untuk mensuritauladani Nabi Muhammad Saw.[5] Ini adalah sifat yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang pendidik muslim. Jika setiap pendidik merealisasikan komitmen ini, maka akan terbentuklah suatu generasi yang hebat yang akan menjadi pahlawan di masa yang akan datang.
Globalisasi merupakan era kompetisi, era ini dapat pula dipandang sebagai era pengetahuan karena pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Era pengetahuan merupakan suatu era dengan tuntutan yang lebih rumit dan menantang. Suatu era dengan spesifikasi tertentu yang sangat besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan dan lapangan kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi selain karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, juga diakibatkan oleh perkembangan yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan, psikologi dan transformasi nilai-nilai budaya. Dampaknya adalah perubahan cara pandang manusia terhadap manusia, cara pandang terhadap pendidikan, perubahan peran orang tua/guru/dosen serta perubahan pola hubungan antar mereka.

Titik Andriyani menjelaskan bahwa:
Untuk melaksanakana profesinya, tenaga pendidik khususnya guru yang telah mendapatkan sertifikasi sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan. Diantara pengetahuan-pengetahuan yang dikuasi guru adalah pengetahuan psikologi terapan tentang tahapan-tahapan perkembangan peserta didik yang erat kaitannya dengan proses belajar peserta didik dalam suasana zaman yang berbeda dan penuh tantangan seperti sekarang ini.[6]

Dalam kenyataannya masih banyak guru dalam menerapkan proses pembelajaran tidak melihat aspek tersebut. Akibatnya, proses pembelajaran tidak efektif dan efisien. Sehingga pembelajaran kurang bermakna bagi siswa khususnya bagi siswa SD Negeri 16 Juli.
Dari latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Peranan Guru Sertifikasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 16 Juli.”
D.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.     Bagaimana peranan guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 16 Juli?
2.     Bagaimana pengaruh sertifikasi guru bagi presatasi belajar siswa?
3.     Apa sajakah kendala-kendala guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 16 Juli?


E.    Penjelasan Istilah
Istilah yang terdapat dalam judul proposal skripsi ini yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:
1.     Peranan
Istilah peranan berasal dari kata "peran" yang ditambah akhiran "an" yang berarti sesuatu yang menjadi bagian dari sebuah pekerjaan atau memegang yang terutama terjadi sesuatu hal/peristiwa dengan adanya sebuah tempat berpijak”.[7] Peranan merupakan sesuatu yang biasanya sering disebut dengan fungsi yaitu kedudukan sesuatu yang sangat penting, fungsi ini penyebutannya ditempatkan menurut tempat dan kegunaannya.
Adapun peranan yang dimaksud adalah sesuatu yang mameliki pengaruh dan tanggung jawab dalam membekali siswa agar terbentuknya karakteristik yang baik.
2.     Guru Sertifikasi
Guru adalah orang yang berfungsi sebagai pendidik dan pengajar yang mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik dan juga memberi contoh teladan yang baik dalam segala segi kehidupan sebagai upaya dalam menanamkan sikap, nilai dan minat belajar kepada para siswa. Sedangkan agama Islam adalah suatu sistem akidah, syariat dan akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dari berbagai hubungan Islam. Sehingga agama Islam yang terakhir diturunkan ini menyempurnakan agama wahyu yang ada sebelumnya”.[8]
Sertifikasi yaitu adanya pemberian tanda atau surat keterangan (pernyataan) tertulis atau tercetak dari orang yang berwenang yang dapat digunakan sebagai bukti pemilikan atau suatu kejadian. Menurut para ahli sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru[9].
Adapun menurut penulis, sertifikasi adalah pemberian bukti penguasaan kompetensi kepada guru.
3.     Meningkatkan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa meningkatkan adalah “Proses perbuatan, cara meningkatkan usaha dan sebagainya”[10] Adapun peningkatan yang penulis maksud disini yaitu usaha-usaha yang dilakukan oleh guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
4.     Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestasi yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berartihasil usaha”[11]. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olahraga, pendidikan dan pengajaran. Menurut Drs.Djalimus Syah “prestasi mempunyai arti hasil yang diperoleh dari kerja keras yang dilakukan oleh seseorang”[12]. Sedangkan menurut James S Cangelosi, “prestasi adalah tingkat kemajuan yang telah dicapai seseorang hasil yang dicapai atau dilakukan”[13].
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah kemampuan atau ketrampilan seseorang dalam melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan secara maksimal.
Sedangkan belajar, Nasution, mengemukakan, “belajar sering dirumuskan sebagai perubahan kelakuan-kelakuan yang meliputi pengamatan, persiapan, minat, sikap dsb”[14]. Menurut muhaimin, dalam bukunya “Strategi Belajar” mengemukakan pengertian belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik itu aktual maupun potensial”[15].
Dengan demikian maka belajar adalah usaha seseorang membimbing dirinya kedalam perubahan situasi untuk menuju tingkah laku yang sudah dicapai oleh siswa.
F.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui peranan guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 16 Juli.
2.     Untuk mengetahui pengaruh sertifikasi guru bagi presatasi belajar siswa.
3.     Untuk mengetahui kendala-kendala guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 16 Juli.
G.   Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagi berikut:
              Pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai peranan guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 16 Juli. Selain itu  hasil pembahasan ini dapat di jadikan bahan kajian bidang study pendidikan.
              Hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan niliai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan peranan guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 16 Juli ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.
H.    Landasan Teori
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan rendahnya kualitas guru ini adalah dengan mengadakan sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi, pemerintah berharap kinerja guru akan meningkat dan pada gilirannya mutu pendidikan nasional akan meningkat pula. Namun, beberapa pihak ada yang berpendapat bahwa sejatinya sertifikasi adalah alat untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Bahkan yang lebih berani mengatakan bahwa sertifikasi adalah akal-akalan pemerintah untuk menaikkan gaji guru.
Kata sertifikasi hanyalah kata pembungkus agar tidak menimbulkan kecemburuan profesi lain. Meski tentunya, kita tidak mengesampingkan kenyataan bahwa United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)-Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurus bidang pendidikan. Menurut Badan PBB itu, peringkat Indonesia dalam bidang pendidikan pada tahun 2007 adalah 62 di antara 130 negara di dunia. Education development index (EDI) Indonesia adalah 0.935, di bawah Malaysia (0.945) dan Brunei Darussalam (0.965). Hingga hasil penelitian United Nation Development Programe (UNDP) pada tahun 2007 tentang Indeks Pengembangan Manusia menyatakan Indonesia berada pada peringkat ke-107 dari 177 negara yang diteliti Indonesia memperoleh indeks 0,728. Dan jika Indonesia dibanding dengan negara-negara ASEAN yang dilibatkan dalam penelitian, Indonesia berada pada peringkat ke-7 dari sembilan negara ASEAN.
Dalam hal ini tingkat pengetahuan bangsa atau pendidikan bangsa merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan Indeks Pengembangan Manusia. Peringkat Indonesia yang rendah dalam kualitas sumber daya manusia ini adalah gambaran mutu pendidikan Indonesia yang rendah. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tercermin dari daya saing di tingkat internasional. Daya saing Indonesia menurut World Economic Forum, 2007-2008, berada di level 54 dari 131 negara. Jauh di bawah peringkat daya saing sesama negara ASEAN seperti Malaysia yang berada di urutan ke-21 dan Singapura pada urutan ke-7.
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah komponen mutu guru. Rendahnya profesionalitas guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas, guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD baik negeri maupun swasta ternyata hanya 28,94%. Guru SMP negeri 54,12%, swasta 60,99%, guru SMA negeri 65,29%, swasta 64,73%, guru SMK negeri 55,91 %, swasta 58,26 %. Namun pemahaman bahwa sertifikasi tidak lain hanya meningkatkan kesejah teraan guru seperti diatas juga tidak terlalu salah sebab dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) pasal 16 disebutkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik, berhak mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi. Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh UUGD adalah sebesar satu kali gaji pokok untuk setiap bulannya.
Namun, persepsi seperti itu cenderung mencari-cari kesalahan suatu program pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional. Peningkatan kesejahteran guru dalam kaitannya dengan sertifikasi harus dipahami dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan nasional , baik dari segi proses (layanan) maupun hasil (luaran) pendidikan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara eksplisit mengisyaratkan adanya standarisasi isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiyaan, dan penilaian pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.


I.      Kajian Terdahulu
Nama: Safrizal Nim: A. 273347/2297 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011 dengan judul dengan judul skripsi Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru (Studi pada SMP Negeri 3 Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen) metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode deskriptif kuantitatif dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.     Keadaan guru yang sudah tersertifikasi pada SMP  Negeri 3 Kota Juang guru pada SMP  Negeri 3 Kota Juang Kabupaten Bireuen sangat senang dengan adanya sertifikasi guru. Hal ini terlihat dari jawaban responden 100 % yang menyatakan mereka senang dapat sertifikasi, karena dengan adanya sertifikasi, penghasilan dapat bertambah
2.     Pengaruh sertifikasi bagi guru adalah bahwa sebagian guru yang sudah mendapatkan sertifikasi pada SMP  Negeri 3 Kota Juang Kabupaten Bireuen memiliki keahlian tersendiri dalam mengajar, hal ini terlihat dari 60 % responden menjawab bahwa mereka memiliki keahlian tersendiri dalam mengajar setelah mendapatkan sertifikasi.
3.     Pengaruh sertifikasi bagi siswa adalah bahwa dengan adanya  guru yang sudah mendapatkan sertifikasi pada SMP  Negeri 3 Kota Juang Kabupaten Bireuen dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran hal ini terlihat dari 50 % responden menjawab bahwa sertifikasi guru dapat meningkatkan kompetensi siswa.

J.     Metodelogi Penelitian
1.     Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah SD Negeri 16 Juli Kabupaten Bireuen, sedangkan permasalahan yang diteliti adalah Peranan Guru Sertifikasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.
2.     Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara penulis terjun langsung  ke lokasi (objek) penelitian yaitu SD Negeri 16 Juli untuk mendapatkan data yang penulis perlukan yaitu data tentang peranan guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.     Metode Penelitian
Adapun metode yang penulis digunakan dalam penulisan ini adalah  penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif serta menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang diarahkan dalam memahami fenomena sosial dari perpektif partisipan, serta menggunakan strategi multi metode, dengan metode utama interview, observasi, dan studi dokumenter, dalam pelaksanaan penelitian peneliti menyatu dengan situasi yang di teliti.[16]  Penelitan kualitatif berlangsung secara natural, data yang di kumpulkan dari orang-orang yang terlibat dalam tingkah laku alamiah, hasil penelitian kulitatif berupa deskripsi analisis.

4.     Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
NO
Ruang Lingkup Penelitian
Hasil Yang diharapkan

1
Peranan Guru Sertifikasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 16 Juli
a)     Kompetensi pedagogik
b)     Kompetensi kepribadian
c)     Kompetensi profesional
d)     Kompetensi sosial,
2
Pengaruh sertifikasi guru bagi presatasi belajar siswa

a)     Penguasaan materi,
b)     Pemahaman terhadap peserta didik
c)     Pembelajaran yang mendidik
d)     Pengembangan kepribadian profesionalisme,
3

Kendala-kendala guru sertifikasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 16 Juli
a)     Guru
b)     Siswa
c)     Media pembelajaran  

5.     Objek Penelitian
Menurut Sugiyono pengertian “Objek penelitian adalah sarana ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaa tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal.”[17] Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian  adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk  mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda.
Objek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru dan Siswa SD Negeri 16 Juli Kabupaten Bireuen.


6.     Sumber Data
1)     Data primer adalah sumber data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data dan penyelidik untuk tujuan penelitian.[18]. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah
a)     Kepala Sekolah
b)     Guru
c)     Siswa
2)     Data skunder yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer tersebut yaitu buku:
a)     Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1990.
b)     Nasution, Asas-Asas Kurikulum, Bandung : Jemmars, 1982
c)     Muhaimin, Abdul Ghafir, Nur Ali Rahman, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media, 1996
d)     Abu Ahmadi dan Nur Uhbiati, Ilmu Pendidikan, Semarang: Toha Putra, 1999.
e)     Salmeto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003
f)      Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan pndidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2007.
g)     Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
7.     Tehnik Pengumpulan Data
Nazir menjelaskan bahwa pengumpulan data adalah “prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.[19] Karena penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu langsung terjun ke lokasi penelitian, sesuai dengan pendapat tersebut untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini, dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik, yaitu field research (penelitian lapangan) merupakan suatu metode pengumpulan data dengan menggunakan penelitian langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi dan data-data dari objek penelitian, melalui penelitian ini akan dilaksanakan sebaik mungkin untuk memperoleh data yang valid.
Dalam pelaksanaan penelitian ini juga dikumpulkan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
a.      Observasi partisipasi, yaitu penelitian yang mengadakan pengamatan secara lagsung melibatkan dari dalam kegiatan yang dijadikan sebagai subjek penelitian.
b.     Interview (wawancara) ialah dengan cara berkomunikasi langsung dengan orang-orang yang dijadikan objek penelitian.
c.      Dokumentasi yaitu untuk memperoleh data-data tentang keadaan guru dan siswa pada SD Negeri 16 Juli.
8.     Tehnik Analisa Data
Untuk menganalisis data dan menginterpretasikan data tersebut menurut Nasution dapat dilakukan 3 tahapan yaitu:
1.     Tahap Reduksi
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah menelaah seluruh data yang telah terhimpun dari lapangan, sehingga dapat ditemukan hal-hal pokok dari objek yang diteliti. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulka data atau informasi dari catatan hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi untuk mencari nilai inti atau pokok-pokok yang dianggap penting dari setiap aspek yang diteliti.
2.     Tahap Display
Tahap ini dilakukan adalah untuk merangkul data temuan data temuan dalam penelitian ini yang di susun secara sistematis untuk mengetahui tentang hal yang diteliti di lapangan, sehingga melalui display data dapat memudahkan bagi peneliti untuk menginterpretasikan terhadap data yang terkumpul.
3.     Tahap Verifikasi
Nasution mengemukakan: “tahap ini dilakukan untuk mengadakan pengkajian terhadap kesimpulan yang telah diambil dengan data perbandingan dari teori yang relevan. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisa, sehingga melahirkan kesimpulan yang dapat dipercaya”[20].
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan: “Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif”[21]. Penelitian kualitatif  memberikan interpretasi deskriptif , verifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi juga bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain. Semua data yang terkumpul dari responden diolah dalam bentuk uraian-uraian tentang apa yang didapatkan di lokasi penelitian.
Adapun tehnik penulisan dalam skripsi ini penulis berpedoman pada Buku Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Almuslim Peusangan Bireuen Aceh tahun 2014. Mengenai terjemahan ayat Al-Qur’an, penulis mengambil Buku Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’an Kementrian agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Perkata, penerbit CV. Kalim, Jakarta Tahun 2010.
K.    Garis Besar Isi Proposal Skripsi
Adapun yang menajadi garis besar dalam penulisan  proposal skripsi  ini adalah sebagai berikut :
            Pada bab satu terdapat pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, Landasan Teori, Kajian terdahulu, metode penelitian dan garis besar isi proposal skripsi.




L.    Daftar Pustaka
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiati, Ilmu Pendidikan, Semarang: Toha Putra, 1999.

Departemen Pendidikan, Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, t.t.p, 2002.

Djalinus Syah, Kamus Pelajar Kata Serapan Bahasa Indonesia, Jakarta :Rineka Cipta Jakarta, 2000.

Hamad Hasan Ruqaith, Konsep Islam dalam Mendidik Anak, Cet. I, Jakarta: Cendekia, 2004.

Lexy J., Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya, 2005.

Muhaimin, Abdul Ghafir, Nur Ali Rahman, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media, 1996.

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1990.

M. Abdul Ghoffar E. M., Tafsir Ibnu Katsir, Cet. I, Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’i, 2004.

Nasution, Asas-Asas Kurikulum, Bandung : Jemmars, 1982.

Nazir, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Rajawali Press, 1999.

Nasution, Teknologi Pendidikan, Cet. III, Bandung: Jemmars, 2000.

Nana Syoadih Sukmadita, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Titik Andriyani, Menyejajarkan Kompetensi Guru Agama dengan Guru Umum melaluiSertifikasi,(http://duniaguru.com/index.php?option=com_content&task=view&id=586&Itemid=37 diakses tanggal 19 Mei 2011.

Tim Penyususn Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986.

Welas Waluyo, Menggapai Sertifikasi Guru dalam Jabatan, hal.11, (http://gemapendidikan.com/2010/05/mengapai-sertifikasi-guru-dalam-jabatan/, Google) diakses tanggal 7 Mei 2011.


Wjs. Poerwadarminta, Pusat Pembuatan dan Pengembangan Bahasa Dep. P dan K, Jakata: Balai Pustaka, 1986.

Winarmo Surachmad,. Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah,             Bandung: Angkasa, 1987.

Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional, Bandung : Rosdakarya, 1990.






[1] Abu Ahmadi dan Nur Uhbiati, Ilmu Pendidikan, (Semarang: Toha Putra, 1999),  hal. 98.

[2] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1990), hal 4
[3]Welas Waluyo, Menggapai Sertifikasi Guru dalam Jabatan, hal.11, (http://gemapendidikan.com/2010/05/mengapai-sertifikasi-guru-dalam-jabatan/, Google) diakses tanggal 7 Mei 2011.
[4] Hamad Hasan Ruqaith, Konsep Islam dalam Mendidik Anak, Cet. I, (Jakarta: Cendekia, 2004), hal. 33.
[5] M. Abdul Ghoffar E. M., Tafsir Ibnu Katsir, Cet. I, (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’i, 2004), hal. 461.

[6] Titik Andriyani, Menyejajarkan Kompetensi Guru Agama dengan Guru Umum melalui Sertifikasi,(http://duniaguru.com/index.php?option=com_content&task=view&id=586&Itemid=37 diakses tanggal 19 Mei 2011.
[7]Wjs. Poerwadarminta, Pusat Pembuatan dan Pengembangan Bahasa Dep. P dan K, (Jakata: Balai Pustaka, 1986), hal. 735.

[8] Departemen Pendidikan, Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, (t.t.p, 2002), hal. 24.
[9] Sarimaya, Sertifikasi ..., hal. 14.

               [10] Tim Penyususn Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), hal. 986.

               [11]Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional, (Bandung: Rosdakarya, 1990), hal. 2.

               [12] Djalinus Syah, Kamus Pelajar Kata Serapan Bahasa Indonesia, (Jakarta :Rineka Cipta Jakarta), hal. 168.
               [13] Muhaimin, Abdul Ghafir, Nur Ali Rahman, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996), hal. 45.

               [14] Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Bandung: Jemmars, 1982), hal. 71

               [15] Muhaimin, Strategi belajar......., hal. 14.
[16] Lexy J., Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2005), hal. 6.
               [17] Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2010), hal. 13.
[18] Winarmo Surachmad,. Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah,             (Bandung: Angkasa, 1987), hal. 163.

[19] Nazir, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hal. 127.
[20] Nasution, Teknologi Pendidikan, Cet. III, (Bandung: Jemmars, 2000), hal. 190.

[21] Nana Syoadih Sukmadita, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 8.