Info Bansos Terbaru! Pelanggan Listrik Dan Lpg 3 kg Bakal Dapat Bantuan Tunai sebagai Pengganti Subsidi
Info Bansos Terbaru! Pelanggan Listrik Dan Lpg 3 kg Bakal Dapat Bantuan Tunai sebagai Pengganti Subsidi
Pemerintah akan mengganti skema penyaluran subsidi listrik serta elpiji 3 kilogram( kg) pada 2022. Rencananya, pemberian subsidi dilakukan secara tertutup dan terhubung dengan program bantuan sosial( bansos) yang lain.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal( BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, perubahan ini dilakukan sebab pemerintah menganggap subsidi energi ini tidak tepat sasaran. Disamping itu, beban subsidi juga terus bertambah.
“ Bagaimana pemerintah bersama- sama dengan dukungan dari DPR kita bersama- sama mau memperbaiki masalah yang kita hadapi ini lumayan lama,” kata dia dalam rapat Badan Anggaran( Banggar) DPR di Jakarta, Rabu,( 9/ 6).
Pemerintah mau mentransformasikan kebijakan subsidi berbasis komoditas supaya ditunjukan jadi berbasis sasaran penerima melalui integrasi dengan bansos. Tetapi Febrio menyebut rencana ini perlu dilakukan secara bertahap.
“ Dari berbagai jenis program subsidi itu kita lihat itu elpiji itu salah satu yang sangat besar inclusion error- nya, termasuk juga subsidi listrik. Sedangkan yang relatif bagus dalam konteks targeting dan tepat sasarannya itu ada PKH, PIP, bansos pangan, dan PBI,” ucapnya.
Untuk subsidi elpiji, pemerintah akan menyalurkannya kepada orang yang berhak menerima secara langsung bukan kepada produk. Sedangkan subsidi listrik diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial( DTKS).
“ Pelaksanaan transformasi ini pastinya dicoba secara hati- hati mempertimbangkan waktu yang tepat, sesuai juga dengan kesiapan data serta infrastruktur dan perkembangan perekonomian pasca pandemi covid,” pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di www.cnbcindonesia.com dengan judul “Subsidi Jadi Bansos, Jangan Kaget ya Bun Harga Gas 3 Kg Naik!”
Pemerintah akan mengganti skema penyaluran subsidi listrik serta elpiji 3 kilogram( kg) pada 2022. Rencananya, pemberian subsidi dilakukan secara tertutup dan terhubung dengan program bantuan sosial( bansos) yang lain.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal( BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, perubahan ini dilakukan sebab pemerintah menganggap subsidi energi ini tidak tepat sasaran. Disamping itu, beban subsidi juga terus bertambah.
“ Bagaimana pemerintah bersama- sama dengan dukungan dari DPR kita bersama- sama mau memperbaiki masalah yang kita hadapi ini lumayan lama,” kata dia dalam rapat Badan Anggaran( Banggar) DPR di Jakarta, Rabu,( 9/ 6).
Pemerintah mau mentransformasikan kebijakan subsidi berbasis komoditas supaya ditunjukan jadi berbasis sasaran penerima melalui integrasi dengan bansos. Tetapi Febrio menyebut rencana ini perlu dilakukan secara bertahap.
“ Dari berbagai jenis program subsidi itu kita lihat itu elpiji itu salah satu yang sangat besar inclusion error- nya, termasuk juga subsidi listrik. Sedangkan yang relatif bagus dalam konteks targeting dan tepat sasarannya itu ada PKH, PIP, bansos pangan, dan PBI,” ucapnya.
Untuk subsidi elpiji, pemerintah akan menyalurkannya kepada orang yang berhak menerima secara langsung bukan kepada produk. Sedangkan subsidi listrik diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial( DTKS).
“ Pelaksanaan transformasi ini pastinya dicoba secara hati- hati mempertimbangkan waktu yang tepat, sesuai juga dengan kesiapan data serta infrastruktur dan perkembangan perekonomian pasca pandemi covid,” pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di www.cnbcindonesia.com dengan judul “Subsidi Jadi Bansos, Jangan Kaget ya Bun Harga Gas 3 Kg Naik!”