Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Prinsip Kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Prinsip Kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam rangka pemulihan pembelajaran guna mengatasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss), Pemerintah melalui Kementerian Penididikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka mendorong terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler.

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila adalah dengan mengembangkan pembelajaran dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu guna mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar peserta didik.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam P5 adalah pembelajaran berbasis projek (project-based-learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.

Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di antaranya:


1. Holistik

Prinsip holistik pada P5 yaitu memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Kerangka berpikir holistik dalam P5 adalah mendorong peserta didik menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterkaitannya dengan sebuah isu secara mendalam.

2. Kontekstual

Makna kontekstual berkaitan dengan merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman nyata di tengah kehidupan sekitar peserta didik. Prinsip ini akan mendorong peserta didik menjadikan realitas kehidupan sekitar sebagai bahan utama pembelajaran.

3. Berpusat pada Peserta Didik

Pembelajaran yang dilakukan dalam P5 adalah dengan berpusat pada peserta didik. Subjek pembelajaran yang paling aktif secara mandiri adalah peserta didik. Dengan demikian guru dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam pembelajaran yang menyampaikan materi. Sehingga peran guru adalah fasilitator pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal atas dorongan sendiri.


4. Eksploratif

Eksploratif merupakan prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang luas dalam proses inkuiri dan pengembangan diri peserta didik. Untuk itu dibutuhkan projek penguatan yang memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran dengan tetap mengedepankan basis kearifan lokal dan pelaksanaan yang mudah bagi peserta didik.