Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Pepen Nazaruddin mengatakan Kementerian Sosial tak ada masalah jika diberi tugas tambahan menambah jumlah keluarga penerima manfaat yang saat ini ada 15,2 juta keluarga. Jika diperbesar, dana tambahan Bansos ini nantinya akan menggunakan konsep relokasi beberapa pos yang bisa dihemat. “Kami siap menambah kuota,” kata Pepen, (Rabu 25 Maret 2020).
Meskipun demikian, Pepen mengatakan belum bisa memberi banyak keterangan ihwal perlebaran bantuan sosial. sebabnya, keputusan tersebut sedang digodok secara intensif. Yang pasti, kata dia, program stimulus yang sejalan dengan program bansos regularnya yakni program kartu sembako dengan bantuan tunai Rp 150.000 menjadi Rp 200.000 per bulan per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah berjalan sejak awal Maret ini.
Sepanjang Januari hingga Maret 2020, Kementerian Sosial telah merealisasikan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 14,02 triliun kepada sedikitnya 9,2 juta orang. Dana bantuan tersebut berlaku untuk periode enam bulan, yakni Januari hingga Juni 2020.
Pada tahap pertama, Kemensos sudah menyalurkan bantuan sebesar Rp 7 T untuk 9 juta KPM. Sedangkan di tahap kedua, Kemensos kembali mencairkan dana yang jumlahnya tak terlalu berbeda, yakni Rp 7,01 T.
Untuk tahap kedua, jumlah Keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bertambah sekitar 200 ribu orang karena adanya sinkronisasi data atau data cleansing. Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama mengatakan Kemensos siap mensinkronisasi data kemiskinan lembaganya dengan instansi lain. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti wacana pemerintah yang bakal terus mengeluarkan berbagai program Bansos dan jaring pengaman sosial dampak wabah virus Covid-19. “Kalau ada program rujukan kami memiliki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ,” kata Asep, kemarin.
Untuk tahap kedua, jumlah Keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bertambah sekitar 200 ribu orang karena adanya sinkronisasi data atau data cleansing. Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama mengatakan Kemensos siap mensinkronisasi data kemiskinan lembaganya dengan instansi lain. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti wacana pemerintah yang bakal terus mengeluarkan berbagai program Bansos dan jaring pengaman sosial dampak wabah virus Covid-19. “Kalau ada program rujukan kami memiliki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ,” kata Asep, kemarin.
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan data yang diolah pusat data Kementerian Sosial. Data tersebut mencakup data keluarga fakir miskin, miskin, dan rentan yang dihimpun berkala dari Dinas Sosial (Dinsos) daerah. “Sebenarnya kami hanya berwewenang di program Bansos, namun kami siap untuk melakukan koordinasi bersama,” ujar Asep.
Selasa lalu, pemerintah mengumumkan bakal memperbanyak program Bansos seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk penanggulangan dampak negatif virus Covid-19. Setidaknya ada berbagai opsi yang disiapkan oleh Pemerintah yakni penambahan jumlah keluarga penerima hingga memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada orang yang kehilangan pekerjaan akibat merosotnya aktivitas bisnis akibat krisis Covid-19.
Ekonom Senior dari Univeritas Indonesia Chatib Basri mengatakan program bansos dan BLT adalah cara paling ampuh menangani krisis wabah penyakit seperti Covid-19. “Fokus ke sektor kesehatan juga, karena jika masyarakatnya sakit insentif seperti apapun takkan efektif,” katanya dalam sebuah konferensi video terbuka.
Sumber Berita: bisnis.tempo.co
Sumber Foto: Dinsos Jabar
ReplyDeleteayo daftarkan diri anda di a*g*e*n*3*6*5 :D
WA : +85587781483
Mw daftar PKH dong
ReplyDeleteAssalamualaikum, Nama saya Siska wibobo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di internet , Sampai saya juga sudah di tipu di salah satu KSP on'line, tapi saya tidak pernah putus asa saya terus buka info di gogle dan saya melihat posting Bapak Suryanto tentang kisah cerita beliau dapat pinjaman di bank BI pusat jakarta tanpa di persulit beliau hanya melampirkan KK,KTP,AKTE lahir dan Jaminan Sertifikat RUMAH,dan saya
ReplyDeleteJuga pun memberanikan diri menghubungi nomor WA yang diterapkan dalam postingan bapak suryanto yaitu nomor WA bpk arif kepala bagian transfer Bank Indonesia pusat WA beliau di 085321740123
Dan beliau menjelaskan tabel pinjaman 25 juta sampai 500 juta dan waktu pinjaman hanya sampai 2 tahun itupun tidak di bayar perbulan penyampainan beliau , dana itu harus langsung di kembalikan pokok dan bunga uang'nya selama 2 tahun jadi kalau 200 juta nanti 2 tahun kemudian baru di kembalikan pokok dan bunga total 204.000.0000
Penyampaian beliau ini program dana pinjaman covid 19 dari menkeu
Alhamdulillah setelah saya laporan semua berkas yang di butuhkan oleh bapak hj arif kurniawan, 5 jam kemudian saya dapat pesang singkat/sms bengking saldo saya bertambah 200 juta dari Bank indonesia alhamdulillah saya sangat bersyukur telah mendapat'kan bantuan pinjaman dana dari Bank Indonesia pusat sekali lagi terima kasih kepada bapak hj arif kurniawan yang telah membantu saya semoga bapak arif di beri umur panjang dan sukses selalu.amin
> pinjaman 25 juta sampai 100 juta
Bunga 1 juta pertahun
Pinjaman 100 sampai 200 juta
Bunga 2 juta pertahun
Pinjaman 200 sampai 300 juta
Bunga 3 juta pertahun
Pinjaman 300 sampai 400 juta
Bunga 4 juta pertahun
Pinjaman 400 juta sampai 500 juta
Bunga 5 juta pertahun